Suatu hari, Dita dan keluarganya pindah rumah dan sekolah. Lalu ibunya memasukkan Dita ke SMP yang terdekat di rumah barunya tersebut.
Pada hari pertama masuk sekolah, Dita sangat risih dan tidak menyukai sekolah barunya itu karena murid-muridnya suka bergaul kepada semua orang. Saat di sekolah,
"Ayo masuk nak, perkenalkanlah dirimu kepada semua orang" ucap guru yang pempersilahkan Dita.
Dita kemudian memperkenalkan dirinya.
"Hallo, nama saya Dita Suji bisa di panggil Dita. Saya pindah dari dari Jakarta Pusat".Kemudian guru mempersilahkan Dita untuk duduk di bangku yang masih kosong. Lalu guru memulai pelajarannya hingga bel istirahat berbunyi.Ketika bel istirahat, semua murid bergegas keluar kelas untuk melaksanakan shalat dhuha dan membeli jajanan yang ada di sekolah tetapi Dita tidak keluar kelas dan hanya duduk di dalam kelas. Ada seorang anak yang ingin menemani Dita yang tidak keluar dari kelas
"Hai, perkenalkan namaku Siti. Senang bertemu denganmu Dita" ucap Siti sebagai salam perkenalan mereka
"Hallo, senang bertemu denganmu" jawab Dita
"Kamu kenapa tidak keluar dari
kelas untuk membeli makanan? Ayo..!! Keluar bersamaku untuk berbelanja di kafe" tanya Siti dan dengan nada mengajak."Tidak usah, kamu saja keluar, aku sedang tidak ingin" jawab Dita dengan perasaan risih.
"Oke, aku keluar dahulu Dita" ucap Siti.
Dita membalas ucapan Siti hanya dengan senyuman. Ketika Dita sendirian di dalam kelas, ia berfikir bahwa teman disini akan sama dengan temannya di sekolah yang lama. Karena Dita takut akan kejadian yang dahulu ia lebih meyakinkan hatinya untuk tidak terlalu dekat dengan teman."Teng,teng,teng"
itu merupakan bel masuk ke kelas kembali karena waktu jam istirahat sudah habis
Saat jam pelajaran sedang free. Siti berbincang bincang kembali dengan Dita"Ehh, Dita. Katanya kamu dari Jakarta pusat ya. Memangnya kamu sekolahnya di mananya ya?"
"Memangnya kenapa??" jawab Dita dengan rasa penasaran tetapi dengan wajah datar.
"Nggak ngapa-ngapain sih tapi aku punya sepupu yang juga tinggal di Jakarta. Siapa tau sih, aku kenal atau pernah lewat di SMP mu"
"Oowh, di SMP Bintang Kejora"
"Ahh, iyaa??!! Aku udah pernah lewat mah sama smp itu, malah mungkin sering lagi"
Tanpa di sadari bel sekolah untuk pulang pun berbunyi. Mereka semua bergegas merapikan tas mereka dan mengucapkan syukur dengan agama mereka masing-masing.
Dita masih tidak berbicara dengan teman yang lain, tapi Siti terus saja mencoba mengajak ngobrol dengan Dita karena Siti merupakan teman yang sangat suka bergaul."Oiya Dita, kamu disini tinggalnya dimana ya?"
"Ehm.., deket kok dari sekolah ini"
"Iyaa, emangnya rumah mu yang mananya Dita?" kata Siti dengan gembira
"Rumah yang abu-abu itu" Dita menunjuk ke arah rumahnya yang tidak jauh dari tempat ia berdiri
"Oowh, kalau gitu kita bisa pergi dan pulang bareng dong. Aku juga deket dari sini. Itu tuh rumah ku yang merah. Bersebrangan kali dengan rumah mu"
Dengan spontan, Dita menolak ajakan Siti tersebut dan memberikan alasan yang sebenarnya tidak biasa ia lakukan
"Nggak usah, aku sering bangun kesiangan. Jadi kalo kita pergi bersama nanti kamu telat pergi sekolah"
"Owh, gitu yaa. Nggak pa apa kok. Aku bisa bangunin kamu kann... Jadi kamu nggak bangun kesiangan lagi."
"Baiklah" jawab Dita dengan pasrah tetapi masih ada rasa takut dalam dirinya
Keesokan harinya Siti dengan sigap selesai berkemas dan siap untuk pergi sekolah yang lebih cepat dari biasanya karena ia ingin membangunkan temannya yang katanya ia sering bangun kesiangan yaitu jam 06.15."Assalamualaikum, Ditaa..." Siti sedikit berteriak agar Dita bisa mendengarnya
Kemudian orang tua Dita merasa heran sekaligus merasa bahagia karena Dita akhirnya mendapatkan teman baru dari sekolah yang baru ia masuki
"Ckrek, ckrek"
bunyi pintu yang sedang di buka oleh bunda Dita"Iyaaa... Halo temannya Dita ya?" tanya bunda Dita
"Iya tante, maaf ya tante karena mengganggu tante pagi-pagi begini" jawab Siti dengan sopan
"Nggak apa-apa kok ayo masuk" ucap Bunda Dita dengan ramah
Siti kemudian masuk dan duduk di ruang tamu.
Kemudian Dita keluar dengan berpakaian sudah rapi."Sudah selesai ya, tapi kamu sering bangun telat kan. Kok bangunnya cepat hari ini?? Hihihi..." ucap Siti dengan rada menggoda Dita
"Mmm... Iya.."
Namun, Siti langsung memotong Dita yang belum selesai berbicara, "Yasudah nggak pa apa kok, baguslah kalau begitu"
Karena mereka keasikan mengobrol, hari pun sudah menunjukkan jam 06.30 yang berarti 20 menit lagi bel sekolah akan berbunyi
"Ayo kita pergi Dita, nanti kita bisa-bisa dihadang penjaga sekolah jika terlambat" ucap Siti
Ditapun berpamitan kepada ayah ibunya dan sekaligus meminta doa restu agar diberikan kemudahan dalam belajar
Saat di perjalanan mereka hanya diam yang menimbulkan kesunyian. Lalu Siti memecah keheningan tersebut dengan bertanya kepada Dita"Dita, mata pelajaran apa yang paling tidak kamu sukai?"
"Pkn"
"Kalo, mata pelajaran apa yang paling kamu sukai?"
"Matematika" dengan raut wajah yang sedikit ceria
"Omg, are you serious!!??"
Siti lalu berhenti sejenak
"Yes"
"Why you respon like that?" tanya Dita karena merasa heran dengan respond yang diberikan oleh Siti
"Because... Di kelas kita tidak ada yang menyukai matematika, and jikalau guru bertanya aku bisa nanya kepada mu agar aku bisa lebih memahaminya" jawab Siti dengan gembira
Dita hanya membalas perkataan Siti dengan senyumannyaTernyata tanpa Dita sadari ia mulai membuka pintu pertemanannya yang dahulu sangat ia tutup rapat dengan erat
Hallo guys, gimana nih ceritanya:))
Tolong dimaklumin aja yaa, author nya baru pertama kali buat cerita;)
Thanks yang udah baca cerita me and jangan lupa untuk comment dan vote yak guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Smiles
RandomIni bukan kisah cinta antara romeo dan juliet, bukan pula tentang cewek cool dan cowok bad boy bukan pula kisah cinta antara sepasang sahabat. Ini merupakan kisahku, iya, aku, Dita, yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dita yang meru...