Prolog

11 1 0
                                    

Kejadian itu mana mungkin bisa aku lupakan.teman akrabku selalu mendesakku untuk mengungkapkannya.memang, saat itu aku belum mempunyai nyali yang cukup untuk melakukannya.apa boleh buat,dengan gerak batin dan gerak lahir yang tidak sincron, aku pun terlihat sangat gugup dan kacau."dia"yang disini penulis tidak mencantumkan namanya,yang membuat tokoh "aku"begitu terkesima dengan senyumannya.sedangkan Aku yang berlatar belakang nekat dan terkesan sedikit ngawur,mulai mencoba sesuatu yang layaknya anak seumurannya. Ya,aku sangat kecewa dengan yang lainnya kenapa mereka membuat drama yang tidak bisa dinalar pikiran normal?

Rasa yang (mungkin) kekalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang