Bagian 1. Kembali

257K 11.9K 1.7K
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading....

T

ak

Tak

Suara derap langkah terdengar menggema didalam kamar yang hanya dihuni oleh sesosok gadis yang terbaring lemah tidak berdaya diranjang besar bak seorang putri tidur dalam kerajaan.

Orang itu menatap sosok gadis tersebut dengan mata meredup. Tubuh yang setiap saatnya semakin kurus, wajahnya yang semakin pucat, bibirnya telah mengering, dan tubuh yang terlihat kaku setiap saatnya membuat air matanya terjatuh.

Setelah puas menatap sosok yang ia rindukan selama ini matanya beralih pada layar monitor yang menampilkan garis-garis tak beraturan disamping ranjang dimana sosok gadis itu berbaring.
Hatinya teriris melihat alat penopang
Hidup lainnya yang melekat ditubuhnya.

Orang itu meletakkan sebuket bunga pada nakas kemudian beralih meraih jari-jemari kurus tersebut dan menciumnya.

"Sudah 7 tahun kamu tertidur seperti sekarang, apa kamu belum ingin bangun?"
Ya, gadis itu tertidur selama 7 tahun akibat kecelakaan yang menimpanya. Keluarganya bahkan sengaja mendatangkan dokter-dokter hebat didunia untuk menyembuhkannya tapi tetap saja tidak ada tanda-tanda jika ia akan sadar.

"Apa yang kamu lakukan disana hingga kamu nggak kembali? Apa disana lebih menyenangkan dibanding disini?"
Orang itu mengelus pipinya dengan lembut, betapa ia ingin melihatnya membuka mata.

"Kembalilah! Aku sangat merindukanmu begitupun dengan mereka" ucapnya kemudian menunduk mengamati tangan pucat yang semakin kurus digenggamannya.

* * *

Ceklek. . .

Seorang pria tampan berjas putih yang bername tag dr. Saka Rivano Thomas memasuki ruang inap yang lebih tampak seperti hotel tersebut dengan menenteng stetoskop ditangan kanannya, awalnya ia kaget melihat siapa yang ada disana namun rasa kagetnya itu berubah menjadi senyuman tipis.

"Sejak kapan kau disini?" Tanyanya menatap gadis yang terbaring dengan perasaan perih didadanya, setiap kali ia melihatnya setiap kali itu juga ia merasakan dadanya yang terluka

"Baru aja" jawabnya juga menatap gadis yang sama meski ia tidak kuasa untuk melihatnya. Ia selalu rindu setiap saat terhadapnya tapi setiap ia menemuinya hanya sakit yang ia rasakan melihat keadaannya. Ia tidak ingin merasakan sakit itu tapi hatinya yang meminta untuk melakukannya, tidak masalah jika ia sakit, yang jelas rasa rindunya terobati meski dalam keadaan seperti sekarang

"Apa ada kemajuan?" Tanyanya penuh harap, setidaknya gadis yang ia cintai menunjukkan tanda-tanda jika ia akan sadar secepatnya

"Masih sama" jawab Saka dengan mata memanas

Keduanya terdiam. Tidak ada yang mengeluarkan suara, yang ada hanya suara monitor dan jam yang saling bersahutan hingga mata pria bernama Saka menangkap sebuket bunga dinakas.

Incredible Brothers 2 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang