Koar koar

4 0 0
                                    

Ngomongmu ngawur tentang pembangunan
Kalo masih saja isi kamar yang kau perdulikan 
Berdiri gagah dengan jabatan
Hey bangsat lidah yang berkoar dengan pincang
Cengkeh dan pala menunggu halam surga, sudihkah tuan beri kesempatan
Petani mencangkul dengan bayaran tidak sepadan
Air mata kau pakai untuk mandi
kau pecundang dengan kemaluan memalukan
Altar darah surga yang kau impikan
Tak perduli petani lemah yang lehernya kau injak dengan sepatu mengkilat
Meraka bekerja hingga berkeingat
Mereka berkeringat hingga berdarah
Kau yang berdasi, wewangngian ala eropa
Meminum darah di cawan emas
Menyedot napas ikan-ikan
Menggusur habis lahan pertanian
Hasil gunung habis kau dulang
Brand-Brand malah ala eropa melahap habis gizi anak zaman
Di akhir puisi ini kupu-Kupu mati di pusarmu

Yogyakarta

TertesesatWhere stories live. Discover now