It's me, Kei

49 13 9
                                    

Hampir semua pasang mata di tempat itu memperhatikan seorang gadis yang menikmati kesendiriannya berjalan menyusuri pantai.

Gadis itu melepas jaket levisnya, mengikatkan jaket itu ke pinggangnya. Seakan tak peduli dengan pandangan orang yang berbisik sesama mereka. Ia mengayunkan kakinya dengan ringan, memutar badan seolah menari menikmati musik yang mengalun dari earphone yang melekat di telinganya.

Gadis itu, Keisha Aeera Alsava, atau yang kerap di panggil, Kei. Bukan dia tidak tahu bahwa sedari tadi orang-orang itu menatap aneh padanya, bukan. Kei sadar betul kenapa mereka seperti itu padanya. Bagaimana tidak, seorang gadis berjalan sendirian di tepian pantai saat senja. Memakai jeans panjang yang memiliki sobekan di beberapa bagian depan, baju kaos, serta jaket levis yang terikat di pinggangnya, rambut yang di kuncir asal, juga yang lebih mencolok dari pada penampilannya ialah sebatang rokok yang masih menyala di sela jarinya.

Sebenarnya Kei tidak suka di perhatikan seperti itu, atau tepatnya, ia bukanlah tipe orang yang suka menjadi pusat perhatian. Tapi, untuk saat ini ia memilih untuk acuh dengan semua itu, karena ia benar-benar lelah. Gadis itu mulai berangkat kuliah sedari pagi dan perkuliahan baru selesai sekitar 2 jam yang lalu. Kini waktu menunjukkan pukul 19.25 WIB yang artinya gadis itu sudah berada di rumah, seharusnya. Tapi, tidak. Ia malah mengarahkan langkah ke tempat ini. Tempat yang selalu membuatnya sedikit tenang, sedikit melepaskan penatnya.

Untuk sebagian besar orang mungkin itu hal yang biasa, tapi yang membuat gadis ini lelah bukanlah karna jadwal kuliahnya semata. Tidak, bukan begitu. Gadis itu merasa lelah karena waktu tidurnya yang tak cukup, atau mungkin tepatnya terganggu.
Bagaimana tidak, semalam, entah untuk keberapa kalinya, lagi-lagi keributan itu terjadi, dan itu sungguh mengganggu.

Kei menghisap rokok itu lalu menghembuskan kuat asapnya, membuang nafasnya berat. Hidupnya berubah drastis sejak perceraian kedua orangtuanya. Sejak ia dipaksa harus memilih antara papa dan mamanya. Sejak ia akhirnya menetap bersama mama yang sebelumnya kurang begitu akrab dengan dirinya. Sejak keluarga bahagia dalam imajinasinya hancur seketika.

"Kau kesini lagi?" Tanya seseorang yang membuyarkan lamunannya tiba-tiba.

Kei menoleh, lalu kembali berpaling menatap laut di hadapannya, sama sekali tak berniat untuk menjawab pertanyaan itu.

"Apa itu puntung rokokmu?" Tanya orang itu lagi seolah tak terpengaruh dengan kei yang bersikap acuh padanya.

"Kau tau, merokok itu bukanlah hal yang baik, apalagi untuk perempuan. Yahh, hanya mengingatkan saja jika kau tidak tau." Paparnya sambil menggidikkan bahu.

"Bukankah sebaiknya kau pulang? Semakin gelap semakin dingin. Lagi, itu juga tidak baik untukmu."

"Apa kau sedang ada masalah?"

"Aku tidak tau kau siapa, dan ya, itu milikku. Kita tidak saling mengenal, jadi tolong tinggalkan aku sendiri." Ucap Kei tegas, tidak mengalihkan pandangannya dari matahari yang mulai terbenam. Ia merasa jengah dengan orang asing yang mencampuri urusannya.

"Haha, Kurasa kau benar, tapi juga kurasa tidak." Balasnya tertawa.
"Kita memang tidak saling kenal. Oh bukan! Mungkin tepatnya belum." Orang itu terdiam sejenak, menatap dalam pada Kei yang masih setia menatap ombak laut saat mentari telah benar tenggelam.

"Mungkin kau tidak mengenalku. Belum. Tapi, aku mengenalmu, Kei."
Kalimat itu cukup untuk membuat Kei menoleh cepat kearahnya.

"Kau." Kei menatap tajam pada orang itu.
"Enyahlah. Aku tidak suka dengan orang asing yang sok mengenalku sepertimu." Akhir Kei, lalu berjalan meninggalkan tempat itu.

"Sampai bertemu lagi, Kei!" Sorak orang itu yang sukses membuat Kei mendengus kesal.

Kei menghentikan langkahnya sejenak tanpa berbalik, mengacungkan jari tengahnya ke atas sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

"Dasar orang aneh menyebalkan." Gerutu Kei saat ia mendengar gelak orang itu dari kejauhan.

"Sampai bertemu lagi, Kei!"

Entah kenapa kalimat itu terngiang di pikirannya.
"Ck! Siapa juga yang ingin bertemu dengan dia."




---

New Story dari penulis amatiran..
Semoga suka 😁
Dont forget to voment, guys 😘

I'll Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang