"Lo, mau kemana woy!" Teriak Syifa
Adrista semakin berjalan cepat tanpa menghiraukan pertanyaan yang temannya tanyakan. Dia berjalan cepat, dengan tujuan menuju rooftop sekolahnya.
Dia berjalan menyusuri anak tangga menuju rooftop dan tiba-tiba sontak Adrista terkejut mendapati seperti ada yang memegang tangannya dengan erat.
Seseorang yang memegang tangannya tersebut membalikkan tubuh Adrista "Lo mau kemana Dris?" Seseorang mengejutkannya
Mata Adrista terbelalak melihat seseorang tersebut "Urusan lo apa?" Tanya Adrista yang terkejut karna yang memegang tangannya adalah seseorang yang tak dia duga sebelumnya
"Lo mau kemanapun gue ikut, gak ada penolakan!" Jawab seseorang tersebut
Deg ..Deg ...Deg
Adrista seketika terkejut dengan penuturan seseorang tersebut, dia merasa terkejut dengan penuturan seseorang tersebut.
"L– lho emang kenapa? Urusan lo apa" dengan gugupnya dia menjawab
"I– itu namanya lo maksa bego!" Adrista gugup dengan seseorang yang sedang berada di depannya tersebut
"Bodoamat, gue mau ikut kemanapun lo pergi, titik nggak pake koma maupun tanda seru" ucapnya memaksa
"Atau kalo lo nggak mau gue bakal... " ujar seseorang tersebut menggantungkan kata-katanya
Adrista mengkerutkan merasa bingung dengan orang tersebut "kalo nggak apa?" tanyanya penasaran
"Kalo nggak gue akan cium lo sekarang" ancamnya
Mata Adrista terbelalak mendengar pernyataan tersebut, namun Adrista bukanlah orang yang mudah di bohongi dengan ancaman yang menurutnya hal bodoh tersebut
"Ma-Maksud lo?" ucap Adrista tertutup
Jantungnya berdegup tak beraturan,sampai dirinya bisa mendengar detak jantungnya sendiri
"Ya kalo lo nggak mau gue ikut boleh aja, asal lo bakal ngerasain bibir gue mendarat di wajah lo" ujarnya dengan alisnya yang dinaik turunkan
"E-em maksud lo?" Tanyanya tergugup
"Lo ngancem gue ya?" Tambah Adrista dengan menyipitkan matanya
"Yaudah kalo gitu, gue ikut lo dan lo diem aja gak usah ngelak" perintahnya
"Atau... jangan-jangan lo emang pengen gue-
Belum sempat cowok tersebut meneruskan kata katanya. Adrista langsung memotong perkataannya
"E..eh. I-iya boleh, terserah lo" jawabnya panik bila seseorang tersebut berpikir mau macam macam ke dia
"Nah gitu dong"
"Yaudah lepasin dong tangan gue" suruhnya sambil memutar bola matanya malas
"Ya ampun lupa gue" jawabnya sambil terkekeh
"Ya udah, sekarang lo mau kemana?" tanya seseorang misterius tersebut
"Sebenarnya sih, gue mau ke roof top doang" jelasnya
Seseorang yang misterius tersebut tersenyum geli saat tau Adrista hanya ingin ke roof top saja.
"Ngapain lo? Senyum gak jelas sendiri? Jangan bilang kalo ternyata lo gila Ghan?" Tanya Adrista
"Hah? Nggak lah, gue cuma bingung aja" ujarnya sambil menaiki tangga berjalan mengikuti langkah kaki cewek yang ada di depannya
"Bingung? Lo bingung apaan?" Tanya Adrista yang mengerutkan dahinya ke dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
RomanceCerita ini bermula ketika gue masih kelas 10 di SMA Bintang Jaya. Nama gue Grace Natalie, saat ini gue udah kelas 12 dan bentar lagi adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Karna apa? Bentar lagi adalah momen dimana gue lepas masa putih abu-abu