Chapter 2 : What is your Problem?

455 50 2
                                    

"Bibir mungkin bisa menyembunyikan perasaan lewat kata kata, mata memanipulasi keadaan dan gimik yang pandai mengontrol situasi. Tapi tidak dengan hati, tidak seorangpun dapat membohongi perasaan sendiri. Yang ada hanya bermain logika dan perasaan"

.
.
.
.
.
.

Chapter 2
A Faithful Enemy
Addewink®
.
.
.
.
.
.

[

PARK JIHOON VOP]
.
.
.

Aku sudah bisa membayangkan sebelumnya tentang apa yang akan terjadi di hari pertama sekolahku. Rasanya seperti insomnia panjang yang kulalui semalaman dan akhirnya ketakutan akan hari ini tiba menjadi suatu kenyataan.

Sekolah baruku, Seoul High School ini berbanding 360 derajat dengan sekolah lamaku di Jeju. Bukan karena bangunan dan fasilitas yang tidak bagus, bangunannya jauh lebih bagus 10 kali lipat dari sekolah lamaku. Bahkan fasilitas yang ada itu yang terlengkap di seluruh sekolah yang ada di Seoul. Contoh saja seperti pool access yang memiliki 3 tempat dengan ketinggian yang berbeda beda bahkan ada pemandian air panasnya juga. Lalu gym dengan alat lengkap, perpustakaan, lab practice, ballroom dengan 1000pax capacity dan masih banyak lagi. Sungguh sekolah dengan fasilitas terlengkap menurutku.

Alasan lain, bukan juga karena siswa siswinya yang menjadi trouble maker di sekolah. Hell, mereka anak-anak konglomerat yang terkesan cuek. Mereka lebih sibuk mengurusi kehidupan mereka ketimbang memikirkan orang tidak penting sepertiku. Intinya semua hal di sekolah baruku ini baik-baik dan normal saja menurutku seperti sekolah pada umumnya.

Tapi ada satu, satu hal yang membuat mood ku kacau satu hari ini. Siapa lagi kalau bukan Lai Guanlin, si tiang listrik bodoh itu. Aku mencoba menahan emosiku dari segala ulah yang diperbuatnya padaku seharian ini.

Padahal ini hari pertamaku sekolah, hari pertama aku mengenalnya tapi kenapa seolah aku ingin menjadi Musuh Setia ( A Faithful Enemy) Lai Guanlin. Dari awal masuk sekolah, aku hampir saja tertabrak oleh mobil sialnya itu. Aku baru tahu jika di dalam sekolah ada parkir khusus untuk beberapa orang penting sekolah, tapi aku tidak tau jika Guanlin termasuk orang yang diperlakukan khusus di sekolah. Memangnya dia itu siapa? Aku benar benar tidak peduli tentang siapa dia. Yang aku tau dia siswa yang tidak mempunyai surat resmi mengemudi dan hampir saja menabrak salah satu siswa SHS yaitu aku Park Jihoon. Jika dia menghidupkan klakson mobilnya 5 meter sebelumnya, mungkin aku akan sadar dan menepi. Tapi, orang kaya dan bodoh seperti dia akan menghidupkan klakson tepat 2 langkah didepan korbannya. Dan kita sebagai orang yang tertindas tidak akan bisa membela diri, apapun yang diperbuatnya entah salah atau benar dia akan menempatkan diri di posisi benar. Sungguh aku kesal sekali padanya.

Bukan itu saja, aku bahkan menjadi classmate dan chairmateya. Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi dikelas yang sama bahkan di meja kursi yang sama. God, kenapa diantara banyak kelas yang ada aku ditempatkan di kelas yang sama dengan orang itu.

Kalau bukan Kahee Saem yang menyuruhku duduk mungkin aku akan minta pindah meja saat itu juga. Dan dia juga mencoba mengusirku untuk mencari meja lain padahal dia tau meja kosong hanya tersisa satu di tempatnya.

Tapi rasanya karma berjalan begitu cepat, karena tindakan bodohnya saat menggambar di jam pelajaran Kahee Songsaengnim, dia ditunjuk untuk mengerjakan soal di depan kelas. Seperti yang kukatakan tadi, dia bodoh! Bahkan 5 menit waktu diberi untuk menjawab tapi jawaban belum terisi sama sekali di papan tulis. Akibatnya Kahee Songsaengnim memarahinya karena tidak memperhatikan pelajarannya.Anehnya, dia malah menyalahkanku untuk semua tindakan bodohnya itu. Jika kalian berada di posisiku apa kalian akan merasa kesal? Tentu saja! Kalian akan kesal jika disalahkan tanpa alasan seperti itu.

A Faithful Enemy (FF Panwink) 💘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang