Diantara senja dan rinai yang saling beraduan
Aku mengucap namamu sebagai doa titipan,
Cuaca dan suasana pun seolah mendukung
Dan menolak usaha kerasku untuk melupakan.Hati yang sudah dengan usaha keras dibekukan
Kini kembali luluh untuk mengenang kisah masa lalu
Namamu kembali terukir di hati,
Tanpa ada kesempatan untuk memilikimu, lagi.Kepada senja yang ditemani rinai,
Ajari aku bagaimana caranya merelakan,Senja, bagaimana rasanya terbit hanya untuk tenggelam?
Rinai, bagaimana rasanya kembali, meski sudah jatuh berkali-kali?
-n.f
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak tanpa penutup
Poetrytak semuanya mampu mengakhiri, dan tak semuanya harus berakhir.