0.4 | Bitterness

2.8K 276 66
                                    

Aku utang berapa?😭
Mau nangis aja rasanya😭😭

Typo bilang ya😭

Typo bilang ya😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bel sudah berdering beberapa menit yang lalu. Pelajaran di kelas juga sudah dimulai. Istirahat berakhir namun masih ditemui beberapa murid berseliweran di koridor, kantin, juga beberapa tempat lain. Mereka berdua salah satunya. Siapa lagi jika bukan Bima dan Kevin? Kali ini mereka melarikan diri di belakang gedung sekolah bagian barat yang jarang dikunjungi orang-orang.

"Kok kita nggak dipanggil ke BK juga, sih?" tanya Kevin tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Beberapa saat diselimuti hening karena tidak ada yang memulai percakapan di antara mereka. Bima sibuk dengan cewek-ceweknya sedangkan Kevin heboh dengan games yang dimainkannya.

"Mana gue tau Kep." Bima berdecak. "Kita juga akhirnya bolos di sini. Nggak ikut ulangan, kan?"

Kevin mengangguk setuju sedangkan Bima menengadahkan kepala lalu memejamkan mata. Pohon yang rindang di belakang gedung kelas menjadi tempat teduh. Cocok sebagai pelarian keduanya kala terlalu malas untuk mengikuti pelajaran.

"Panggilan untuk Bima Erlangga Samudra dan Kevin Baratawijaya. Dimohon segera datang ke ruang BK!"

"Woah! Anjaaay! Panggilan eksklusif anjiiiir!" Kevin heboh sendiri.

Bima terkekeh kecil. "Pak Bocin kangen kita ternyata. Buruan ayok! Nggak sabar nyambut libur eksklusif kita."

Keduanya lekas menuju ruang BK seperti yang diperintahkan. Jarang-jarang sekali sekolah menggunakan pengumuman dalam hal memanggil seorang murid untuk ke ruang BK. Biasanya ada saja yang diutus untuk menjemput. Tapi Bima dan Kevin berbeda.

Sesampainya di depan ruangan yang terletak di lantai dua, Bima membuka pintu tanpa mengucap salam dan sejenisnya. Ia nyelonong masuk begitu saja diikuti Kevin yang senantiasa di belakang. Di sana terasa penuh. Ada wali kelas 11 IPS 4 yaitu Bu Endang, wali kelas dari 11 IPA 2 Pak Yuda, lima orang yang kemarin menyerang Bima dan Kevin, juga jangan dilupa Pak Bocin tercinta. Guru BK yang menangani kelas 11.

Bima dan Kevin berdiri karena sepertinya ruangan ini kekurangan kursi. Sofa panjang ditempati cowok-cowok cengeng, kursi lainnya ditempati wali kelas dan guru BK. Benar-benar tidak ada sisa.

"Apa benar kalian berdua yang memukuli mereka?" tuduh Pak Bondan-atau yang sering Bima juluki Pak Bocin-tanpa mengawalinya dengan basa-basi. Guru berkepala botak licin itu menatap Bima dan Kevin penuh selidik. Bahkan dapat dilihat bahwa ia marah akan ulah Duo Onar kali ini.

Bima tersenyum sejenak. Bukan senyum mengejek. Kali ini tulus, sungguh. Tulus sekali ingin menambahi memar dan luka pada mereka berlima karena sepertinya akan ada drama tambahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitterness [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang