Chapter 12

1.6K 151 6
                                    

Duaarr Duaarr Duaarr

Sasuke dkk yang masih berada didalam ruangan terkejut ketika mendengar suara ledakan kembang api. Dengan segera mereka semua beranjak berdiri dan berlari keluar mansion, untuk melihat apa yang terjadi. Mereka menatap langit, tidak begitu jauh dari tempat mereka kembang api yang diluncurkan berasal.

"Sudah dimulai," gumam Itachi yang diangguki semuanya. "Sakura, Ino, cepat pergi!" perintah Sasuke. Sakura dan Ino mengangguk sebelum mereka berdua berlari menuju belakang mansion. Mengambil kuda dan menaikinya, lalu mereka melesat pergi tanpa sepengetahuan Minato dan para penjaganya.

.

Beberapa jam kemudian

Kuda yang dinaiki Sakura dan Ino berhenti diatas bukit. Dapat mereka lihat bangunan megah yang berada dibawah tebing. "Naruto-sama, tunggulah sebentar lagi. Kami akan menyelamatkanmu," ucap Ino sebelum memacu kembali kudanya dan diikuti Sakura dibelakangnya.

Guren yang masih membaca buku bacaannya diruangan yang ditempatinya, menghentikan aktifitasnya dan menaruh bukunya diatas meja. Beranjak berdiri dan berjalan menghampiri jendela. Melihat situasi yang berada diluar sebentar, sebelum berjalan menuju pintu untuk keluar.

"Ternyata tamu yang kutunggu telah datang," gumamnya. "Naruto-sama juga berada diperpustakaan, ini harus kuselesaikan dengan cepat, sebelum Naruto-sama menyadarinya," gumamnya lagi, tanpa mengetahui jika Naruto tengah tidak sadarkan diri karena masih berada didalam ingatan Akira yang disegelnya dalam buku.

.

Kembali pada Naruto.

Naruto yang mengikuti Akira dan Minato tersentak ketika tiba-tiba cahaya terang bersinar mengelilinginya, membuatnya mengangkat kedua tangannya untuk menutupi pandangan dan juga kedua matanya yang tertutup rapat. Naruto membuka matanya ketika dirasa cahaya yang menyilaukan matanya telah menghilang.

Menatap sekeliling karena kini tempatnya berbeda lagi. Pemandangan yang dilihatnya kini begitu menakjubkan. Dirinya yang duduk disalah satu dahan pohon, yang entah sejak kapan dan bagaimana dirinya bisa duduk diatas pohon. Menatap sekeliling, penuh rumput hijau dengan berbagai bunga yang tumbuh, Naruto yang melihatnya sungguh berbinar karena tempat ini sungguh indah.

"Hahaha."

Menatap keasal suara, Naruto dapat melihat dua orang tengah berlarian kearahnya atau lebih tepatnya kearah pohon yang dijadikan tempat duduknya. Naruto tersenyum ketika tau siapa kedua orang yang kini tengah tertawa dibawah pohon dengan bergandengan tangan. Akira dan Kushina, kedua orang tuanya.

Hening, setelah tertawa bersama hanya keheningan yang tercipta. Akira yang setelah terdiam kini berdiri dihadapan Kushina dengan menggenggam kedua tangan Kushina lembut. Kushina hanya menatap bingung sedangkan Akira hanya membalasnya dengan senyuman.

"Kushi-chan, aku berfikir mungkin ini sudah saatnya aku mengatakannya," Akira menghela nafasnya dan mengeratkan genggaman kedua tangannya. "Kita telah mengenal cukup lama dan aku ingin mengatakan sesuatu," Kushina yang mendengarnya tersenyum dan mengangguk, menyuruh Akira untuk melanjutkan ucapannya.

Sedangkan Akira meneguk ludahnya sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Kushi-chan, maukah kau..." Akira kembali menghela nafas sebelum menatap kedua mata violet Kushina dengan kesungguhan. "Menikah denganku?"

Kushina menatap tidak percaya Akira sebelum mengangguk. Menutup mulutnya dengan tangan kanan, mencegah suara isakannya terdengar. Akira yang mendapat jawaban yang membuatnya senang, dengan segera memeluk Kushina erat. Naruto yang berada diatas pohon hanya dapat tersenyum senang. Sebelum cahaya kembali membutakan kedua matanya.

The Magic (Sasunaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang