R&R - Part 3

48 5 0
                                    

Mulmed : Raja Syahmardan

Happy Reading^^

**

Tak terasa sudah satu minggu Ratu bersekolah di SMA PANCASILA. Seminggu ini pun banyak siswa yang menyatakan cinta padanya, tapi ditolak Ratu secara baik–baik.

Beberapa hari ini SMA PANCASILA disibukkan dengan serangkaian kegiatan untuk menyambut acara ulang tahun sekolah. BuSet selaku salah satu panitia acara tersebut ingin mengikutsertakan seluruh murid XI IPA 2 untuk ambil bagian.
BuSet ingin agar anak didiknya menampilkan sebuah pentas drama. Untuk pemeran utamanya dipilih berdasarkan hasil pemungutan suara satu kelas, dimana Naufal dan Ratu yang terpilih sebagai pemeran utamanya.

"Baiklah, pemeran utamanya sudah ditetapkan yaitu Naufal dan Ratu. Untuk pemeran lainnya silahkan rundingkan secara bersama–sama. Ada pertanyaan lagi?" Ucap BuSet setelah menghitung hasil pemungutan suara.

"Saya, Bu!" Jawab Rossa, siswi yang sering mendapat teguran karna berdandan di jam pelajaran.

"Ya, silahkan Rossa."

"Saya ga setuju, Bu kalau Ratu yang jadi pemeran utamanya!" Ucap Rossa, seraya memberikan tatapan sinis untuk Ratu.

"Lalu menurut kamu siapa yang pantas?" Tanya BuSet,

"Kalo pemeran laki–lakinya Naufal, berarti pemeran perempuannya saya dong, Bu." Jawab Rossa, percaya diri.

"Memangnya kenapa kalau diperankan oleh Ratu?" Tanya BuSet, bingung.

"Yang ganteng harus sama yang cantik dong, Bu. Kalo Naufal sama dia nanti judulnya jadi Handsome and The Beast dong." Jawab Rossa, sinis.

"Eh, Ros kakaknya Upin–Ipin. Muka lo kalo kena air juga bedaknya luntur! Cantik karna make up kok bangga!" Celetuk Reza, membuat seisi kelas tertawa.

"Sudah, sudah, tenang." Ucap BuSet, seraya memukul papan tulis menggunakan spidol. "Naufal dan Ratu kan terpilih karna hasil dari pemungutan suara kalian juga. Rossa, kalo kamu mau jadi pemeran utama, kenapa ga mengajukan diri saat pemilihan tadi?" Tanya BuSet, berusaha sabar.

"Saya ga mau, Bu, kalo nanti saya kepilih sebagai pemeran utama perempuan tapi pemeran utama laki–lakinya bukan Naufal." Jawab Rossa, membela diri.

"Hasil sudah ditentukan, Naufal dan Ratu terpilih karna pilihan kalian juga. Tapi, kalau memang Naufal ataupun Ratu terpaksa, masih bisa diganti. Nah, Naufal, kamu ingin diganti atau tidak?" Tanya BuSet,

"Enggak usah, Bu." Jawab Naufal.

"Kalo Ratu?" Tanya BuSet, lagi.

Ratu yang ingin menjawab menoleh terlebih dahulu kepada Rossa seakan melihat reaksi perempuan tersebut, dan ia melihat Rossa yang menggelengkan kepalanya sembari molotot kecil. "Saya tid—"

"Kalo Ratu tidak mau, saya juga tidak mau, Bu." Ucap Naufal, memotong ucapan Ratu.

"Kalo Ratu ga mau, aku masih mau kok, Fal!" Ucap Rossa kepada Naufal.

"Diem lo." Ucap Naufal, ketus.

"Naufal, Rossa, kalau kalian masih ingin berdebat, silahkan keluar." Ucap BuSet, seketika membuat mereka berdua terdiam. "Ratu, jadi bagaimana? Kamu ikut pentas drama ini atau tidak?" Tanya BuSet, lagi.

Ratu yang mulai ragu menoleh ke arah Caca untuk meminta pendapat, yang langsung dibalas anggukan. "Saya ikut pentas ini, Bu." Jawab Ratu,

"Baiklah. Naufal, Ratu, kalian sudah setuju jadi tidak boleh mundur lagi. Ibu tidak ingin menerima alasan apapun itu." Ucap BuSet, "Habis ini pelajaran siapa?" Tanya BuSet,

"PKN, Bu." Jawab Caca

"Pak Asep sedang sakit, beliau menitip tugas yaitu kerjakan paket halaman 87. Caca, nanti kumpulkan keruangan Ibu sekaligus daftar pemeran untuk pentas nanti." Ucap BuSet, terhadap Caca.

"Baik, Bu." Jawab Caca,

"Ibu pamit, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Jawab mereka serentak.

**

Bel pulang sekolah berbunyi, membuat kelas yang sedari tadi sibuk menyusun pemeran–pemeran untuk pementasan nanti segera merapihkan barang–barangnya.

Setelah mengantar Caca ke ruangan BuSet, Ratu segera melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Hari ini seharusnya Ayah yang mengantar–jemput dirinya, tetapi baru saja Ayah mengabarkan bahwa ia ada meeting yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Abang kembarnya pun sedang sibuk mengikuti les karna sebentar lagi anak kelas 12 disibukkan dengan serangkaian ujian. Terpaksa Ratu harus pulang menggunakan kendaraan umum. Ratu sudah menghafal dari jauh–jauh hari apa saja kendaraan umun yang melewati jalur perumahannya karna ia tahu, bahwa suatu saat seperti hari ini akan terjadi. Ayah yang sibuk dengan pekerjaannya, abang kembarnya yang disibukkan dengan urusan mereka masing–masing. Sepertinya ia sedikit menyesal karna menolak untuk satu sekolah dengan abang kembarnya. Seandainya masih ada Bunda, pasti sekarang Bunda yang jemput.. Batinnya tersenyum miris.

Satu jam berlalu. Tapi Ratu belum melihat angkutan yang dicarinya. Ratu yang mulai bosan pun berniat memesan ojek online, tetapi ia ingat bahwa handphonenya kehabisan daya.

Tin! Tin!

Ratu terlonjak mendengar suara klakson di sampingnya. Sudah berapa lama ia melamun? Ratu segera menolehkan kepalanya, ia sedikit terkejut saat melihat Raja.

"Ga pulang?" Tanya Raja, setelah mematikan mesin motornya.

"Ini mau pulang." Jawab Ratu, sambil tersenyum.

"Oh, nunggu di jemput ya?" Tanya Raja, lagi

"Nunggu angkot." Jawab Ratu,

"Angkot jam segini susah dicari." Ucap Raja. "Naik." Ucapnya sembari menunjuk jok belakangnya menggunakan dagu.

"Hah?" Ucap Ratu, terkejut.

"Naik. Gue anter pulang." Ucap Raja

"Enggak usah." Ucap Ratu, merasa tidak enak.

"Mau sampe kapan disini? Sekolah udah mulai sepi." Ucap Raja

Ratu yang mendengarnya pun mengedarkan pandangan ke penjuru sekolah, sekolah memang sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa orang saja. Akhirnya mau tidak mau, Ratu menerima tawaran Raja tadi.

Raja yang melihat Ratu kesusahan menaiki motornya segera mengulurkan tangannya yang diterima Ratu secara ragu–ragu. Setelah Ratu berhasil naik, Raja segera melajukan motornya kerumah Ratu.

"Rumah lo dimana?" Tanya Raja lantang karna suara mesin kendaraan di sekitarnya.

"Perumahan Anggrek. Kamu tau?" Jawab Ratu tak kalah lantang.

"Tau. Rumah gue juga disitu. Rumah lo blok apa?" Tanya Raja,

"Blok D." Jawab Ratu

"Oh, oke." Ucap Raja.

Lalu hening, tapi menurut Ratu, keheningan kali ini terasa nyaman. Bersama Raja, Ratu merasakan perasaan asing yang baru pertama kali ia rasakan dengan lawan jenis selain keluarganya.

Berdebar..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raja dan RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang