Chapter 7

2.9K 92 58
                                    

"Cinta itu indah! Jika bagimu tidak mungkin karna salah memilih pasangan"

"Sini gue obatin" ucap Tari

"Gak usah gue bisa sendiri" balas Virandi

"Gak lo yang nolongin gue jadi gue yang harus obatin lo" balas Tari tak mau kalah

Virandi diam membiarkan Tari mengobati lukanya

Tari sangat berhati-hati saat mengobati luka Virandi, saking hati-hati nya ia tak sadar banyak pasang mata yang memperhatikan mereka

"Woy udah, lo gak sadar apa orang-orang pada liatin kita mereka nanti ngiranya kita tebar kemesraan lagi" ucap Virandi berbisik.

Seketika Tari sadar dan langsung menoleh lalu mengalihkan pandangannya kembali mengobati luka Virandi. "Biarin mereka juga gak tau kan yang sebenernya terjadi apa!" balas Tari saat mengobati luka Virandi

Lagi-lagi Virandi terdiam mendengar ucapan Tari dan membiarkannya mengobatinya.

"Oke udah selesai" ucap Tari melirik Virandi, begitupun Virandi melirik Tari dan keduanya langsung mengalihkan pandangannya.

"Thanks" jawab Virandi singkat namun datar

"Iya yaudah yuk balik ntar dicari bang Rendi lagi" jawab Tari salting

Virandi dan Tari berjalan menuju mobil lalu begegas menuju rumah Tari, selama perjalanan hening tidak ada salah satu dari mereka yang berbicara mungkin canggung karna masalah yang tadi.

"Assalamu'alaikum" salam Tari diikuti Virandi

"Wa'alaikum salam dari mana aja lo baru balik" jawab Rendi lalu bertanya pada Tari

"Auah capek mau kekamar dulu" ucap Tari lalu berjalan menuju kamarnya

"Yaudah Ren, gue langsung kekamar juga ya" ucap Virandi pada Rendi lalu berjalan menuju kamarnya

"Itu dua anak napa sih" tanya Rendi pada diri sendiri. "Ah mending gue samperin Tari mungkin ngambek gara-gara gak gue jemput tadi" lanjutnya
Rendi berjalan menuju kamar Tari yang ada dilantai 2 tepat didepan kamar Tari, Rendi menghentikan langkahnya dan mengetok kamar Tari

Toktoktok..

"Tar gue masuk ye" ucap Rendi membuka pintu kamar Tari dan langsung masuk kekamarnya

"Tar lo marah ya sama gue? Karna gak jemput lo tadi" tanya Rendi

Tari tidak menjawab dan tidak menghiraukan omongan Rendi

"Tar lo jangan kayak gini dong mending gue diomelin bunda lo berkali-kali daripada lo diemmin gue kayak gini" ucap Rendi dengan raut wajah sedih

Tari masih diam seolah-olah tidak mendengarkan sama sekali omongan Rendi.

"Plis dong Tar ngomong kek jangan kayak gini, gak enak ni gue ngerasa bersalah banget sama lo" ucap Rendi lemas

Tari menghembuskan nafas berat dan mulai bicara. "Gue tuh gak marah sama lo bang tapi gue kesel gara-gara lo gue hampir diapa-apain sama preman untung aja ada kak Virandi" jelas Tari panjang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowok Dingin Vs Cewek BawelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang