Accident

1.1K 123 50
                                    

Langit malam begitu luas menampakkan rasi bintang yang menghambur mengisi ruang di angkasa. Awan tipis beranjak menepi memaparkan indahnya langit terang.

Seorang pria yang masih asyik mengayuh sepeda di tepi jalan masih begerak santai. Namun seketika berubah saat ia melepas pegangannya pada stang sepeda dan berlari ke tengah jalan.

Ciittt... Suara gesekan ban mobil dan aspal berdecit keras menarik perhatian beberapa orang yang berlalu lalang di sana karena dini hari adalah waktu yang cukup lengang.

"Apa kau gila! Kalau menyeberang lihatlah jalan!" teriak seseorang yang menampakkan kepalanya dari balik kaca mobil kemudian bergegas pergi

"Syukurlah, apa kau tak apa-apa? Ahhh, sepertinya kau baik-baik saja" ucap pria berkulit tan itu sambil mengelus kepala anjing yang baru saja ia selamatkan

Ia berdiri menghampiri sepedanya yang tadi terhempas secara refleks, lalu melanjutkan perjalanannya. Sesampainya di rumah, nampak sederhana dengan ukuran yang tak terlalu besar, ruangan bawah terdiri dari ruang tamu minimalis, dapur kecil, kamar mandi cukup, ruang atas berisi dua buah kamar yang terhubung oleh sebuah balkon.

Ia merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Malam ini ia merasa sangat lelah bahkan untuk sekedar memasak ramen instan. Ia memejamkan kedua matanya dengan pakaian yang masih lengkap. Sekujur tubuhnya terasa lelah dan menginginkannya untuk terlelap.

Seekor anjing berbulu putih lebat berdiri tegap di depan pintu dalam kamarnya. Anjing itu mendekat perlahan dan memandangi bekas luka di tangan dan pelipis berkulit tan itu, kemudian menjilatinya hingga si pemilik tubuh menggeliat beberapa kali. Seperti tersilap ilusi, luka-luka itu menghilang tanpa meninggalkan bekas sedikitpun, kembali utuh seperti semula.

Keesokan paginya, pria berkulit tan itu bergerak perlahan membelai sesuatu yang lembut dan hangat di pelukannya. Ia tersenyum merasa mimpi indahnya terasa begitu nyata.

Saat kedua matanya mulai terbuka, ia terperangah melihat apa yang ada di depannya, sebuah buntalan bulu berwarna putih bersih nampak seperti sebuah boneka. Tunggu, pria itu bangun dan mengecek benda di depannya itu ternyata adalah seekor anjing yang tertidur pulas, itu adalah anjing yang ia selamatkan semalam.

Anjing itu membuka kedua matanya dan duduk di depan pria itu.

"Hey bagaimana caramu masuk ke sini? Ah, mungkin semalam aku lupa menutup pintu lagi" ia mengelus kepala anjing itu kemudian meregangkan otot-otot tubuhnya

"Ohh iya, namaku Forth. Ahh... Aku rasa aku tak seharusnya melakukannya pada seekor anjing"

-----

# Forth pov

Aku beranjak dan merapikan tempat tidurku. Anjing itu masih duduk tenang di posisinya. Cukup besar untuk ukuran seekor anjing liar, ia nampak anggun dan juga sopan.

Dia mengingatkanku pada Ciyo. Ciyo adalah anjing yang menemaniku sepeninggal orang tua angkatku, mengingatkan bahwa semua yang berada di sekelilingku pergi satu persatu. Mungkin pemiliknya sedang mencarinya sekarang, aku rasa aku harus mengembalikkannya, tapi siapa pemiliknya?

Krukkkkk...

Ahh, sepertinya aku akan memikirkan itu nanti setelah aku mengondisikan perutku yang sudah meraung begitu keras.

Aku beranjak ke dapur dan membuka kulkas, ehmm... Tak ada bahan makanan yang tersisa. Aku membuka lemari yang menempel di dinding, menampakkan jajaran ramen instan mulai dari kemasan plastik, cup ukuran kecil sampai yang besar dengan berbagai varian rasa.

Tak membutuhkan waktu lama untuk memasak ramen, 10 menit saja sudah siap santap. Lalu bagaimana dengan anjing ini, apa ia sudah makan?

Aku membuka bak bawah lemari es dan mendapati dua batang sosis yang masih tersisa. Aku mengupas kulitnya dan menyodorkannya pada anjing itu. Anjing itu hanya mengendusnya lalu menatapku.

"Makanlah, aku hanya memiliki itu untukmu" ahh aku melakukannya lagi, berbicara dengan anjing

Sepertinya anjing itu mengerti apa yang aku katakan, anjing itu melahap dua sosis itu yang aku rasa untuk ukuran tubuhnya yang sebesar ini mungkin ia akan merasa sangat kurang.

Aku menepis segala praduga di kepalaku dan menyantap ramenku sebelum mengembang. Setelah sarapan aku segera mandi dan bergegas untuk kerja sambilan mengantarkan koran dan susu.

Kenapa anjing itu tenang sekali, bahkan aku belum mendengar dia menggonggong seperti anjing pada umumnya, hanya duduk diam menatapku yang sedari tadi mondar-mandir.

"Hey anjing baik, jangan kemana-kemana ya, baik-baiklah di rumah dan tunggu aku pulang oke" Aku mengunci pintu dari luar, aku rasa setelah mengantar koran aku harus mampir membeli bahan makanan, untukku dan untuknya

----

# Author pov

Setelah Forth meninggalkan rumah, seekor burung gagak sudah bertengger pada pagar besi yang berada di balkon kamar Forth.

"Krakkkkk... Lihat itu! Seorang Inugami, apa yang kau lakukan di sini?" ucap gagak hitam

"Pergilah sebelum aku menjadikanmu sarapan pagiku" anjing putih itu berjalan anggun menuju balkon

"Aku rasa aku harus melaporkan ini pada Ao"

Burung gagak itu terbang meninggalkan Inugami yang masih terdiam di tempatnya. (Inugami di sini adalah roh anjing)

"Tak ku sangka ini wilayah Aosagibi" gumam Inugami (Aosagibi adalah roh gagak)

Tak lama setelah kepergian burung gagak itu, sebuah suara kembali mengusik Inugami yang sudah melingkarkan tubuhnya untuk tertidur.

"Apa ini? Inugami yang tak pernah terlihat itu kini menampakkan diri" seekor kucing hitam yang bertengger di pagar besi balkon turun dan menjelma menjadi seorang laki-laki muda bertubuh gempal dan manis

"Bahkan Bakeneko juga di sini"
(Bakeneko adalah roh kucing)

"Hey, panggil aku Yo, pemiliku memberikan nama itu padaku, ahh.. Apa Bishamon benar-benar membuangmu?" ucap si kucing hitam (Bishamon adalah dewa perang)

"Bishamon tak pernah membuat keputusan sembarangan"

"Tapi lihatlah tempat ini, Bishamon memilihkanmu master yang miskin, malang sekali nasibmu"

"Diamlah atau kau akan kehilangan ekormu"

"Tenanglah, aku tak akan mungkin menang melawanmu. Pemilikku adalah orang kaya, temui aku kalau kau butuh tempat tinggal yang nyaman" Yo melompat dan bertengger di pagar besi balkon dan berubah ke wujud aslinya, ia melompati atap dan turun berlari dengan lihainya

"Apa semua shikigami bermigrasi kemari?" tanya inugami (Shikigami adalah roh dalm wujud hewan)

"Aku rasa anak buahku tak berbohong, kau benar-benar inugami itu" ucap seorang pria bertubuh gempal dengan dua lesung pipi duduk di pagar besi balkon

"Kau juga sudah membuat kontrak rupanya Aosagibi"

"Kita di Bangkok, tak lagi di Jepang, dan namaku adalah Kitty"

"Kau seekor gagak tapi pemilikmu memberi nama Kitty, aku rasa dia orang yang mesum"

"Hey, kalau bukan karena kau adalah golongan roh terkuat, aku pasti sudah mematuk kepalamu itu"

"Pergilah, aku sedang ingin beristirahat"

Kit hendak pergi namun menoleh sekilas memandangi Inugami yang sudah memejamkan kedua matanya.

"Para dewa selalu membuang peliharaan mereka sesuka hati, tapi setidaknya kau harus memilih mastermu sendiri, pemilik yang tak akan pernah meninggalkanmu sendirian di tempat asing" Kitty terbang kembali ke wujud aslinya

----

# Uji coba dulu deh, sapa tahu ada yang suka, kalo votenya tembus 70 oke deh lanjut,, haha maksa ya 😂

Nyapa dulu ahh buat tim Enaenasquadd 😄

mkasii yang kemaren menginspirasi 😘
MamaChucky

Inugami's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang