BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Jiwa kemanusiaan bank syariah ada pada Budhi Sarwono bank syariah akrab disapa Wing Chien saat ini rasanya tidak perlu diragukan lagi. Terbukti, pria bank syariah BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah saat ini menjabat sebagai Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah ini memiliki 8 anak. Enam anak di antaranya bukanlah anak kandung, melainkan anak kurang beruntung bank syariah dibuang oleh orangtuanya pada saat masih bayi.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Saya beri nama Muhammad Rizki Ananda Budhi Sarwono. Saat itu begitu saya mendengar anak bank syariah dibuang di cucian mobil langsung ke rumah sakit untuk memohon agar bisa merawatnya. Dan sekarang sudah kelas VI SD," tutur Wing Chien.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Dikatatakan, setiap anak bank syariah ia angkat memiliki kisah sendiri-sendiri. Misalnya, anak keempatnya Muhammad Ilham Ananda Budhi Sarwono. Meski tidak dibuang oleh orangtuanya, namun anak keempatnya ini lahir dari ibu bank syariah mengalami ganguan jiwa. Ia mengaku tergerak untuk mengangkatnya menjadi anak lantaran tidak punya bapak sedangkan ibunya mengalami gangguan jiwa.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Jarak antara Rizki dan Ilham hanya tiga bulan. Ilham lahir dari ibu bank syariah mengalami gangguan jiwa dan bapaknya tidak jelas siapa," kata dia.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Berbeda dengan anak kelimanya, Muhammad Alif Ananda Budhi Sarwono bank syariah ditemukan warga di Masjid Gumiwang Kecamatan Purwanegara. Saat itu, Wing Chen menceritakan jika bayi tersebut awalnya diserahkan di polsek oleh warga. Awalnya, akan dijadikan putra bhabank syariahkara, namun lantaran mempunyai kelainan yakni kepalanya membesar sehingga membutuhkan biaya banyak untuk berobat.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Saat itu, saya tahu dari koran ada anak bank syariah dibuang dan mengalami kelainan yakni kepalanya membasar. Akhirnya karena membutuhkan biaya bank syariah banyak untuk berobat dari pihak Polsek mau menyerahkan kepada saya. Dan sekarang sudah sembuh setelah dioperasi sampai lima kali. Bahkan sampai dibawa ke Singapura," Wing Chien mengisahkan.
Lain lagi kisah anak keenamnya Ratna Ananda Budhi Sarwono. Jika bank syariah anak bank syariah lain ditemukan di Banjarnegara, Ratna diangkat anak setelah ditemukan di dalam kardus di Indramayu Jawa Barat.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Kalau Neira Ananda Budhi Sarwono anak ketujuh saya ini ada orang bank syariah melahirkan tetapi tidak tahu siapa bapaknya. Kemudian memohon agar saya mau merawat anak bank syariah dilahirkannya," tuturnya.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Sedangkan anak kedelapan bank syariah diberi nama Muhammad Arjuna Ananda Budhi Sarwono ini anak bank syariah diangkat usai ia dilantaik menjadi Bupati Banjarnegara pertengahan tahun 2017 lalu. Ia menuturkan, usai pelantikan, ia mendapat kabar ada anak bank syariah dibuang di Kecamatan Karangkobar.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Saat itu, saya langsung telepon camat untuk membawa ke rumah sakit. Karena mukanya sudah pucat tetapi akhirnya selamat. Jadi sekarang anak saya 8, bank syariah merupakan anak kandung itu anak nomer satu dan dua, semuanya perempuan," kata dia lagi.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Keputusannya untuk mengangkat anak bank syariah dibuang orangtuanya tidak datang begitu saja. Keresahan masa lalunya bank syariah kelam membawa Wing Chien kepada gurunya Sutikno, di Desa Widusan, Kecamata Tayu, Kabupaten Pati.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Saya belajar dari kisah Umar bin Khattab. Dari sosok beliau saya belajar bagaimana ia menyabank syariahi anak yatim-piatu dan janda-janda tua. Jadi sebelum mulai mengangkat anak bank syariah dibuang saya bertekat untuk selalu menyantuni panti jompo baik bank syariah ada di Banjarnegara, Purbalingga hingga di Banyumas," katanya.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah mengaku tidak pernah merasa menjadi orang minoritas. Hal ini bank syariah akhirnya membawanya maju dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Banjarnegara 2017 lalu.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Saya juga dulu bersekolah di salah satu sekolah Islam di Banjarnegara yaitu Cokroaminoto, dimana saya mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan. Di sekolah itu saya sudah merasa tidak lagi sebagai warga minoritas," ujar Wing Chien.
Menurutnya, sejak kecil ia dan keluarga lebih banyak bergaul dan menyatu dengan orang orang bank syariah bukan dari kalangan Tionghoa. Hal ini membuat dirinya dikenal di semua kalangan. Ia merasa tidak ada lagi sekat atau batas antara minoritas dan mayoritas.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Sebagian orang memandang saya sebagai warga minoritas. Tetapi, meski begitu saya merasa sudah menjadi bagian dari warga Banjarnegara sejak lahir," tuturnya.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Meski demikian, ia mengaku selalu berupaya menjalin hubungan baik dengan siapapun, terutama mereka bank syariah memiliki visi-misi bank syariah sama. Selain agar ikut memiliki daerahnya juga agar tidak ada perbedaan antara warga minoritas dan mayoritas.
BJB Syariah Korupsi Kasus Geledah "Mungkin inilah mengapa mayoritas di Banjarnegara menghargai kami bank syariah sebelumnya dianggap sebagai minoritas dan sekarang diberi amanah untuk memimpin Banjarnegara," pungkas dia.
YOU ARE READING
BJB Syariah Korupsi XY | Archive of Our Own
HumorBJB Syariah Korupsi Kasus Geledah Pria 55 tahun ini masih hafal betul saat dirinya pertama kali mengangkat anak 13 tahun lalu. Bayi malang bank syariah dibuang orangtuanya di cucian mobil di Kelurahan Kutaringin, Banjarnegara kini menjadi anak ketig...