My Precious Enemy 2/2

433 45 13
                                    

Oh Hayoung, gadis ini tengah bimbang setengah mati. Pasalnya setelah kelasnya berakhir pemuda yang berstatus sebagai musuhnya itu kembali mengingatkan diri Hayoung untuk menemuinya di taman malam ini. Bahkan pemuda itu tak segan untuk mengancam akan menyebarkan foto aib masa kecil milik Hayoung jika gadis ini tidak datang menemuinya nanti.

Hayoung kembali mengguling-gulingkan tubuhnya diatas ranjang untuk kesekian kalinya. "Aish.. Oh Sehun sialan!" Umpat Hayoung sembari bangkit dari kasur empuknya dan beranjak menuju ke kamar mandi.

Selang waktu 30 menit gadis ini sudah rapi mengenakan jeans hitam & sweater merah, ia sudah siap untuk menemui Oh Sehun 'musuhnya' .

Di sisi lain hal yang sama juga dirasakan oleh Sehun, pemuda ini menunggu kedatangan Hayoung dengan gusar. Sehun takut jika Hayoung akan berakhir mengabaikan ucapannya, mengingat betapa keras kepalanya gadis itu. Sebenarnya ancaman yang Sehun berikan tidaklah sungguh-sungguh, itu hanya sebuah gertakan yang ia berikan agar Hayoung takut dan mau menemuinya.

Apa dia sungguh tidak akan menemuiku? Monolog Sehun dalam hati. Sudah 1 jam ia berdiri dan menunggu Hayoung di taman yang dingin, tapi orang yang ditunggu tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.

"Aish menyebalkan" kesal Sehun dengan menghentakkan kakinya beberapa kali.

"Apa yang kau mau?"

Mendengar suara itu membuat Sehun langsung terlonjak kaget, ia memegangi dada dengan ekspresi konyolnya.

"Ya! Apa harus kau muncul secara tiba-tiba seperti hantu OH HAYOUNG?!" Kesal Sehun pada Hayoung, dan gadis bermata bulat itu hanya memutar bola matanya malas mendengar omelan dari Sehun.

"Cepat katakan apa yang kau inginkan.. Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni orang aneh sepertimu"

"Apa? Orang aneh katamu?" Sehun memicingkan matanya menatap Hayoung.

"Ya! Cep-emph.." Hayoung membulatkan matanya saat mulutnya sudah dibungkam oleh benda lunak yang tipis milik Sehun.

Perlahan tapi pasti, Sehun mulai melumat bibir Hayoung. Sudah lama ia mendambakan bibir ranum itu, dan baru sekarang ia bisa merasakannya.

"Aku menyukaimu Hayoung-ah" bisik Sehun disela ciuman sepihaknya, pemuda ini kembali meraup bibir manis Hayoung. Ia tidak mengira jika berciuman dengan Hayoung akan sememabukan ini.

Sedangkan Hayoung hanya bisa diam mendapat perlakuan seperti ini dari Sehun, ia masih sibuk mencerna apa arti dari ucapan musuhnya barusan.

Karna Hayoung tak kunjung membalas ciumannya, akhirnya Sehun memilih untuk melepas pangutannya tapi tetap tak menyisakan jarak antara keduanya, ia menatap lekat manik mata Hayoung dan mengelus pipinya lembut.

"Aku menyukaimu Oh Hayoung, sudah lama aku menyimpan perasaanku ini" ujar Sehun lembut tanpa mengalihkan pandangannya dari manik mata indah itu.

Plakk..

Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Sehun, dan Hayoung lah yang melakukannya.

"Apa kau sudah gila Oh Sehun? Apa kau pikir aku akan bahagia dengan lelucon murahanmu itu eoh?" Ucap Hayoung dengan nada tertahan karena menahan emosinya, gadis ini menatap tajam Sehun dan terus mengepalkan kedua tangannya.

"Jika dengan jatuh cinta denganmu bisa disebut gila, maka benar aku memang sudah gila.. Aku gila karnamu Oh Hayoung, aku menghalalkan segala cara agar mendapatkan perhatianmu, bahkan dengan menjadi musuhmu sekalipun.. Aku tidak pernah keberatan untuk melakukan itu semua, karna apa? Karna aku telah jatuh cinta padamu, karna aku mencintaimu Oh Hayoung!" Ujar Sehun panjang lebar dengan segala luapan emosinya, bahkan mata pemuda ini sampai memerah karna menahan air matanya. Sehun tidak ingin terlihat lemah di depan gadis yang ia sukai, meski sebenarnya hati Sehun sangat perih dengan ucapan gadis itu.

OH Couple Short-storiesWhere stories live. Discover now