*3*
***
At school,
10.00 AM.
Sun Hee menyumpit sebuah makanan di hadapannya perlahan-lahan lalu memasukkannya ke dalam mulut, “Kau bisa menyelesaikannya tiga jam lagi jika cara makanmu seperti itu.” Ucap Hana.
Akhirnya Sun Hee benar-benar menatap kedua sahabat di depannya, “Aku tidak melihat guru Cho hari ini, apakah kalian tahu kemana dia?”
“Ouh jadi itu yang ada di pikiranmu dari tadi?” Gumam Hwa Young.
“Ehem, sepertinya teman kita ini yang ‘anti’ matematika sekarang jadi menyukainya. Kau bertanya tentang guru Cho atau pelajaran matematika yang kosong?” Tanya Hana balik.
“Dia memang sepertinya tidak masuk hari ini.” Jawa Hwa Young. “Memangnya kenapa?”
“Bukankah itu bagus? pelajaran matematika jadi kosong hari ini.” pekik Hana gembira, “Tapi sepertinya aku akan merindukan wajah tampan guru Cho.”
Itu benar, Sun Hee yang tidak menyukai pelajaran matematika seharusnya senang jika gurunya tidak hadir. Tetapi sekarang dia sama sekali tidak merasa senang, dia merasa ada sesuatu yang kurang. Sesuatu hal yang akhir-akhir ini membuatnya semangat pergi ke sekolah terutama menghadiri pelajaran matematika, dan saat hal itu hilang seluruh semangatnya ikut surut seketika. Beberapa pertanyaan muncul di kepalanya, pertanyaan yang paling besar adalah ‘Kemana orang itu?.’
***
Kyu Hyun apartement,
17.00 PM.
“Uhuk! Uhuk!” Kyu Hyun selalu menutup mulutnya saat dia terbatuk, sejak kemarin dia sudah merasa tidak enak badan dan tadi malam sepertinya dia terkena demam. Dia memutuskan tidak masuk untuk mengajar hari ini, dengan susah payah Kyu turun dari tempat tidurnya untuk membuka pintu yang belnya terus berbunyi. “Sun-ie.” Panggilnya saat melihat Sun Hee berdiri di depan pintunya.
Sun Hee menundukkan badannya, bagaimanapun dia harus memberi hormat pada gurunya kan? dia mengacungkan sebuah bungkusan ke arah Kyu. “Kata tuan Han kau menyukai jajangmyeon, jadi aku membawakannya untukmu. Apakah kau tidak apa-apa?”
Kyu mengambil bungkusan yang diberikan oleh Sun Hee, “Terima kasih, aku tidak apa-apa.”
“Kau sakit?” tanya Sun Hee yang seakan tahu keadaan Kyu. Kyu Hyun segera menggeleng, dia tidak ingin membuat khawatir gadis itu.
“Baguslah kalau kau tidak apa-apa, Hwa Young dan Hana juga menitipkan salam untukmu. Kau tahu? mereka sangat khawatir saat mengetahui kau tidak hadir di sekolah.” Sun Hee merasa aneh dengan sikap Kyu yang terus terdiam, dia tahu mungkin lelaki itu sedang sakit dan tidak ingin mengatakannya, tetapi ada sesuatu yang lain di matanya, sesuatu yang ingin dia katakan tetapi tidak bisa. “Baiklah, aku pulang dulu.” Sun Hee menundukkan badannya lagi sebelum melangkah pergi, entah kenapa langkahnya terasa begitu berat.
“Sun-ie!” panggil Kyu. Sun Hee segera menoleh dan merasakan Kyu langsung memeluknya. “Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, aku akan selalu mengingatmu sebagai muridku yang paling nakal.”
“Mwo?” tanya Sun Hee heran.
“Hahaha... tidak, aku hanya bercanda. Sudah sana pulang, kau harus bekerja kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cho Kyuhyun fanfiction] Sir, how to be a good kisser?
Fanfiction"Pak, bagaimana caranya melakukan ciuman yang baik?" Hah, pertanyaan konyol, memalukan sekaligus berani yang kulontarkan pada guru matematikaku sendiri.