Prolog

118 3 0
                                    

Di Senja hangat di akhir musim dingin kota Arezzo, kota kecil italia. Sebuah perjalanan menuju kota Roma, Kota tujuan para gadis remaja 17 tahun. Dialah Rossa, gadis cantik, hingga manis senyumnya pun hangatkan suasana hati para sahabatnya Rifna dan reinata di kota asing mereka berpijak, bernuansa abad pertengahan,

Rifna dan Reinata sahabat terbaik Rossa yang setia menemani perjalanannya menuju kota Roma. Gadis italia yang tak lekas pernah pudar kagumnya akan keindahan kota tercintanya ini. Kota Roma, yang ia rasa penuh dengan catatan sejarah dan nuansa seni sebagai pusat objek wisata turis di dunia ini.

"Sa, apakah kau tak pernah bosan dengan pemandangan ini, berkali-kali kita datang, bahkan di semua musim telah kita rasakan bersama di kota ini. Tapi mengapa kau tak pernah lekas bosan akan keindahan kota kecil Arezzo ini, kota antara perjalanan yang selalu kita lewati ini" pertanyaan reinata yang penuh keingintahuan

Dengan sennyum manisnya yang mengembang menatap langit biru dikota bernuansa abad pertengahan itu, Rossa menjawab "kau tau rein, mengapa aku tak lekas bosan, dan terus kagum akan keindahan kota ini. Karena kota inilah aku merasakan apa itu jatuh cinta pertama kali pada seorang hingga membuatku juga Jatuh cinta akan semesta ini, hingga saat ini, kagumku itu tak hanya kagum semata, namun disini(menunjuk dada mengarah detak jantung dengan telunjuknya), debaran ini, debaran sejak pertama ku merasakan hingga saat ini semakin menjadi dan tak sedikitpun berkurang". Jawab Rossa dengan senyum yang lekat tak lepas trus mengembang penuh kebahagiaan namun tersirat pula segurat sedih diraut mukanya.

"Siapakah dia yang membuat kau jatuh cinta, hingga pada semesta ini lif?" Tanya Neila sembari ia memeluk pundak Rossa.

Rossa mengarah ke hadapan 2 sahabatnya lalu meragakan bahasa isyarat yang telah ia kuasai selama ini.

Telunjuk mengarah kesamping isyarat "dia", lalu menunjukkan huruf bahasa isyarat "R-E-I-H-A-N". hadiah tuhan terindah untukku, hingga saat ini ku berharap suatu hari yang indah akan membawaku bertemu dengannya lagi.


❤❤❤❤

 "deaf bukanlah kelemahan atau bencana. namun itulah satu cirimu (reihan) dan kau salah satu dari sekian anugrah terindah yang ku(rossa) temui di dunia ini".

semakin penasaran ataukah tidak, tetap stay yaaa.. ;))  

DEAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang