Tuan, tak pernah terbesit dibenak ku bahwa aku akan jatuh cinta kepada mu. Menurut ku adalah sebuah kemustahilan untuk kita dapat saling mengutarakan perasaan masing-masing, sungguh tak mungkin kita bersama. Tuan. Begitulah cinta, rupanya tak ku sangka kau yang lebih dulu menggenggam tangan ini. Maaf, saat itu jemari ku tak merespon hangatnya genggaman mu.
Ingatkah kau Tuan?
Saat hujan menjadi pertanda untuk menjebak kau dan aku agar lebih lama berdua. Ah... terlalu lama kita bernostalgia, kira-kira itu pertemuan kita yang pertama. Saat gerimis tak mengurungkan niat kita bersepeda motor menuju Kota Tua, aku ingat betul saat dinginnya angin malam membelai tubuh kita. Bila ku lancang, mungkin memeluk mu satu-satunya hal untuk menghangatkan tubuh kita berdua. Sungguh, kau itu lucu dan makin manis saat tertawa.
Now playing : Banda Neira - Sampai jadi debu