26. In A Long Dream

33.4K 5.4K 1.6K
                                    

Gwais, ff ini bentar lagi end. Aku senang sekaligus sedih huhu


******************

Jira mempercepat langkahnya mencapai jalan untuk menyebrang, lampu lalu lintas sedang berwarna hijau namun beberapa detik lagi lampu itu berganti berwarna merah. Ia harus menyebrang untuk dapat sampai ke flatnya.

Namun di tengah Jira menyebrang, ia merasakan kepalanya seperti berputar-putar, ia menggelengkan kepalanya agar tetap fokus. Namun rasa nyeri yang tiba-tiba menyerang kepalanya membuat tubuhnya oleng

BRAK!!

Pandangannya menggelap seketika



********************

"Dad, agasshi bangun! Tangan nya gerak gerak!" pekik seseorang

Jira membuka matanya perlahan, lalu mengarahkan matanya kearah sumber suara

Dilihatnya gadis kecil itu sedang menatap dengan binar bahagia, pandangannya kemudian beralih kearah seorang pria yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan tak percaya

Lelaki itu kemudian menekan tombol berwarna merah yang menempel ditembok atas ranjang. Lalu menatap Jira lagi

"Ra" panggilnya pelan dengan nada sendu

Jira terdiam, tak terasa kini airmata nya menetes. Minhyun, bagaimana bisa laki-laki itu menangis dihadapan nya, bukan kah Minhyun sedang marah besar kepadanya

"Biar saya periksa" dokter tiba-tiba masuk, kemudian memeriksa keadaan Jira. Ia menghembuskan nafas sesaat, lalu tersenyum

"selamat, Nona Jira sudah kembali dari koma nya,"
"untuk penanganan selanjut nya, nona Jira harus menjalankan berbagai terapi untuk memulihkan kembali tubuhnya" tambahnya

Koma? Pikir Jira.

Minhyun hanya mengangguk, lalu mengikuti dokter melangkah keluar untuk berbicara lebih lanjut

"agasshi, ini Minsang" gigi rapi gadis kecil itu terlihat saat tersenyum

Jira mengernyit, apa Minsang tidak sudi lagi memanggilnya dengan sebutan Mama, perasaan bersalah itu kembali menggerogotinya.

Jira menggerakkan tangan berniat mengelus kepala Minsang, tetapi tangannya terasa sangat lemas dan sulit digerakkan

"tangan kamu sementara emang gak bisa gerakkin, karena syaraf kamu kaku" Minhyun kembali memasuki ruangan
"setelah terapi, kamu bakal normal lagi" lanjutnya

Minhyun mendudukkan dirinya dikursi yang disediakan, menyentuh tangan Jira lalu mengecupnya "kenapa lama banget? Hm? Gak kangen sama aku?" ujarnya pelan

Mata Minhyun memerah, menahan airmata yang memberontak keluar

"atau sengaja karna kamu mau nunda pernikahan kita?"

Mata Jira membulat "b-bukan nya kita udah nikah?" balas Jira

Minhyun mengangkat sebelah alisnya "kamu mau kita nikah sekarang? Aku gak keberatan,"

"Hyun, aku sebenernya kenapa sih. Memang nya aku koma kenapa?" tanya Jira merasa bingung

"kamu kecelakaan Ra, waktu malem kita kerumah mama. Aku anter Anna, dan kamu pulang sendiri. Aku kelabakan nyari kamu, ternyata kamu ketabrak di sebrang jalan mau ke flat kamu. Kamu gak inget?"

Jira menganga, menggeleng tidak tau. Berarti itu tempat yang sama saat ia mengalami kecelakaan didalam mimpi.

"kamu koma sebulan, gak kerasa?"

Daddy ¦ Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang