31

1.1K 162 39
                                    

Keadaan ruang staff rumah sakit malam hari memang tidak begitu ramai, beberapa dokter terlihat sedang terfokus pada buku-buku tebalnya ataupun hanya sekedar menikmati makan malam dan merebahkan tubuh di ranjang khusus untuk beristirahat

Seperti halnya dokter cantik yang saat ini sedang membaca sebuah buku di salah satu sofa panjang sudut ruangan

"Yoona-ya, apa Taeyeon sudah pulang?"

Merasa Tiffany bertanya padanya, Yoona yang sedang menyantap makanan dengan Seohyun menghentikan kunyahannya "Nde eonni, sore tadi Jungsoo oppa menjemput Taeyeon eonni. Sepertinya mereka akan pergi berkencan"

"Ah aku lupa jika hari ini adalah akhir pekan" ujar Tiffany kembali melanjutkan kegiatannya

"Apa kau tidak pergi berkencan dengan tuan Choi, eonni?"

Tiffany menatap Yoona yang tengah tersenyum menggodanya "Mwo? Kenapa aku harus pergi dengannya?"

"Eiii kau tidak perlu berbohong padaku eonni, hampir seluruh staff rumah sakit membicarakan kedekatanmu dengan Choi Siwon. Bahkan beberapa dari mereka—termasuk diriku, mempercayai jika cincin berlian yang kau kenakan itu adalah pemberian darinya"

Entah kenapa suasana hati Tiffany menjadi bertambah kesal karena Yoona membicarakan Siwon. Sebenarnya sejak sore tadi ia sudah menunggu Siwon karena pria itu mengatakan jika ia akan menjemputnya untuk makan malam, tetapi hingga pukul delapan malam pria itu tidak menjemputnya ataupun sekedar menghubunginya

Jadilah saat ini Tiffany hanya berdiam diri di ruangan staff dan mencari kesibukan dengan membaca buku, lagipula jam bertugasnya hari ini sudah berakhir

"Aigo aigoooo punggungku!"

Seketika ruangan menjadi sedikit gaduh ketika seorang pria berjas khas kedokteran memasuki ruangan staff itu. Tiffany hanya memutar matanya ke atas saat mendengar suara gaduh yang sangat ia kenal

Namun dirinya menjadi kesal ketika pria itu dengan kasar menjatuhkan bokongnya di tempat kosong samping Tiffany yang membuatnya sedikit terganggu

"Yak Park Chanyeol!! Tidak bisakah kau tidak membuat kegaduhan sebentar saja huh?!"

"Nde... mianhe" ujar Chanyeol. Memang sedari sore tadi ia sudah merasa jika sunbaenya itu sedang dalam suasana hati yang tidak baik

Masih dengan mengerutkan alisnya, Tiffany memasukkan bukunya ke dalam tasnya karena dirinya sudah tidak berminat membaca buku dalam genggamannya. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu di layar pipih itu

"Ku perhatikan kau sangat sibuk sekali Yeol, apa ada operasi yang harus kau tangani?"

Chanyeol menyandarkan tubuhnya sambil memijat keningnya perlahan "Nde Yoona noona, aku dan Changmin sunbae harus menggantikan Namjoo sunbae untuk mengoperasi korban kecelakaan tadi sore"

"Apa Namjoo uisanim sedang menghadiri perkumpulan dokter lagi?" tanya Tiffany, karena sedari dulu tidak biasanya tugas Namjoo digantikan oleh dokter lain

Chanyeol menaikkan satu alisnya menatap Tiffany "Apa kau tidak mendengar berita tentang Namjoo sunbae, noona?"

"Aku.... tidak tahu"

Semenjak insiden itu, Tiffany memang sengaja menutup matanya tentang Namjoo dan sebisa mungkin agar tidak bertemu dengan pria brengsek itu. Tetapi memang beberapa hari ini.. ia tidak melihat keberadaan Namjoo di rumah sakit

"Sejak kemarin Namjoo sunbae dikenakan sanksi kedisiplinan noona. Kau ingat pria paruh baya penjaja koran yang meninggal saat operasi tumor otak setahun yang lalu?"

Tiffany terdiam sebentar mengingat kembali peristiwa satu tahun yang lalu "Ah ne... aku mengingatnya. Bukankah pria itu tidak selamat karena kemungkinan operasinya berhasil hanya sebanyak lima persen?"

FALL AS BETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang