Episode 8

711 33 0
                                    

-------------Happy Readers❤------------

Setelah iqbaal nganterin didepan rumah gue, gue langsung turun dari motornya iqbaal.
"Segitu takutnya ya lo naik motor gue" ujar iqbaal sambil nertawain gue.

"Ihh..ya lo sih kalo bawa motor gk bisa pelan2" jawab gue ketus ke iqbaal.

"Sal besok sekolah bareng gue ya, gue jemput deh" ucap iqbaal sambil senyum2.

"Engg..gakkk" ucap gue ke iqbaal.

"Ihh..kenapa?" tanya iqbaal ke gue.

"Ya soalnya lo kalo goncengin gue selalu ngebutt" ujar gue ketus ke iqbaal.

"Oke besok janji deh gk ngebut lagi" jawab iqbaal ke gue.

"Nggak deh lo nanti boongin gue" ujar gue.

"Gk bakal gue booingin lo sal" jawab iqbaal sambil meyakinkan gue.

"Ya udah deh gue percaya ama lo, tpi kalo besok lo ngebut lagi traktir gue makan dikantin selama 3 hari" kata gue ke iqbaal.

"Oke gk masalah buat gue" jawab iqbaal ke gue.

"Ya udah masuk sana udah malem juga, jangan lupa besok gue jemput jam set7 ya" ujar iqbaal ke gue.

"Oke, ya udah gue masuk dulu ya bal" ujar gue ke iqbaal.

Saat gue udah masuk ke pagar rumah gue, gue langsung jalan mnuju pintu rumah gue. Dan disaat gue jalan menuju pintu, gue kesandung batu dan gue hampir aja jatuh tpi ada seseorang yang langsung nagkap gue dari belakang dan ternyata itu iqbaal. Muka gue dan iqbaal saat ini bertatapan. Hati gue beneran deg-degan saat itu.

"Lo gk papa kan sal, apa ada yang sakit?" Tanya iqbaal ke gue sambil berdiriin gue.
"Hmm...gu-ue ga-ak pap-pa kok" jawab gue sambil berbatah2.
"Ya udah kalo gitu sana masuk" ujar iqbaal ke gue.
"Hm..i-iya" jawab gue.

Gue pun langsung masuk ke rumah gue dan menuju kekamar gue. Saat gue udah di kamar gue langung membaringkan badan gue diatas kasur gue yang empuk, dan mengingat kejadian tadi bersama iqbaal. 'Gue kenapa sih kok nginget kejadian yang tadi ya? Apa gue suka ya sama iqbaal?' gumam gue dalam hati sambil senyum2 sendiri. Gue pun langsung menuju balkon yang ada di kamar gue, dan gue langsung duduk di dekat balkon sambil menyanyikan lagu Jaz - Dari mata

Matamu melemahkanku
Saat pertama kali ku lihatmu
dan jujur, ku tak pernah merasa
Ku tak pernah merasa begini..

Matamu melemahkanku
Saat pertama kali ku lihatmu
dan jujur, ku tak pernah merasa
Ku tak pernah merasa begini..

Oh mungkin inikah cinta
Pandangan yang pertama…
Karna apa yang kurasa
ini tak biasa

Jika benar ini cinta
mulai dari mana..
(Dari mana..) oh dari mana..

Dari matamu, matamu
ku mulai jatuh cinta
Ku melihat, melihat ada bayangnya
Dari mata kau buatku jatuh
Jatuh terus, jatuh ke hati..
(Jatuh ke hati..)

Dari matamu, matamu
ku mulai jatuh cinta
Ku melihat, melihat ada bayangnya
Dari mata, kau buatku jatuh
Jatuh terus jatuh ke hati..

Matamu melemahkanku
Saat pertama kali ku lihatmu
dan jujur, ku tak pernah merasa
Ku tak pernah merasa begini..

Oh mungkin inikah cinta
Pandangan yang pertama…
Karna apa yang kurasa
ini tak biasa

Jika benar ini cinta
mulai dari mana..
(Dari mana..) oh dari mana..

Dari matamu, matamu
ku mulai jatuh cinta
Ku melihat, melihat ada bayangnya
Dari mata kau buatku jatuh
Jatuh terus, jatuh ke hati..
(Jatuh ke hati..)

Dari matamu, matamu
ku mulai jatuh cinta
Ku melihat, melihat ada bayangnya
Dari mata, kau buatku jatuh
Jatuh terus jatuh ke hati..
Dari mata, kau buatku jatuh
Jatuh terus jatuh ke hati

(Dari matamu, matamu)
(ku mulai jatuh cinta)
(Ku melihat, melihat ada bayangnya)
(Dari mata kau buatku jatuh)
(Jatuh terus, jatuh ke hati..)
Jatuh ke hati..

Dari matamu (matamu)
(Ku mulai jatuh cinta)
Ku melihat, melihat ada bayangnya
(Dari mata, kau buatku jatuh)
Jatuh terus..
(Dari mata, kau buatku jatuh)
..Jatuh ke hati..oh..ho..hooo..

"Suara lo bagus juga" ucap seseorang yang ada diseberang balkon kamar gue.

Dan ternyata itu adalah..?

----

Penasaran kan siapa? Ikutin terus ya cerita MFL.
Sebelumnya Author minta maaf karena besok gk bisa update, dan updatenya hari sabtu atau nggak minggu ya😀.

Maaf juga kalo ceritanya agak garing😅.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang