Jangan dateng lagi, drey.

10 5 0
                                    


Wanita tersebut melihatnya dari atas sampai bawah dan tersenyum.

   "Pantes jevin demen sama kamu, toh kamu cantik" ucapnya mencubit halus pipi monic.

Ngadu apaansi si jevin.

  Monic mengernyit bingung
"Saya ke kamar dulu tante, permisi" Ia pergi berlalu begitu saja. Enggan berbicara panjang lebar dengan siapapun. Padahal banyak yang menyapa.

   "Tunggu bentar" Baru saja monic memutar knop pintu, mamanya menahan tangan monic untuk masuk kamar.

   "Apa?" - Monic mendelikan matanya.

   "Bisa ga kamu punya etika kalo di panggil sama temen mama? Mereka tamu monic" -mama

   Monic menaikan alisnya "Terus?"
   "Monic... " Ia memotong ucapannya, mamanya tampak kesal melihat monic bersikap menjengkelkan.
   "Ubah sikap kamu, monic."
Ia meninggalkan monic.

Ngapain nenek sihir di dengerin?

*****

  Monic duduk di lantai kamarnya, ia membuka album foto yang ia simpan di lemari rahasianya.

  Foto demi foto ia buka, semua tentang dirinya, Ran dan Audrey. Kenang-kenangan ketika mereka bertiga liburan ke Melbourne setelah lulus SMP.

Semua ga bisa balik lagi. Jangan pernah dateng lagi, drey.

   Monic menatap foto seorang gadis yang sedang berpose dengan dirinya menggunakan baju yang sama.

Tok.. Tok.. Tok..

  Ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

   "Ya?"

   "Ada temen de monic di depan" ucap bibi ita di luar kamar.

   Ia membulatkan matanya "oiyaiya, monic kesana" ia bangkit dari duduknya dan memasukan album tersebut secara paksa ke dalam lemarinya. Ia berlari kecil lewat pintu belakang untuk ke depan rumah.

   Saat membuka gerbang
   "siapaa... " Monic terkejut.
   "Jevin?"

   "Eh monic, malem" jevin tersenyum manis melihat Monic.

   "Ngapain?" ketus monic.

   "Gitu banget mon, nyokap gue kan di rumah lo jadi gue kesini" -Jevin

   "Terus?" -Monic mulai tak nyaman.

   "Yaaa, selagi nyokap gue yang lagi arisan. Jalan-jalan yu" ajak jevin memperlihatkan kunci mobilnya.

   "Ga makasih" Monic meninggalkan jevin.

   "Eh monic bentar" jevin menyusul monic.

   "Apalagi si?" -monic

   "Sikap lo dingin banget si mon" katanya.

   Monic tak membalasnya, ia malah menatap sinis jevin.

   "Tapi kalo sama si Ran ko beda?" jevin menatap monic.
   "Lu temen deket nya si Ran?"

   "Bukan urusan lo ya" - ketus monic berlalu.

   "Jadi lo temen deketnya, sahabatnya atau.... Pacarnya?" -jevin.

   Ia menoleh pada jevin dan menghampiri nya.

   "Denger ya vin, jan urusin idup gue. Gue ga pernah minta lo buat tau tentang diri gue, ngerti?" ucap monic menatap jevin.

   Jevin mengangguk pelan dan raut wajahnya terlihat bersalah. Monic meninggalkan jevin yang masih diam di tempat. Namun, masih tersirat di wajah jevin yang bahagia melihat monic.

   "Lo ga sedingin yang gue kira, mon" -Jevin.

SKENARIO : Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang