Chapter 9 : Secret Admired

318 36 1
                                    

"I have died everyday waiting for you, darling dont be afraid i have love you for a thousand years, love for a thousand more - Thousand Years"
.
.
.
.
.
.

Chapter 9
A Faithful Enemy
Addewink®
.
.
.
.
.
.

[PARK JIHOON VOP]

Aku membuka perlahan mataku yang masih terasa berat. Samar samar dalam penglihatanku dengan ruangan yang sangat asing bagiku. Kamarku mungkin tidak sebesar ini. Ketika kesadaranku sudah 80% kembali, aku sadar jika ini rumah Guanlin. Aku lupa jika aku tinggal dirumah ini selama seminggu. Dan karena kemarin adalah hari pertamaku mungkin aku belum terbiasa terbangun di rumah orang lain. Tapi ini lebih baik, setidaknya tidak ada suara teriakan Bunda dari luar kamar setiap harinya.

Aku menyibak selimut yang menutupi tubuhku, melakukan peregangan sedikit pada kepala dan tanganku.

"Ahhh.. Good Morning"

Ucapku monolog sambil membuka tirai jendela hingga membuat ruangan ini terang sepenuhnya oleh langit pagi. Matahari menyembul di bawah sana membuat warna jingga kemerahan yang sangat cantik. Ditambah lagi pemandangan rumah Guanlin dari atas yang tak kalah indah. Andai aku bisa menemukan pemandangan pagi ini setiap hari pasti sangat menyenangkan.

(TOKK TOKK TOKK)

Aku menoleh kebelakang, sepertinya itu berasal dari pintuku. Aku membuka pintu kamarku. Didepan sudah ada Guanlin yang masih lengkap dengan piyamanya. Rambutnya berantakan tapi tetap tampan. Wajahnya sama saja setiap saat. Tapi ada apa dia pagi pagi ke kamarku.

"Ada apa Guanlin?"

"Tidak ada, aku hanya mengecek apa kau sudah bangun apa tidak ?"

Haha lucu sekali dia ingin memastikan apakah aku sudah bangun atau tidak tapi matanya sendiri masih merem gitu.

"Aku baru saja bangun"

"Yasudah mandi sekarang, aku tunggu di ruang makan"

"Baiklah"

Aku sekilas melihat Guanlin yang sudah masuk ke dalam kamarnya. Aku masuk kedalam kamarku untuk bersalin juga. Aku tidak mau terlambat lagi seperti hari hari sebelumnya. Kalau Guanlin bebas jika dia terlambat karena Ayahnya adalah pemilik sekolah. Sedangkan aku?? Aku hanya body guardnya kan? Ya sudah jelas dan tidak perlu di bahas lagi.

~¤0¤0¤~

Saat ini aku dan Guanlin sudah berada dalam perjalanan menuju sekolah. Awalnya Guanlin ingin berangkat lebih siang dan benar dugaanku dia tertidur lagi setelah membangunkanku. Alhasil, aku memaksanya untuk mandi walaupun sedikit susah seperti memandikan (?) bayi.

Dan aku selalu menjadi korban bantalan atas dirinya. Guanlin sedang tidur di pahaku. Kenapa di paha? Karena sakit jika menggunakan pundakku seperti waktu itu. Jadi aku suruh dia menggunakan pahaku sebagai sandaran. Dia ternyata maniak tidur. Bahkan, setelah selama itu tertidur dia masih sempat sempatnya tidur di dalam mobil.

Lihat dia! Tidak merapikan rambutnya dengan baik. Aku menyibak rambut poni yang menutupi dahi Guanlin. Dia lebih keren dengan jambul, tapi dengan poni juga bagus, dia terlihat lucu. Hehe. Aku mengelur surai rambutnya yang halus. Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya tapi rasanya nyaman membelai rambut seseorang yang sedang tertidur di pangkuan. Guanlin sangat tampan di bagaimanapun juga.

Seketika aku teringat kejadian tadi malam yang membuat pemikiranku tentangnya sedikit berubah. Aku selalu kesal jika menyangkut hal tentangnya. Tapi, dia berubah menjadi sosok malaikat tadi malam. Baru pertamanya ada seseorang yang bisa mengatasi insomniaku. Aku begitu larut dalam suasana taman dan ayuanan itu. Aku tidak tau apa yang membuatku nyaman. Tapi aku merasa aku punya sandaran untuk tidur dan tanganku yang merangkul pinggangku erat. Aku tidak pernah merasakan itu, tapi baru kali ini aku nyaman tidur pada sandaran seseorang. Dia tidak seburuk yang orang pikirkan, dia hanya terlahir dari keluarga kaya dan masih mencari jati dirinya yang sebenarnya. Aku rasa aku mulai menaruh hatiku padanya. Karena aku ingin percaya padanya.

A Faithful Enemy (FF Panwink) 💘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang