Part 1

16 9 2
                                    

Seperti biasa di pagi hari jalan di penuhi oleh orang berlalu lalang dengan kesibukannya masing-masing.

Tak terkecuali Adora atau yang lebih dikenal dengan nama panggilannya Ran. Cewek  yang dikenal kurang punya empati, cuek dan sering telat sampai disekolahnya.

Seperti hari-hari biasanya juga, hari ini Ran masih bangun kesiangan yang membuat dia harus terburu-buru untuk berangkat ke sekolah.

Ran berlari dengan sangat kencang dari rumahnya ke sekolah karena dia sudah lelah menunggu angkot yang tidak kunjung datang. Maklum dia tinggal sendirian orang tuanya sibuk bekerja dan jarang ada dirumah bahkan sekedar mengantar Ran ke sekolah pun tidak bisa.

Kakinya yang panjang melangkah lebih cepat dari biasanya. Namun tetap saja tidak ada yang berubah setibanya di sekolah gerbang sekolah telah dikunci seperti biasanya.

Ran kau harus menghilangkan kebiasaan burukmu ini.

"ah payah  gue telat lagi, padahal gue bangun semenit lebih awal. Wah gak beres nih. " Ucap Ran dengan nada kesal dan masih ngos-ngosan setelah lari marathon tadi.

Tak lama kemudian satpam yang menjaga gerbang alias pak  jong-in, satpam muda yang gantengnya subhanallah itu menghampiri Ran yang sedang menstabilkan nafasnya sambil meratapi nasib sialnya itu.

" Eh kamu murid yang selalu telat itukan? Sudah berapa kali kamu telat? Bukannya saya udah sering banget ngasih tahu kamu supaya gak telat lagi ya? Itu kuping cuman dijadikan pajangan ya?. "

Pak Jong-in dengan kesalnya memarahi Dan yang memang sering telat itu. Tapi dia lebih terdengar seperti sedang ngerap karena saking cepatnya dia bicara.

"Hehe maaf pak saya bangun kesiangan.. " sambil tersenyum dan menggaruk kepalanya. Mungkin dia punya kutu hmmm.

"Bangun kesiangan lagi? Setiap hari kamu bangun kesiangan? yaudah sana masuk kelas. Jangan sampai besok bapak lihat kamu telat lagi!. "

" Baik pak saya janji besok gak akan telat lagi."

Pak Jong-in menatap tajam kearah Ran.

"Kamu ini kebanyakan janji udah kayak mantan aja tapi janjinya gak ditepatin."

"Lah malah baper. Yaudah permisi pak saya ke kelas dulu."

"Iya sana cepetan. Kalau besok kamu telat langsung ke BK."

"Iya pak, tenang saya bakal nepatin janji kok gak kayak mantan bapak. Makasih loh pak udah dibolehin masuk"

"Hmmm." - pak Jong-in a.k.a satpam sekolah

.

.

.

- dikelas

"Permisi Bu maaf saya telat." Ran masuk ke kelas sambil tergesa-gesa.

Semua siswa dikelas melihat kearah Ran dengan tatapan yang seakan mengatakan ' ni bocah telat Mulu anjir.'

"Eh... Apaan nih  gua salah masuk kelas ya? Gurunya mana?"- Ran dengan watadosnya (wajah tanpa dosa).

Kemudian teman Ran, yaitu Jimin menghampiri Ran.

"Ran dari mana aja lu?. lu telat lagi... Untung aja sekarang lagi ada rapat. Jadi gak ada guru dikelas".

" Beneran? Bagus deh. "

Ran langsung duduk di bangkunya. Bangku paling belakang, paling pojok, dan paling nyaman untuk tidur saat rasa kantuk menyerang dan bosan belajar.

" Ran, lu ada rencana nanti sore gak ?. "- Jimin bertanya sambil menunjukkan senyum malaikatnya.

" hmm...  Bentar gua mikir dulu. Oh iya nanti gua ada pertandingan basket. "

" Yah sayang banget...."

"Hah? emangnya kenapa? Ada apa?"Ucap Ran kebingungan.

" Ngak kok, ngak ada apa-apa".

"Oh yaudah kalo emang gak ada apa-apa".

" Oh iya Ran lu tahu gak?,katanya bakal ada murid baru dikelas ini. " Jimin

" oh gitu. "

" Kok gitu?. "- Jimin

" Apanya?  "- Ran

"Lu gak penasaran? "

" B aja "

"Lah kok biasa aja sih?. Lu gak penasaran? Gimana kalo murid barunya cogan? "
Jimin menggoda Dan sambil menarik turunkan alisnya.

" B aja" Ran hanya merespon Jimin cuek.

"Yah payah banget lu Ran, kok lu cuek banget sih?"

"Hah? B aja kok"

"........"  Jimin kehabisan kata-kata.







To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is a LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang