"Ooh Sehun?" tanyaku untuk memastikan pria didepanku ini clientku atau bukan
"Silahkan masuk" ucapnya mempersilahkan diriku untuk memasuki apartementnya
Apartement mewah dipusat Seoul. Jarang atau mungkin belum ada selain dia, client yang memilih untuk bercinta dikediamannya.
Kulihat sekeliling, apartement ini terlalu luas untuk ditinggali seorang diri.
"Uangnya sudah kutransfer kerekening atas nama Kris Wu" ucapnya sambil menuangkan segelas wine kegelas miliknya dan milikku. Sepertinya
"Aku tidak akan memakaimu. Aku hanya meminta kamu untuk menemaniku tidur" katanya yang membuatku membulatkan mata sempurnaWah. Lihat dia.
30juta won dihabiskannya untuk aku yang hanya diminta untuk menemaninya tidur. Bukan bercinta. Daebak.
"Kau takut tidur sendiri?" tanyaku menahan tawa sekeras mungkin. Masih menunjukkan wajah cantikku yang tersenyum
"Tidak. Aku hanya memiliki trauma karna tidur sendiri. Kau tidak berhak bertanya" katanya sarkas menohok tepat ulu hati
Baru kutemui pria sombong seperti dia.
Aku beranjak bangun dari dudukku, mendudukinya yang sekarang menatapku heran.
"Bagaimana kalau malam ini kita bermain saja? Aku sangat menyayangkan jika uangmu habis secara cuma-cuma. Hm?" tawarku sambil menggerak-gerakan pantatku diatas pahanya
Mengalungkan lenganku dilehernya. Dia sangat tampan dari jarak sedekat ini.
"Jangan menggodaku. Aku sedang tidak ada stok pengaman" tegasnya memalingkan wajahnya agar tidak bertatapan dengan mataku
Ah, Kyeoptta.
"Aku tidak masalah. Bagaimana jika kita mulai?" bisikku sexy tepat ditelinganya mencium sekilas leher putihnya
"Kau begitu menarik" bisikku lagi berlalu melumat kecil bibir glossynyaAwalnya dia diam. Seperti tidak berniat bermain dengan lidahku. Tapi, sedikit demi sedikit, dia mulai memimpin. Membuatku menarik kedua sudut bibirku.
Lidahnya mengabsen setiap sisi mulutku. Bertukar saliva denganku. Wow. Ini sangat memabukkan. Rasanya tidak rela jika ciuman ini terlepas.
Tangannya merambat masuk kedalam kemejaku. Menggelus punggungku lembut.
Decakan terdengar disetiap sudut apartementnya.
Aku memutar badanku. Melepaskan tautan kami. Dengan posisi, dia seperti memangku-ku, aku menggerakan pinggulku nakal.
Sepertinya aku berhasil. Dia menahan desahannya.
Tangannya kembali memasuki kemejaku mengelus perut rataku itu lembut. Merambat naik meremas payudaraku pelan.
Aku berdiri untuk menghentikan permainan. Membuatnya mendesah kecewa. Haha. Aku senang bermain-main dengan clientku.
"Dimana kamar mandinya? Aku ingin buang air" dustaku dengan aegyo membuatnya benar-benar mendesah kecewa
Aku melihat juniornya sudah tegang dibalik celana trainning yang dikenakannya. Tunggu sebentar sayang. Aku akan memulainya.
"Dikamar" ucapnya singkat menunjuk kamar yang ada dipojok apartement
Aku tidak menjawab dan langsung berlari kecil menuju tempat yang ia maksud.
Kalian harus tau. Jadi munafik itu tidak enak!
***