One Shot

413 14 1
                                    

Semua pasang mata menatap satu laki-laki yang dikenal player itu. Laki-laki yang sedang menggandeng, lebih tepatnya merangkul seorang wanita berparas wajah yang cantik. Andrew Putra Senaryo. Yap, itu nama laki-laki itu. Sedangkan yang ia gandeng adalah Sheryl , murid yang menjabat sebagai ketua cheerleader .

Lain sisi, di sebelah kiri , berlawan arah dengan letak Andrew berada. Seorang perempuan yang tengah digandeng oleh satu laki-laki dengan gaya yang sangat romantis.

Perempuan itu juga dikenal player. Bella , Nama perempuan itu. Sedangkan yang menggandengnya adalah seorang laki-laki yang memegang jabatan ketua osisi itu, bernama Aldo Christian.

Mata tajam Bella menatap Andrew . Sebagian anak yang biasanya dikenal sebagai anak alim atau kutu buku, hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Mas, pesen baksonya dua, sambelnya dikit aja ya" ucap kompak Andrew dan Bella memesan.

Mang Udin, si tukang bakso tersenyum mendengar kekompakan dari dua orang yang saling bermusuhan itu.

"Apaan sih lo, ikutin gue aja" ucap sinis Bella.

"Hah? Gak salah? Bukannya elo yang ikutin gue? Penguntit lo" sahut Andrew tak mau kalah.

"Penguntit kok ngomong penguntit. Nyadar dong" timpal Bella.

"Aduhhh, mas Andrew sama mbak Bella jangan berantem di sini atuh, banyak yang mau beli. Jadi, baksonya 4 sambelnya sedikit" ulang mang Udin.

"GAK JADI!!!!! " jawab Andrew dan Bella kompak lagi.

"Ngapin sih ngikut lagi? Makan aja sono bakso" tegas Andrew.

"Hah? Elo sono makan bakso sama mangkoknya sekalian , gue gak sudi yah kompakan sama lo." Jawab Bella seraya berjalan meninggalkan tempat bakso.

Nafsu laparnya seakan hilang begitu bertatapan wajah dengan Andrew.

"Aduhhh" ringis pelan Bella.

"Najis, najis, najis, Amit amit jabang bayi kenapa elo lagi elo lagi . Capek gue ketemu elo" ucap Bella saat melihat siapa yang menabraknya hingga terjatuh ke lantai.

"Elo tuh, jalan tuh pake mata bukan pake dengkul." balas Andrew

"Di mana-mana jalan tuh pake kaki bukan pake mata BEGO" ucap Bella yang sengaja menekan dibagian kata bego.

"Bukannya yang bego itu elo yah? Biologi lo aja nilainya rendah banget ." balas Andrew menyombongkan dirinya.

"Gak usah belagu lo, nilai pas-pasan aja bangga" timpal Bella.

"Beb udah dong, gak usah mikirin cewek gak jelas ini deh" sahut Sheryl dari belakang tubuh Andrew yang tinggi itu.

"Beb!? Najis bener kampret" sahut Bella.

"Aduhhhh, kalian ngapain berantem di sini Bella, Andrew. Kalian gak liat dari tadi jadi pusat perhatian? Aduhh memalukan sekali tingkah kalian ini. Ikut ke ruangan ibu sekarang!" bentakan dan jeweran terasa perih di telinga mereka berdua , telinga yang putih lama-lama memerah akibat plintiran kuat dari bu Rena.

"Saya kan ganteng bu, makanya jadi pusat perhatian deh" senyum yang membuat Bella mendecih pelan.

"Adaww sakit ibu yang kalem dong buuu" ringis Andrew karna mendapat jeweran keras dari bu Rena.

Bella hanya terkekeh pelan.

"Kita putus karena gue udah bosen sama lo" ucapan terakhir Andrew sebelum meninggalkan Sheryl yang tengah berdiri di taman belakang sekolah.

Andrew berjalan keluar gerbang sekolah tiba-tiba satu orang perempuan menceggatnya.

"Apaan sih lo?minggir sana ganggu aja lo" tanya Andrew

Play Boy Vs Play GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang