" Tuhan mengapa Engkau menciptakan semesta ini, mengapa Engkau menciptakan manusia dalam semesta, jika mereka hanya bisa saling menyakiti."
sebuah mobil berhenti di sebuah rumah kontrakan kecil. seorang gadis belia melihat dari jendela.
seorang wanita paruh baya keluar dari mobil tersebut, dan berjalan menuju rumah kontrakan tersebut.
gadis yang berada di dalam tersebut membukakan Pintu rumah untuk wanita paruh baya itu.
" mamah darimana?. tanya gadis itu.
tetapi wanita paruh baya itu tidak mengubris pertanyaan gadis itu.
" mah, mamah darimana aja sih, pulang selarut ini." tanyanya kembali.
" pulang kerja." jawaban singkat dari wanita paruh baya itu.
" kerja?, mamah kerja apa, pulang selarut ini." ujar gadis itu dengan tatapan sinis.
" kamu sekarang ke kamar kamu, dan tidur." kata wanita paruh baya itu.
gadis itu pun tidak dapat berbicara lagi, dia sangat jengkel dengan sikap mamahnya yang selalu pulang larut malam.
mereka pun pergi ke kamar masing-masing dengan sejuta pemikiran sendiri dalam diri mereka.******
pagi hari membawa sejuta harapan kepada setiap manusia termasuk Alnara Keyra.
Pagi pun tiba ku buka perlahan mataku karena terkena sinar matahari.
" hah, jam 06.30 gue terlambat." kataku.
setelah melihat ke arah jam aku pun langsung cepat - cepat menuju kamar mandi dan bersiap-siap.
setelah aku bersiap-siap, aku pun langsung ingin pergi ke sekolah.
" kamu sarapan dulu." kata mamahku yaitu Melati.
" nggak usah." jawabku singkat.
" kenapa?." tanya mamahku.
" aku nggak mau makan makanan yang mamah buat apalagi hasil darii,,,.". jawabku yang sedikit sinis. tetapi kata-kataku terhalang oleh sebuah tamparan yang melayang di pipi kananku..
PLAAK!!!
" kamu nggak usah sok tau, yang di bicarain orang itu nggak bener." tegas mamahku.
" heh. sebenarnya aku malu mah, malu banget punya mamah kayak gini. kalau emang mamah nggak kayak yang di ceritain orang-orang, buktiin." ujarku, lalu meninggalkan mamah.
dengan langkah yang cepat, aku berjalan menyusuri jalan dengan rasa yang berkecambuk dimana banyak orang yang lalu lalang.
setelah beberapa menit aku pun sampai di sekolah. tempat dimana aku sering di olok-olok, tetapi aku tetap mencintai tempat ini, setidaknya aku bisa meninggalkan rumah yang bagaikan neraka.
dan sudah ku duga setiap aku melintasi koridor kelas, selalu ada tatapan sinis yang menatapku, aku hanya menghiraukannya, hal tersebut sudah ku rasakan setiap hari, jadi aku sudah kebal.
dan untuk yang ke sekian kalinya aku terlambat masuk kelas, dan kali ini aku terlambat di mata pelajaran Fisika dan yang mengajarkannya adalah salah satu guru killer yaitu pak Rudiyanto atau pak Rudi.
" kamu tau sekarang jam berapa." ujar pak Rudi dari balik pintu.
" maaf pak saya telat lagi, soalnya.." kataku terputus oleh perkataan pak Rudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Problem In Life
PoetryBaca yuk gaes, ini adalah cerita baru aku, dimana terdapat banyak konflik. Jadi kalian harus baca dan komen. Dan bagaimana dengan ending dari cerita ini, jadi ikutin terus yah ceritanya.