2. Go salwa!

79 6 0
                                    

"Biar aku yang lakukan!"

Berpasang-pasang mata tertuju pada sumber suara. Salwa tiba di depan mereka dengan wajah ceria. Sesaat, semuanya mengiprahkan senyum. Mengiyakan tanpa komentar.

Tak berundur setelah itu, Salwa yang cukup di buat sibuk harus mencari satu per satu anggotanya yang berkeliaran di sepanjang perkarangan Asrama. Beberapa kritikan di tuainya.

"Ini, isi daftarnya." Aju Salwa pada laki-laki yang acapkali menuai keluhan.

"Aku sibuk, ngga sempat menulis."

"Ini bukan urusanku. Jika kamu ingin namamu ada di absensi, cepat isi biodatamu!"

"Hem, ya sudah. Kalo begitu, kamu yang tulis biar aku yang katakan."

"Maaf, tapi waktuku bukan cuma melayani kamu!" Salwa menggretakkan ucapannya. "Cepat, isi biodatamu, jangan di perlambat."

Niat Salwa tak sesekali Runtuh saat kadang-kadang ia harus bertemu anggota kelompoknya yang acapkali membuat Salwa mengerutkan dahi. Tak habis pikir. Untuk dirinya saja malas, bagaimana untuk orang lain?

Dan karena malas berperang mulut dengan wanita dan juga sebagai asepsi menghargai kaum hawa, lelaki itu pun mengisi biodatanya walau tampak tak ikhlas ketika wajahnya di murungkan serta tulisannya yang sengaja diukir se-cakar ayam mungkin.

Pikir saja, dimana letak Marwah laki-laki jika harus bersual mulut hingga sampai bertengkar segala? Ah.. Di jaga ya harga dirinya.

****

Esoknya, menjelang sinar pagi berburu di atas kepala, Ia bergegas menuju kursi untuk Interview mengenai pengetahuan dan asah otaknya. Sebelum itu, Salwa baru saja berkomunikasi bersama teman sekolahnya mengenai perihal itu.

"Kamu harus semangat ya, Wa. kamu pasti bisa. Yakinkan aku supaya nanti kamu akan kembali sebagai pemenang. Semua menunggumu disini, lebih-lebih Ghifari. Ia menantimu sebagai The Winner. Bukannya kamu ingik masuk fakultas puncak tinggi?" Suara diseberang sana terdengar antusias. Namun cukup untuk dikatakan bahwa ia ingin Salwa segera kembali.

Salwa mengekeh pelan, senyum sumringah nan ceria terbias dari wajah mungilnya.

"Iyaa.. Terimakasih. Aku akan berusaha semampu aku."

"Ingat ya, Wa. Jujur itu nomer satu."

"Ia doakan saja, dan titip salamku untuk mereka."

"Oke, nanti akan ku sampaikan. Hanya untuk mereka? Tidak untuk Ghifari?"

Salwa terdiam. Ia mengekeh kembali. Gadis itu sesekali menunduk karena menelfon di tempat umum dan sedikit bergaduh akan mengundang pandangan orang lain.

"Andira.. Mereka itu berarti semuanya. Kamu bisa wakilkan salamku pada teman-teman."

"Iya, Waalaikumsalam. Ingat, semangat yaa..!!"

Telfon diakhiri. Hening. Salwa kembali melihat temannya memutar logika di atas panggung. Gadis itu mencatat, barangkali ada yang bersangkutan dalam pertanyaannya. Sampai tak berapa lama, namanya tersebut jelas. Dengan nalar hati yakin, ia menaiki panggung.

Semarak tepukan tangan menggebyar diantara teman sekelompoknya yang memberikan Support untuk Salwa. Namun beda dengan laki-laki, mereka justru berkutat dengan handphone dan bahkan belum tentu mengingat akan pemateri.

"Semangat Salwa.. Ayoo..."  Uluran tangan mereka di angkat tinggi-tinggi, sebagai bentuk apresiasi menyemangati teman seperjuangannya.

"Salwa.. Tunjukkan yang terbaik. Ayoo Salwa.. A'---"

"BERISIK!"

Lagi-lagi laki-laki itu. Ia menyumpal gendang teliganya dengan handshet. Ia bahkan tidak terlihat menghafal atau memberi penyemangat sama sekali. Bener-bener deh- amit-amit Salwa punya teman model begini. Angker banget.. Kayak burung hantunya Limbad.

"Kamu harusnya kasih support gitu, bukan malah duduk diam begini. Kamu mau kelompok lain meremehkan tim kita?!" Ghina, teman anggota tim yang sangat mengandalkan Salwa menyahut tak setuju, ia berkacak pinggang serta memelototi.

Laki-laki itu menoleh sinis dengan ekor matanya, kemudian mengacuh. "Berisik!"

Sudah!

Percuma saja bicara dengan laki-laki yang Mindshet-nya di letakkan di kepala. Buang-buang waktu.

Acuhkan! Acuhkan!

"Baiklah Salwa, Pertanyaan untukmu...---

****

//

HOBA ..

GO SALWA GO SALWA GOOO!!!
Ngasih Apres kek ke Salwa. Biar dia semangat Gitcu ;)


Cowo itu minta di tindes pake sebelah sepatu princces cinderella kayaknya.

:3

Peka Dikit Salwa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang