Down

42 1 0
                                    





*
*
*

(MARGO POV)






Namaku Margo Smith. Aku duduk dikelas 6sd. Kalau boleh sombong Aku ini Anak tunggal dari 2 orang konglomerat terkenal, hebat kan?

Disekolah aku dikenal sebagai Pangeran karna fisikku yang sempurna .

aku orang yang gampang bergaul jadi tidak heran kalau banyak gadis-gadis menempel padaku.


Teng! Teng!

"Baiklah anak-anak jam perlajaran kita sudah habis, sampai jumpa dihari esok" kata Bu Christine si guru Fisika.


Anak-anak dikelasku sibuk merapikan peralatan belajar mereka. Disekolahku tidak lagi menggunakan buku. mereka menggunakan teknologi  seperti Laptop, komputer, dan tablet. Gunanya supaya menghemat waktu dan mempermudah cara pengajaran, begitulah katanya.



Tiba-tiba segerombolan wanita menghampiri mejaku.

aku mengenalinya mereka adalah anggota geng Bunny Beat.


"Hai Margo, apa kau sudah mendapat kelompok untuk penelitian lusa? Kalau belum mari kita bentuk kelompok!" Ujar Viona dengan riang. Viona adalah Leader dari Bunny Beat


"Aku akan memikirkannya nanti" kataku sambil tersenyum. Setelah itu, aku langsung pergi meninggalkan Viona dengan anggota gengnya yang mimisan.

Seperti biasa setiap aku berjalan menuju pintu gerbang sekolah pasti ada gadis entah dari sekolah mana ingin bertemu denganku.


Aku berjalan santai dan memasang raut wajah seperti biasa dan mencoba tidak peduli dengan orang-orang yang menatapku. Aku benci situasi ini.


Aku menutup wajah dengan masker memakai jaket dan tidak lupa memakai kacamata hitam maka pantas saja jika orang-orang menatapku aneh.

Aku mengirim pesan ke supir pribadiku untuk cepat menjemput karna aku semakin risih diperhatikan terus menerus.


Bruukkk!!

Seseorang menabrakku dan hpku jatuh bahkan sampai terinjak olehnya. Parahnya lagi kacamataku terlempar entah kemana sehingga orang-orang mulai menatapku dengan serius. Oh my goddnes penyamaranku ketahuan!.



"Eh itu pangeran! PANGERAANNN!!!" Teriak segerombolan wanita yang biasa disebut fansgirls kau tahu bukan biasanya mereka mengerikan dan kasar. Padahal aku tidak kenal mereka dan juga mereka dari sekolah lain yang tidak aku tahui.


"Ah gawat!" Aku langsung berlari ke sekolah karna bagiku disekolah aku merasa aman.

Baru bernafas lega, aku kembali mendengar jeritan para fansgirl.

Aku berlari sekencang-kencangnya tanpa sadar aku terjebak digudang.




"Duhh aku terjebak disini lagi, tapi tidak apa-apa jika para gadis gila itu tidak mengejarku lagi berarti aku aman."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang