2.Siapa dia??

108 5 0
                                    

Hai semuanya!!
Maaf ya kalo ceritanya agak absurd gak jelas, karna ini cerita pertamaku. Tapi walaupun begitu semoga kalian suka deh.^,^
Jangan lupa vote dan saranya ya
Happy Reading...

____________________________________

Setelah perkenalan dengan seluruh kelas yang namanya belum aku ingat betul, aku diajak ke kantin oleh ke empat sahabat baruku ini. Selama perjalanan kami bercanda gurau akibat guyonan yang diberikan dian untuk novita, hingga kami tertawa terpingkal-pingkal tiba-tiba

Brukkk...

"Aduhh..." ucapku sambil Memegang kepalaku akibat terbentur dadanya, dan aku baru tersadar jika orang yang menabrakku itu bajunya basah akibat kopi yang dibawanya tumpah karnaku tabrak.

"Maaf kak..." ucapku sambil menunduk karna takut.
Karna tidak ada jawaban aku memberanikan diri untuk bertanya
"Sekali lagi saya bener bener minta maaf kak, apa baju kakak mau saya bersihkan terlebih dahulu?" ucapku masih tetap menunduk.

Hening. Tak lama kemudian kakak tersebut pergi meninggalkanku begitu saja, tanpa mengatakan apapun.
Aku hanya bisa melihat langkah kakinya yang semakin jauh, dan menghela nafas dengan kasar lalu pergi menemui teman temanku yang hanya melihat kejadian tersebut.

Kemudian, aku bertanya kepada mereka siapa orang yang telah kutabrak tadi, hingga membuat mereka diam tidak berkutik sekalipun.

"Ada apa dengan kalian??"ucapku

"Put lo gak papa kan??" ucap dian balik bertanya kepadaku.

"Apaan sih kalian ini, aku itu gak papa. Cuman tadi gak enak aja sama kakak itu, karna aku udah tumpahin kopi dia kebajunya"jawabku

"Syukur deh kalo gitu" ucap novita

"Btw, emang tadi kenapa sama kakak itu ada yang salah??"tanyaku

"Ekhem, jadi gini put. Sebenarnya dia itu kakel paling ganteng, paling kece, paling pinter, paling perfect, plus plus lah pokoknya. Tapi masalahnya dia itu sifatnya dingin banget." ucap dina

"Betul itu, apalagi kalo sama perempuan beeehhh paling anti dia. Trus cuek lagi"sambung dika.

"Iya, bener banget. Jadi kita sebagai sahabat lo mau nyaranin aja nih, jangan sampe lo berurusan sama kakel satu itu" ucap dian, yang langsung di benarkan oleh novi, dika dan dina.

"Hmmm..., gitu emang siapa sih nama kakel itu??"ucapku penasaran.

"Dia itu Putra Liona Alexander, di panggil kak putra." jawab dika

Aku hanya ber o ria saja, sambil manggut manggut kepala tanda mengerti. Dan kami melanjutkan perjalanan ke kantin kembali yang merupakan tujan awal kami namun sempat tertunda tadi, karna insiden ini.

---

Putra POV

"Mba hot cappuccino satu"ucapku dengan nada terkesan dingin dan datar.

"Iya dek, silakan tunggu sebentar"ucpanya. Tak lama kemudian kopinya Sudah selesai di buat dan aku langsung mengambilnya sambil mengeluarkan uang.

"Ini dek, pesanannya. Terima kasih"ucapnya dengan ramah, tapi aku hanya berlalu pergi tanpa membalasnya, dan langsung menghampiri teman temanku yang sedang asik membicarakan murid baru disini.

"Weh lo semua tau gak, ada murid baru tau disini. Katanya dia masuk kelas XI IPA 2-"ucap Vano dengan kerasnya, hingga bisaku dengar dari arah kejauhan.

"Iya, bener banget. Udah gitu ya katanya anaknya cantik bro pinter lagi."ucap bayu menyela perkataan vano.

"Ah elah, lu mah kalo orang belum selesai ngomong itu jangan di sela melulu kualat lo nanti, ya gak put??"ucap vino karna tidak terima ucapanya di sela. Dan aku yang ditanya hanya berdehem saja, sambil duduk di kursi sebelah adi.

"Yaelah gitu aja marah, sensi amat dah. Udah kaya orang lagi kedatangan tamu bulanan aja"ucap bayu.

"Wah, ngajak berantem, lu ya!!" ucap vano dengan nada kesalnya

Aku yang sudah tidak tahan lagi mendengar keributan itu, langsung pergi sambil membawa cappuccinoku
"Mau kemana lo put"tanya adi
"Taman"ucapku singkat dengan nada yang tetap dingin dan datar. Adi yang mendengar jawabanku hanya bisa geleng geleng kepala saja, karna perkataanku yang terkesan irit kata dan dingin.

Aku melihat sejenak bayu dan vano yang masih bertengkar, sebelum pergi meninggalkan kantin.
Di sepanjang koridor, aku berjalan dengan tenangnya. Hingga aku mendengar suara gelak tawa yang sangat keras, dan tanpa sadar

Bruukk...

Seorang perempuan menabrakku, dan dia mengaduh kesakitan karna kepalanya terbentur dadaku.
"Maaf kak"ucapnya sambil menundukan kepala mungkin karna takut, dan aku hanya diam tidak menjawab.
"Sekali lagi saya bener bener minta maaf kak, apa baju kakak mau saya bersihkan terlebih dahulu?" ucapnya lagi.
Aku bingung emang kenapa dengan bajuku?? dan aku baru tersadar kalau kopi yang kubawa tumpah ke bajuku. Oh astaga, bajuku!!ucapku dalam hati. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan bajuku, dan mengiraukan permintaan maaf perempuan itu.

Di kamar mandi aku segera melepaskan seragamku dan langsung membersihkannya. "Untung aja kaosku gak basah" ucapku dalam hati. Karna seragam basah alhasil aku hanya memakai kaosku saja, dan langsung pergi ke kelas.

Di sepanjang perjalanan banyak mata yang melihatku, dan berbisik bisik gak jelas. Dan aku hanya mengacuhkannya, begitu sampai di kelas aku langsung duduk di bangkuku dan menyumpal telingaku dengan headset, sambil mengerjakan bank bank soal.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi, dan teman temanku langsung duduk di bangkunya masing masing.

"Mana seragam lo, put?" tanya adi yang duduk disebelahku.

"Kena kopi."ucapku singkat.
Yang di jawab dengan anggukan oleh adi. Setelah itu, guru kimia datang ke dalam kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putra dan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang