Prolog

120 13 0
                                    

"Hei onta...sadar umur woy, lo tu udah uzur mending kawin dari pada main ps gitu kaya bocah aja." ucap Rezky sambil menoyor kepala laki-laki itu.
Seharian penuh waktu liburnya Ali gunakan untuk bermain PS dikamar kosnya. Bagi pria yang telah berumur diawal 30 ini, PS adalah pacar tanpa modal. Tak butuh ganteng buat megang,tak butuh belanjain juga namun tetap setia.

"Lo kenapa sih, tangan laknat lo latah ye suka noyor kepala orang. Suci ni...tiap tahun di zakati." ucap Ali sambil menunjuk-nunjuk kepalanya.

Dua orang pria dewasa belum menikah diusia yang sudah cukup matang. Berasal dari daerah yang sama dan senasib sepenanggungan di ibu kota. Ya Ali dan Rezky sama-sama berasal dari Jawa Timur. Ali dari kota apel Malang sedangkan Rezky beras dari kota lapindo Sidoarjo. Keduanya tinggal di tempat kost yang sama, sehingga rasa persaudaraan keduanya sungguh amat terasa.

Rezky tergelak saat melihat Ali ngomel sambil sedikit membanting stick Ps ke kasur.
"Lo nyuruh gue kawin lah lo sendiri ngapain ngekepin guling mulu? Titit lo gak ngesotkan? Masih sanggup berdiri?" ucap Ali sambil narik guling yang sedang Rezky dekap.
"Mulut lho emang pantesnya dibikin rujak ya buat gantiin cingur sapi."

Ali tertawa terbahak melihat Rezky bersungut kesal. Sebuah kesenangan tersendiri saat ia berhasil mengusili sahabatnya.

***
"Dedek, udah dapat tempat magang belum?" tanya Royan pada si bungsu kesayangan.

"Belum bang, sifa juga masih bingung mau magang dimana belum kepikiran tempatnya sih."

"Gimana kalau magang di kantor abang? Gak perlu banyak syarat toh punya papa sendiri." ucap Naren menanggapi.

Sifa adalah seorang putri pengusaha properti. Namun rasa ingin mandirinya mengalahkan segala kemewahan yang disuguhkan padanya. Gadis cerdas ini hanya ingin membuktikan bahwa dia mampu dengan usahanya tanpa embel-embel strata sosial yang dimiliki keluarganya.
"Tapi bang, sifa gak mau nanti dibilang ndompleng."

Naren meletakkan sendoknya lalu mengelap sudut bibirnya.
"Abang gak akan membongkar apapun yang dedek tutupi. Jija dedek mau, silahkan mengikuti prosedur layaknya karyawan biasa. Soal papa nanti kakak yang akan kasih pengertian." ucap Naren hati-hati.

Sepeninggalan mamanya Sifa hidup berdua dengan abang dan papanya. Benturan-benturan permasalahan menjadi hal biasa baginya. Jadi itulah yang menyebakannya menjadi gadis tangguh dan mandiri.

My Stupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang