Satu

184 18 0
                                    

Cuaca yang dingin membuat anak anak SMA Angkasa merasa sangat malas untuk melakukan aktivitas sekolah. Termasuk Lisa dan teman-temannya. Mereka hanya duduk didalam kelas sambil memainkan ponsel masing-masing.

"Ehh gengs... Nasya kok kagak keliatan" tanya Shena pada Lisa dan Anita.
"Lo pelupa atau begimana sih? macam kagak tau Nasya aja. Pasti tu anak lagi ngisi perut di warung nasi diperempatan. Macam biasanya" Lisa menjawab sambil mengetokkan hp yang dipegangnya ke kepala Shena.

"La iya ya. Lupa gue, tapi kok kali ini gue ngerasa dia kelamaan ya?"

"Bodoamat Shen Bodoamat" Lisa mulai kesalh
Kemudian Lisa teringat pada mimpinya pagi tadi.
"Oh ya gaess.. Tadi pagi.." Lisa sengaja menghentukan kalimatnya.

"Apaan Lis?" Anita sedikit penasaran
"Apaan woi!" suara Shena terdengar seperti suara balon udara yang meledakk

"Elah biasa aja kali Shen, lo dendam sama gue?" Lisa memegang telinganya yang panas akibat suara dari Shena
"Hehehe kagak"

Huft

Anita menghembuskan nafas berat karena melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

"Gue tadi pagi mimpi ditembak kak Eric" jelas Lisa

"APA?" Anita dan Shena tampak terkejut

"Apaan woi??" suara seseorang yang tak asing terdengar dibelakang mereka. Dia adalah Nasya
"Apaan sih Nas? lo dateng dateng malah ngagetin, bukannya kasih salam juga" kata Anita yang memegang dadanya karena terkejut.

"Kalian pada ngomongin apa sih, kok gak ngajak gue?"

-,-
"Lo darimana NASYAAA!!" jerit Lisa

"Iya iya maaf. Gue laper makanya tadi..." belum selesai Nasya menjelaskan. Anita sudah menjawabnya
"Iya Nas iya. Kita semua juga tau, gaperlu deh lo ngejelasin tiap hari. Yang ada kita malah bosen dengernya Nasya"

"Lanjut Lis"
Shena yang sudah benar benar kepo mendesak Lisa untuk menyambung ceritanya. Dan Nasya yang tidak tau apa-apa memilih untuk tetap diam dan mendengarkan cerita Lisa. Lalu Lisa pun menceritakan kejadian yang ada dimimpinya itu.

"Apaa.. Yang bener aja!!"
Shena tidak mempedulikan pandangan teman-teman kelasnya karena jeritannya yang tak biasa.
"Teruss gimana Lis?"

"Gimana apanya?" Lisa bertanya

Huft

"Ya jadi lo penasaran sama kak Eric?" Shena berusaha bertanya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami Lisa

"Enggak"

"Lah kenapa?"

"Gue gasuka sama dia!"

"Tapi kan dia ganteng. Most wanted sekolah"

"Gue gak perduli"

"Yaelah"

Perdebatan yang lebih mirip wawancara itu hanya bisa ditonton oleh Anita dan Nasya.

"Iyasih dia ganteng" Lisa berbicara dengan nadansedikit lebih kecil

"Nahh... ehh mending jangan dehh" kata Nasya

"Kenapa Nas?" Lisa bertanya

"Emang lo berani apa sama kakak kelas yang ngebully siapa saja orang yang selalu deket-deket sama kak Eric"

"Siapa Nas?"

"Kak Caroline"

"Siapa itu?" Anita penasaran

"Bodoamat lah Nas, yauda sono balik ke kursi masing masing.
Tuhh buk Fani dah masuk" Kata Lisa sambil membenarkan posisi duduknya

"Iya hayukk"

Namun jauh didalam hati Lisa, dia penasaran seperti apa sebenarnya Eric itu dan siapa kan Caroline yang berani melakukan hal hal aneh itu.

***

Haii apdet lagi :)
Votenya jangan lupa yee

Salam author❤

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang