Bab I - "Hai"

23 0 0
                                    

Hari ini, 1 Oktober 2015. Tepatnya dihari ulang tahunku yang ke 16. Seseorang yang menurutku sangatlah berharga mengirimku sebuah buku diary dan sepotong alat tulis, kasarnya seakan ia memerintahkan diriku untuk menulis sebuah diary. Tapi bahkan tanpa perintahnya pun, aku dari awal sudah memiliki niat untuk menulisnya. Hanya saja, aku tidak tahu harus menulis tentang apa. Dan, dia satu-satunya orang yang menginspirasiku untuk menuliskan aktivitas hidupku. Hal sekecil itu bahkan dapat membuatku semakin termotivasi untuk terus hidup. Rasanya seperti semua beban dalam pikiran ini hilang seketika.

Mungkin, diary ini kumulai saja dari perkenalan. Namaku Andita Rahmi Franseska. Seperti yang aku sebut tadi, hari ini adalah hari peringatan kelahiranku. Aku pun dapat dikategorikan sebagai gadis yang biasa-biasa saja. Tidak terlalu populer dan bahkan tidak terlalu teracuhkan. Aku masih duduk di bangku SMA tingkat 1, tepatnya di jurusan/kelas IPA 3. Jarak rumahku dan sekolah tidaklah cukup jauh. Jadi aku lebih memilih untuk berjalan sehat dibanding naik kendaraan. 

Ngomong-ngomong soal hobi, aku sangat suka membaca dan bernyanyi. Bahkan aku bercita-cita untuk menjadi seorang penyanyi yang membaca liriknya saat konser. Hehe... Hal yang paling aku sukai adalah membaca sambil ngemil, atau bahkan belajar sambil ngemil, pokoknya aku suka hal yang berhubungan dengan ngemil. Sedangkan untuk hal yang tidak kusukai hanyalah satu, yakni pengganggu. Aku orangnya ini paling malas kalau sudah diganggu. Apalagi kalau lagi fokus membaca trus tiba-tiba bukunya diambil dan dilempar. Rasanya tuh, pingin banget aku pukul pengganggunya. 

 Tapi apalah daya, orang yang suka mengerjaiku ini dikenal sebagai anak berandal dari kelas 1, namanya Anton. Dia ini hobinya berantem mulu, kalau gak berantem ya ngerjain orang lain. Pokoknya bukan sosok idaman banget. Bisa dibilang, dia ini terlalu over badboy, gak seperti karakter badboy di drama korea, yang masih dapat dikategorikan sebagai idaman wanita. Dan kamfretnya, dia sekelas lagi sama aku. Pokoknya kalau udah kena usil sama dia, bakal diusilin terus.

Dan itu terjadi padaku. Sampai-sampai entah bagaimana kejadiannya, aku gak ingat. Yang jelas, aku dirawat inap di rumah sakit selama kurang lebih satu bulan gara-gara penyakitku kambuh. 

Lalu apa yang mendasari hal tersebut, "Gara-gara Anton!" itulah yang kudengar dari teman-temanku. 

 Untung saja hal tersebut tidak sampai ketelinga orang tuaku. Yang mereka tahu hanyalah, "Penyakitku kambuh" sudah. Mereka tidak menaruh perasaan curiga pada siapapun. 

Jujur saja, sebenarnya aku tidak mau menyusahkan orang tuaku. Tapi mengapa aku merasa khawatir bila nama Anton terdengar di telinga orang tuaku. Namun setidaknya, aku juga dapat bersyukur karna gara-gara insiden ini. Aku dapat dipertemukan dengan seseorang. 

Walaupun pertemuan kami tidak secara tatap langsung, tapi tetap saja pertemuan yang sangat berkesan. Baiklah, aku mungkin akan menjabarkan dialog awal pertemuan kami secara keseluruhan. Tidak keseluruhan juga sih, maksudnya secara garis besar hingga kami menjadi sedekat ini, bahkan hingga dia memberiku buku Diary dan alat tulisnya. Saat itu, sudah seminggu semenjak aku masuk rumah sakit. Aku tidak ingat tanggal tepatnya. Yang paling kuingat jelas adalah seseorang menchattingku di facebook. 

"Dor.." tulisnya. Aku yang tidak tahu menahu maksud dari pesan tersebut, hanya iseng membalasnya dengan, "Ahh.. mati aku." 

Dan disitulah awal mula kami saling berkenalan. Ya.. walaupun kurasa hanya aku yang mengenalkan diriku. 

 Katanya dia lebih ingin dipanggil sesuai nama facebooknya, yang tertera jelas dengan nama "Kucing" entah sengaja atau tidak dalam hal menamai tersebut. Yang jelas nama itu mengundang tawa untuk sepekian detik yang berkelanjutan bagiku.

Aku gak begitu mengerti kenapa aku bisa menceritakan semua tentangku, sekecil apapun itu padanya dengan rasa aman dan nyaman. Dia adalah tempat curhat yang cocok untukku. Hal yang kutahu tentangnya hanyalah : ia masih berstatus pelajar, seorang pria, penyuka kucing mungkin, pelawak. Hal tersebut aku ketahui melalui observasi secara mendalam. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Diari Untuk KucingWhere stories live. Discover now