"Ambil satu Yuna dan temukan keberuntunganmu hari ini" Yuna tertawa renyah mendengar ucapan seorang bakery didepannya, tangannya menggapai sebuah cookies dengan warna lucu yang membuatnya tersenyum samar.
"Bagaimana mungkin ada Fortune cookies berhias seperti ini Chloee"
Wanita dengan setelan bakery itu tertawa mengagumi hasil karyanya sendiri, "menggemaskan bukan aku ingin menambah kesan romantis pada kue yang satu ini".
"Eyy jangan bilang seluruh isi dari kue ini adalah kata-kata romantis picisan yang menggelikan" Yuna bergidik membayangkan berapa banyak kata-kata cheese dalam kue yang dibuat oleh sahabatnya itu, jujur saja Yuna sedikit geli dengan hal-hal yang berbau romantic.
Chloee mendengus, "tentu saja tidak aku hanya membuatnya agar terlihat special, Yuna cepat buka pilihanmu aku benar-benar penasaran".
Yuna menghela nafas pelan, menatap kue yang ada di genggamannya. Haruskah dia membukanya dan membaca sebuah kalimat dari kertas yang ditemukannya didalam sana dan mempercayainya atau melupakan desakan Chloee untuk memotong kue itu.
Dengan keyakinan hati Yuna membuka perlahan Fortune Cookies ditangannya berharap ini memang hari keberuntungannya, "Chloee jika hasilnya buruk kau akan menemui ajalmu tak lama lagi".
Chloee lagi-lagi tertawa disaat seperti ini Yuna benar-benar berhasil membuatnya tertawa.
'Hari yang cerah, semoga kau menemukan pasangan impianmu'
Yuna menyerngit, kalimat apa ini Chloee benar-benar harus didik dalam pencarian kosakata yang lebih indah.
"Wah semoga kau bisa menemukan kekasih hari ini Yuna, kau benar-benar harus mengabulkan keinginan ibumu untuk menimbang cucu"
Yuna mengerling menatap malas kearah Chloee, "Sudah Chloee aku harus ke toko sekarang, sampai jumpa"
Yuna melangkah keluar dari toko sahabatnya, saat ini dia harus membuka tokonya. Gadis itu melirik pergelangan tangan kirinya memastikan bahwa ia tidak kesiangan membuka tokonya.
Brukk
Yuna terlalu menunduk hingga tak sadar bahwa ia menabrak seseorang didepannya, "ah maaf".
Yuna mendongak, pupil matanya bertemu dengan tatapan pria yang baru saja ditabraknya, "maafkan aku tuan aku tidak melihatmu tadi".
Pria itu mengangguk ringan dan tersenyum samar menatap Yuna yang entah kenapa membuatnya merasa candu untuk menatap lekat kearah mata berwarna coklat gelap itu, seolah-olah tatapannya telah terpenjara disana membuatnya terpesona dalam hitungan detik.
"Sekali lagi maafkan aku" Yuna membungkuk pelan memutuskan kontak pandangannya dengan pria tampan didepannya, bukan saat nya untuk jatuh cinta. Yuna terlahir sebagai gadis yang benar-benar tidak mempercayai cinta pada pandangan pertama.
Yuna bergeser dan melanjutkan jalannya menyeberangi jalanan lalu lintas untuk membuka toko bunganya diseberang sana tanpa tau bahwa sebuah pandangan terus saja mengikutinya.
Clingg...
Lonceng pintu toko bunga milik Yuna berbunyi menandakan ada seorang pelanggan yang akan menjadi pelanggan specialnya hari ini, pelanggan pertama dihari yang cerah.
"Boleh aku pesan bunga dengan arti 'cinta pada pandangan pertama' ?"
Yuna mendongak menatap pria yang baru saja menjadi pelanggan specialnya hari ini, tatapan itu terkunci lagi untuk kedua kalinya. Yuna sadar ia harus melayani pelanggannya dengan baik, lagi-lagi gadis itu memutuskan kontak secara sepihak.
"Kurasa buket mawar akan cocok untuk itu" Yuna tersenyum menatap deretan tanaman mawar berbeda warna didepannya.
Pria itu mengangguk kembali menatap Yuna setelah menatap deretan mawar didepannya sekilas. "Baiklah aku suka".
Yuna menoleh, lagi lagi dan lagi tatapan mereka terkunci. Heii ini bukan adegan drama bagaimana mungkin hal cheese seperti ini menjadi pembuka hari Yuna.
"Baiklah atas nama siapa ?"
Yuna mengambil beberapa batang mawar untuk ia rangkai menjadi buket yang indah.
"Kim Mingyu" pria itu tersenyum "dan bisakah bunga itu menyampaikan pada sang florist jika tatapan yang berlangsung sebanyak tiga kali dapat membuat seseorang jatuh cinta"
Yuna terdiam, tangannya berhenti untuk merangkai mawar dihadapannya, kepalanya mendongak kembali menatap pria didepannya yang tengah tersenyum sambil menatapnya, "maksud anda ?"
Mingyu terkekeh, gadis didepannya sungguh menawan. "Aku Kim Mingyu senang bertemu denganmu.."
"Choi Yuna"
Mingyu semakin melebarkan senyumnya, nama yang indah seperti pemiliknya. "Aku sudah memberikan bunganya pada cinta pertamaku tapi aku tidak membawa uang cas jadi boleh aku minta nomer ponsel mu agar dapat membayar bunga ini".
Yuna terkekeh pelan memberikan kartu namanya pada Mingyu, jujur saja hatinya sedikit menghangat.
Pria itu tersenyum untuk kesekian kalinya mengantongi kartu nama yang cukup membuatnya merasa bahagia hari ini. "sampai jumpa".
Mingyu berlalu meninggalkan Yuna yang tersenyum dengan pipi yang merona. Apakah Fortune Cookies buatan Chloee benar-benar mujarab, entahlah biarkan saja Yuna yang tengah memerah dengan jantung berdebarnya.
.
.
ENDJangan tanya ini apa ╥﹏╥
Sabodo teung lah yaw ( ˘ ³˘)❤Entah kenapa saya suka dengan cerita menggantung seperti ini ehee (͡° ͜ʖ ͡°)
Mau bikin adegan nayana tapi ada yang baca kaga ye (͡° ͜ʖ ͡°) *astagfirullah :v
Itu ae..siders ?? Udah kebal saya mah gpp mungkin belom dapet hidayah (╯3╰)
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAF'S [ESP YUJU]
FanfictionHanya beberapa cerita berasal dari ide yang datang dengan spontan ⚠ Author Labil [Update jika ada ide] ⚠ Typo Everywhere ⚠ Bahasa baku namun sederhana ⚠ Menulis dengan cara sendiri 2018/02/13