part 2

2 0 0
                                    

" bangkit dari suatu keadaan yang buruk membuat semua orang akan percaya diri, tetapi tidak dengan hal yang satu ini, akankah kepercayaan diri tetap berada di diri jika, hal yang kecil saja dapat membuat seseorang jatuh, jadi untuk apa?."

       

       semua PRku sekarang sudah siap untuk besok, tetapi aku merasa jenuh dirumah, jadi ku putuskan untuk keluar sebentar mencari udara segar.

       aku terus berjalan menyusuri jalan, menghirup udara malam yang dapat membuat semua pikiranku tenang. pikiran yang terus terbayang di benakku, entah itu tentang mamah atau apapun, semuanya terbayang di pikiran. sekarang aku ingin membuang semua pikiran itu untuk saat ini.

     dan saat ini yang aku inginkan adalah kehidupan yang damai bukan kehidupan yang rusuh, seperti yang kualami sekarang. kapankah hal yang baik datang kepadaku. entahlah.

       perjalanan ini membuatku merasa lebih baik, sampai akhirnya aku berhenti di sebuah taman, aku pun duduk dan mencoba merilekskan pikiranku, berkali-kali ku hembuskan nafas, agar dapat meringankan suatu beban yang ada di hidupku ini.

       selang beberapa menit, tatapanku tertuju pada sebuah mobil avanza putih yang kemarin malam ku lihat di depan rumah.
    
     aku melihat mamah yang berada di dekat mobil tersebut bersama dengan seorang pria, kira-kira ia sebaya denganku, tetapi mengapa mamah bersamanya. aku pun langsung pulang ketika melihatnya dan ingin menunggu keduanya di depan rumah.

      mobil avanza putih pun berhenti tepat di depan rumahku, dan aku pun pergi mendekati mobil itu.

" oh, ternyata sekarang mamah suka berondong." ujarku dengan nada sinis.

" kamu apaan sih Nara." jawab mamahku mengelak.

" bayar berapa lho ke nyokap gue." ujarku kembali kepada cowok itu.

" Nara. " ucap mamah dengan penuh penekanan.

" terserah." ujarku lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Melati POV.

" maaf yah, atas sikap anak tante." ucapku.

" iya nggak apa-apa kok tan." jawab anak lelaki itu. " kalo gitu saya pulang ya tan." ujarnya kembali.

" iya, kamu hati-hati nak."

" iya tan."

     anak lelaki itu pun pergi, Melati - mamahnya Nara pun masuk ke rumah.

******

      pagi tiba, hari ini aku nggak akan terlambat lagi, karena aku sudah siap dari 30 menit yang lalu dan sekarang pukul 6 pagi, aku pun siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

    saat sampai meja makan, aku mengambil roti untuk sarapan, aku memakannya sambil berjalan ke sekolah, daripada aku harus tinggal dulu berdebat dengan mamah, jadi aku sarapan di jalan.

      15 menit perjalanan, aku sudah sampai di sekolah, kali ini aku nggak terlambat lagi, dan nggak harus di suruh mungutin sampah lagi.

       sampai di kelas aku pun duduk, tetapi temanku Niken belum datang, padahal biasanya dia yang duluan datang dari pada aku. tetapi setelah ku nyalakan handphone, ternyata ada pesan dari Niken, dia nggak bisa datang sekolah karena perutnya sakit. dan akhirnya aku harus duduk sendirian.

      sekarang jam pelajaran pun di mulai.

     di tengah pelajaran, guru BK mengambil alih kelas 12 ips 2. ya itu adalah kelasku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Problem In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang