Monic menaruh tasnya diatas meja. Ia tak memperhatikan sekeliling nya, hanya menatap datar pada jendela yang memperlihatkan sisi Taman sekolah.
Monic gadis yang pendiam yang bahkan di ajak bicara pun, ia hanya mendengarkannya, tak merespon sama sekali. Jadi banyak yang enggan bergaul dengan Monic.
"Eh, kemaren aku lewat rumah kamu. Ko rame? Ada acara ya?" tanya seorang gadis yang duduk di bangku depannya.
"Hm? Ga ada apa apa ko" singkat Monic.
"Beneran?"
Monic langsung menatap datar gadis tersebut, mengisyaratkan bahwa tak ada hal penting lagi yang harus di bicarakan.
"Oh, okey".****
Monic membuka tasnya dan mengeluarkan bekal makannya. Sedang kan yang lainnya pergi ke kantin.
Saat ia melahap makanannya, pandangan nya mulai terfokus pada keramaian di luar kelas.Ada apaan?
Ia memperhatikan sekilas dari jendela, namun banyak terhalang orang lain. Karena penasaran, ia pun keluar kelas meninggalkan bekal makannya yang masih menganga.
"JEVIN!! JEVIN!! JEVIN!!"Banyak para gadis memanggil manggil nama pria tersebut yang sedang bermain futsal di lapangan, Jevin menggunakan kaos yang bernomor punggung 07.
Tak sadar monic juga ikut menonton nya meskipun harus berjinjit diantara kepala orang yang menghalangi pandangan nya ke lapangan.Ran?
Monic memperhatikan lawan main jevin di lapangan, Ran. Ia menyipitkan matanya memastikan bahwa yang di lihat nya adalah Ran.
Beneran dia apa?
Ia berbalik arah ke kelas, membereskan bekal makannya yang belum habis. Ia tak mau melihat permainan itu sampai selesai.
Ngapain liat sampe akhir? Toh yang menang ntar Ran juga.
Dalam keadaan kelas kosong begini Monic sibuk sendiri merapihkan mejanya, ketimbang melihat yang ada di lapangan.
Plak!!
Sebuah buku bersampul coklat jatuh ke lantai dari meja yang ia rapihkan. Monic membawa nya dan membuka buku itu, tertulis nama seseorang di lembar pertamanya.
"Ko disini? Buku nya bisa jalan apa gimana si?" ucapnya melihat ke sekeliling kelas, dan meletakkan kembali buku tersebut di mejanya.
****
Saat pulang sekolah, Monic menunggu teman temannya keluar kelas terlebih dahulu. Ia tak mau berdesakan atau tegur sapa pada siapapun.
Namun ia melirik buku tadi yang ia letakkan di meja, ia mendelikkan matanya dan langsung membawa buku tersebut. Monic keluar kelas untuk mengejar seseorang, si pemilik buku itu.Nah, tu dia.
Monic menyelak beberapa orang yang ada di depannya. Ia menepak bahu seorang pria dari belakang.
"Eh!" tegur monic.
Pria tersebut menoleh pada monic dan tersenyum manis.
"Eh Monic, paan?"
"Ko buku lo ada di meja gue si vin?" Ia menatap jevin sambil memperlihatkan buku sampul coklat itu di tangan nya.
"Ohhhhhhhh, tadi temen lu ada yang pinjem buku gue kali" ucap jevin yang ber-oh ria seperti ikan hiu.
"Apa hubungan nya" Monic memberikan buku tersebut pada jevin dan melangkah melewati nya.
"Eh bentar" Jevin mengikuti Monic.
"Tadi liat gue maen futsal ga?""Bentar doang" respon Monic yang membuat jevin menyipit kan matanya.
"Tadi gue kece kan?ya walaupun kalah telak sama si Ran" Jevin mengatakan hal tersebut dengan enteng nya.
Monic berhenti sejenak dan melihat penampilan jevin dari bawah sampai atas.
"Biasa aja" respon dingin terucap dari mulut Monic yang meninggalkan Jevin di belakang.
"Baik hati sekali lho mon, sungguh" Jevin mendengus
KAMU SEDANG MEMBACA
SKENARIO : Missing You
Teen FictionAnna Monic, gadis yang biasa di panggil Monic ini di kenal pendiam semenjak ayahnya tiada. Namun menyimpan sesuatu yang tak mungkin ia ungkap kan pada teman spesialnya, Ran dan Audrey.