13

1.4K 140 30
                                    

Holla... aku up lagi wkwkwk

Disini aku bikin sifany moment semua ya, dan juga sedikit hawwtt mwehehehe





"Tiffany... Fany-aa"

Tiffany mengedarkan pandangannya, mencari asal suara wanita yang memanggil namanya. Tapi semuanya percuma, dia hanya mendapati dirinya yang sendirian sambil terus berlari di dalam lorong yang gelap tanpa henti

"Nuguseyo?!! Jawab aku!!" sambil terus berteriak dan berlari dengan peluh menetes dari keningnya

"Terakhir kali aku berlari malam itu, aku hanya ingin menemuimu dan menceritakan semua ketakutanku padamu, Fany-aa... karena hanya kau yang dapat memahamiku" suara itu begitu lemah disertai isakkan

Suara itu seakan sudah sangat dekat di depan sana. Tetapi ketika Tiffany terus berlari, ia hanya akan mendapati kekosongan dan kehampaan di depan sana

"Jangan membencinya Fany-aa... ia tidak bersalah. Justru pria itulah yang akan menjadi tempat berlindung terbaikmu"

Tiffany berhenti sesaat, tangisannya pecah dan ia hanya terduduk lemah sambil memandang ke arah depan yang tidak memperlihatkan setitikpun cahaya dan ujung dari lorong itu "Aku tidak mengerti.... aku takut. Tolong bicaralah sesuatu" isaknya

"Bogoshippo Fany-aa..."

Kelopak mata itu terbuka perlahan, berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya sekitar. Iris coklatnya menatap wajah damai yang sedang tertidur menghadapnya

Hangat dan nyaman yang ia rasakan saat ini

Tiffany sadar bahwa dirinya saat ini sedang berbaring berhadapan dengan Choi Siwon di atas satu ranjang yang sama, dengan selimut tebal yang menutupi mereka

Ia dapat merasakan lengan kokoh pria itu yang melingkar erat memeluk pinggangnya seakan takut jika wanita itu terjatuh, dan satunya lagi menggenggam erat satu tangan Tiffany yang menjadi jarak tipis anatara mereka berdua

Akal sehat menyuruhnya untuk memberontak dan bangun saat ini juga, tetapi hati dan tubuhnya seakan menolak. Ia ingin seperti ini sebentar saja

Dengan satu tangannya yang bebas, Tiffany mengusap perlahan alis tebal pria itu yang mengkerut dengan jari telunjuknya. Dan kerutan itu hilang

Bersamaan dengan turunnya jari telunjuk Tiffany, mata Siwon terbuka dan langsung berhadapan dengan mata bulat wanita itu

Beberapa detik dilewati dengan hanya saling bertatapan, tiba-tiba Tiffany melihat cairan bening menetes dari mata sendu itu

"Maafkan aku... karena datang terlambat" ujar pria itu lembut sedikit berbisik

Tangan lemah Tiffany kembali terulur untuk menghapus air mata Siwon "Aku bermimpi. Mimpi yang menyedihkan"

"Apa itu membuatmu takut?"

Tiffany mengangguk, perlahan air matanya pun ikut turun ketika kembali mengingat mimpi itu. Mimpi menakutkan untuk pertama kali dalam hidupnya

Perlahan Siwon mengusap lembut pipi Tiffany dan menghapus air mata wanita itu dengan penuh kehati-hatian

"Kalau begitu aku tidak akan membiarkanmu bermimpi seperti itu lagi" ucap Siwon kemudian mendaratkan bibirnya di atas bibir Tiffany

Hati dan jantungnya seakan dicabut secara paksa saat melihat Tiffany yang terduduk lemah di jalanan sepi dan gelap dengan seseorang yang berusaha menyakitinya. Wanita itu pasti sangat ketakutan dan kesakitan ditengah cuaca yang dingin seperti itu

FALL AS BETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang