Seperti biasa suasana ramai, gaduh, dan ribut menghiasi kelasku pada saat jam istiahat berbunyi, murid2 yang sibuk dengan urusan mereka sendiri berlalu lalang di dalam kelas, ada pula yang pergi keluar untuk membeli makanan di kantin sekolah, namun ada pula yang hanya menghabiskan waktu istirahat dengan mengobrol bersama di kelas, tak terkecuali aku.
"Waaahhhhhh hasil fotonya bagus sekali, ini yang kita cari, siapa yang memotretnya? Kita harus mendapatkannya untuk membantu kita membuat video kenangan akhir sekolah nanti, pasti hasilnya bagus" ujarku bersemangat
Oh iya Namaku Amira, aku siswi kelas 3 SMA Harapan, tahun ini aku akan lulus dan aku bersama teman2 ku berencana membuat sebuah video kenangan untuk kelas kami, hanya saja kami belum mendapatkan seorang fotografer yang handal, sampai suatu saat aku melihat sebuah foto yang dipajang di madding sekolah, fotonya benar2 PERFECT bagus sekali, dan aku bertekad untuk minta bantuannya dalam proyekku ini. Ayo Semangat,,,,,,,,,,
"itu kan hasil foto Dika, teman sekelas kita" jawab temanku
"hah? Benarkah? Kenapa aku tidak tahu kalau dikelas kita ada seorang fotografer handal seperti dia. Mana mana orangnya?" Tanya ku sambil celingak celinguk melihat keadaan sekitar kelasku. Tiba-tiba ada seorang anak lelaki masuk kedalam kelasku.
"itu dia"
Sontak aku langsung melihat kearah yang ditunjuk temanku, dan saking semangatnya tanpa sadar aku sudah berada dihadapannya. Kami pun saling berpandangan, dan dika melihatku dengan wajah sejuta pertanyaan atas apa yang kulakukan. Tapi dia sangat baik, dia malah tersenyum padaku.
"seperti biasa yah, Amira selalu bersemangat! Aku senang melihatnya" ujarnya sambil tersenyum manis padaku "Ada apa?" tanyanya
"Emmm begini em em,,,, maukah kau membantu kami membuat video kenangan untuk kelas kita? Hasil foto mu sangat bagus" tanyaku
Sepertinya dia sedikit bingung dengan permintaanku yang mendadak ini, hah,,,,,,,,,, aku pesimis dia bakal menerimanya.
"Hemmmm Baiklah!" jawabnya sambil tersenyum dan pergi menuju tempat duduknya.
"Yiiipppiiii" Aku pun melompat kegirangan disitu, saat tersadar ternyata seisi kelas sudah memperhatikanku,,, huhhhh bodohnya aku hahaha.
Teng teng teng teng
Bel tanda pelajaran selesai berbunyi, aku langsung menghampiri dika
"hari ini bisa ikut rapat sebentar?"
"iya, tentu saja!" jawabnya
Saat pulang sekolah, aku dan teman2 ku masih berada di kelas untuk mendiskusikan proyek kami, karena penasaran dengan sosok dika aku pun bertanya pada temanku
"Nit, sepertinya aku jarang melihat dika dikelas kita?" tanyaku
"bukan jarang, memang dia anaknya sedikit pemalu dan pendiam. Wajar saja kamu gak pernah melihatnya, beda dengan kamu yang selalu enerjik dan bersemangat"
Saat kami sedang mengobrol tiba2 ada yang membuka pintu kelas.
" maaf, apa aku terlambat?" ujar dika sambil masuk ke kelas
"Oh tidak ayo masuk!" sambutku
Kami pun memulai rapat perencanaan proyek yang akan kami buat, dan sudah diputuskan dalam urusan pengambilan gambar ternyata diserahkan pada aku dan Dika, aku sedikit kaget karena aku sama sekali tidak mengerti tentang kamera atau foto, Dika hanya tersenyum melihatku yang kebingungan.
* * *
Hari pertama pengambilan gambar pun tiba, pertama aku dan dika mengambil gambar teman2 saat suasana belajar di kelas, Dika sangat mahir menggunakan kameranya, seangkan aku hanya bisa memperhatikan apa yang di lakukan, sambil sok sedikit berkomentar.
YOU ARE READING
Bintang Terakhir (One Shoot)
Short StorySebuah cerita pendek romantis yang saya tulis sejak tahun 2010, dan baru dipublish sekarang. cerpen ini terinspirasi dari sebuah komik Jepang, tapi Maaf novie lupa judul komiknya apa hiks hiks... atau kalau ada yang tahu boleh bantu jawab ha ha maaf...