01

35 2 0
                                    

"Tasya bangun sudah jam 7" teriak Erna -mama Tasya- dengan menggoyang - goyangkan tubuh putrinya itu.

"Enghhh.. Mahh... Ini masih jam tuj-- EH APA?! JAM TUJUH?" ucap tasya langsung berlari kecil ke kamar mandi

5 menit. Tasya sudah rapi dengan seragamnya, kini ia duduk di meja makan dengan mama dan papanya.

"haduh, bang Hilmy kemana sih?" tanyanya kesal

Tiba tiba Hilmy -kakak Tasya- turun dari tangga.

"apa lo panggil panggil?" yang dicaripun datang dengan wajah tidak berdosanya.

"bego, cepetan ah, lelet lo!" kesal tasya.

"lo gak liat sekarang jam berapa? Masih jam 6 kali, buru - buru amat lo?!" ucap Hilmy dengan santai, yang dibalas tatapan tajam oleh Tasya

Tak lama mereka selesai sarapan. Lalu, Hilmy dan Tasya berangkat sekolah, sedangkan papa dan mamanya berangkat ke kantor

Tasya dan Hilmy sudah sampai sekolah. Banyak mata memandang mereka berdua dengan tatapan iri, mungkin karena mereka cantik atau goals?. Mereka jalan berpencar karena kelas mereka berbeda arah

Tasya sampai di kelas XI- 2. Rena, Renata Abigail -sahabat Tasya- langsung lari ke arah Tasya

"eh sya, lo tau gak?" tanya Rena

Gosip pasti, dasar tukang gosip. Gumam Tasya

"gak tau lah bego!" jawab Tasya sambil nonyor kepala Rena.

"belum selesai woi" Rena membalas Tasya dengan menonyornya lebih keras, yang dibalas tatapan tajam nan sinis oleh Tasya.

"jadi lo tau kak Raka nggak? Yang cogan, tinggi, keren abisss, kapaten basket, famous parah, alis tebel, yang perfect parah, dan se- geng sama kakak lo tuh?. Dia jadian sama Marcela anjir dan kalau pacaran gak tau tempat" cerocos Rena panjang lebar

"pertama, gue gak tau kak Raka dan gak mau tau. Kedua, gila aja tuh kakel mau sama cabe keriting. Ketiga, terserah mereka, ngapain lo sewot" balas tasya, langsung duduk di bangkunya

Saat pelajaran berlangsung, seisi kelas mengikuti dengan lancar

KRIIINNGGG

Bel istirahat telah berbunyi semua murid murid sudah berhamburan keluar kelas, kecuali Tasya dan Rena yang masih stay.

"sya ayo ke kantin" ajak Rena, yang diajak tetep baca novel

"mager" jawaban Tasya singkat, padat, dan jelas, tanpa mengubah pandangan

"ayolah sya, gue traktir deh terserah lo mau apa" bujuk Rena sambil menarik - narik lengan Tasya

"yodah deh lumayan rejeki gak boleh ditolak" balas Tasya dengan cengiran manisnya

@ Kantin

"Re, lo mau pesen apa? Biar gue yang pesenin" tanya Tasya

"gue nasgor pedes, sekalian sama lemon tea ya, lo terserah mau beli apa, nih duitnya" Rena memberikan 3 lembar 20 ribuan

"yodah gue pesen dulu"

Tasya berjaln ke arah stan nasgor,

"bu, nasgor pedesnya satu kalo bisa pedes banget, sama lemon tea satu. Nanti ibu antar ke meja sana" ucap Tasya sambil menunjuk meja yang sudah ditempati Rena

Setelah membelikan pesanan Rena, Tasya ke stan soto ayam.

"mang soto ayam satu, sama air dingin satu" ucap Tasya

"siap, neng Tasya"

Setelah membayar Tasya berjalan ke arah meja yang sudah Rena duduki

"Aw.." tasya meringis kesakitan ketika ditabrak oleh seseorang dan tangannya terasa panas dan sedikit perih

"upsss.. Sorry SENGAJA, hahaha" tawa Marcela

Tiba- tiba...

"eh, lo gapapa? Tahan dulu ya" tanya seseorang dengan suara beratnya, khas cowok

"ayo gue antar ke UKS" sambungnya sambil membantu Tasya untuk berdiri.

Fix gue yakin semua yang ada di kantin lagi ngeliatan gue -tasya

@ UKS

"Agh.. Perih.. Pelan pelan" ringis Tasya kesakitan

"nah sudah selesai" ucap seseorang tadi yang mengobati luka Tasya

Seketika hening, tidak ada percakapan diantara mereka berdua hanya ada suasana canggung.

"oh iya kita belum kenalan. Nama gue Jordi, Jordi Bramstino XII- 4" Jordi mengulurkan tangannya.

Mampus temen abang gue, gumam Tasya

"ah kakak kelas, maaf ya kak jadi ngerepotin, saya Natasya Laurensa XI- 2" jawab Tasya dan menerima uluran tangan Jordi

"gausah formal gitu sya anggap aja temen lo sendiri" ucap jordi dengan tersenyum manis dan dibalas anggukan oleh Tasya

Jordi menyuruh Tasya tidur agar sakitnya tidak terasa. Tasya yang nurut pun menyetujuinya.

Kriiiettt

Pintu UKS tiba tiba terbuka dan menampakkan Hilmy and the geng ( Raka, Jovan, dan Dava)

"Ehh adek gue kenapa?" tanya Hilmy

"lah adek lo?" tanya Raka balik yang lain hanya menatap binggung

"iya woi, kenapa dia? Kok lo jor yang jaga? Kok kenal? Babi gue binggung" Hilmy banyak tanya

"ye anjir lu pertanyaan lu borong semua my" Jovan nyaut aja

"ditabrak nenek lampir terus kena kuah bakso yang panas, gue ga sengaja ketemu ya gue tolongin, gue gakenal terus kenalan lumayanlah cewek cantik gebetan gue nih" jordi menampakkan deretan giginya

"hah nenek lampir?" hilmy, jovan, dava, dan raka barengan

"Marcela" jawab jordi santai

"apa maksud lo hah? Cewek gue tuh enak aja lu panggil nenek lampir" ucap Raka sewot

"yaudah sih Ka gak usah sewot"

 RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang