SATU

12 3 0
                                    

Kesunyian yang ada didalam ruangan,menapakkan seorang gadis yang masih tertidur dengan rambut tergerai berwarna coklat panjang,ia masih tertidur,ia masih berada di alam mimpinya.

Drtt drtt...

ponselnya pun berbunyi untuk ketiga kalinya, merasa terganggu ia pun terbangun dari alam mimpinya dengan wajah khas bangun tidurnya,

Ia mengucek ngucek matanya sambil meraih ponsel yang ada dimejanya,

Sontak ia langsung membuka matanya lebar lebar,

"Kyaaa!!!! Aku telatttt!!!! "

Gadis itu pun dengan secepat kilat lari kekamar mandi,

***
Sesampainya disekolah,gerbang pun sudah ditutup, tanpa menebak pun ia sudah tahu, hujuman akan berlaku padanya,

Tak lama,osis pun datang membuka gerbang,

"Ada lagi ternyata,masuk dan berbaris di sana,gabung dengan mereka yang senasib denganmu,"perintahnya

Ia pun menuruti,ia menuturi osis itu dari belakang,dan ikut berbaris,

5 menit lamanya,ia dijemur,serasa ia ingin kabur dan terbebas dari hukuman konyol ini,ia melihat sekeliling,

Aman!

Ia pun langsung lari menjauh, lari kelapangan yang sedang melaksanakan upacara yang sudah dimulai 5 menit yang lalu

"Ya ampun Ochi, dari mana saja kamu?aku sudah berulang kali lho nelfon kamu, tapi nihil tak di angkat"bisik teman yang di sebelahnya,

"Stt!! Jangan berisik, aku sedang sembunyi dari osis yang mengejarku,"jawab Ochi mulai berjalan mengambil posisi baris di depan temannya itu,

"Eh eh eh, Chi, apa apaan kamu ini, kembali ketempat barisanmu,! "Omel temannya

"Stt jangan berisik,aku.. ",sigap Ochi menghentikan perkataannya, karena seseorang ada yang menariknya,

"Aw, leppass! Ups! "Begitu terkejutnya ia melihat siapa yang menarik tangannya,

"Kau, ikut aku, "serunya sambil menarik tangan Ochi,

***
"Aw aw aw, sakitt, leppass! "Ronta Ochi menatap osis itu, ini pertama kalinya ia menatap pria dengan waktu lama, tunggu!, bukankah dia siswa yang sering dibicarakan oleh siswa di sekolah ini,

"Kenapa menatapku seperti itu, hey kau mencoba kabur dari hukumanmu?kau kira dengan semudah itu kau bebas dari hukumanmu,?hahh,sepertinya aku harus memberimu hukuman lebih dari sebelumnya"

"A a a a jangan jangan please!! A aku tadi tidak bermaksud untuk kabur kok, tadi cuma.. "

"Cuma apa? Tak ada alasan, sekarang kamu bersihkan sampah yang ada ditaman sana, bersama pria yang ada disana, "

"Aku? "Tanya Ochi lagi, "ya iyalah, sudah cepat sana! "

"Iya iya, bawel, "gumam Irene, "apa kau bilang?! ","aha, lupakan, aku harus menjalani hukumanku, sa sampai jumpa,! "Pamit Ochi melesat lari ke taman,

***
OCHI POV

Aku menghentikan langkahku yang habis berlari tadi,

Lelah?

Itu pasti, huft, kini tatapanku terpaku dengan seorang pria yang membelakangiku yang sedang memunguti sampah ,sepertinya hukumannya sama denganku, aku mulai melangkah mendekatinya,

Harus mulai dari mana aku?

Sepertinya ia menyadari keberadaanku,ia menengok kearah ku menatapku denagn dingin, "ha hai"sapaku, tanpa jawaban, pria itu pun berbalik melanjutkan aktifitasnya,

Menyesal aku telah menyapanya, benar benar menyebalkan sekali pria ini, rasanya ingin sekali aku menendang bokongnya itu,

"Sedang apa kau disini? "

Glep!ia memang tak merespon, sepertinya itu pertanyaan untukku,
" ahh, aku juga kena hukuman, aku tidak tahu harus memulai membersihkan dari mana"senyum terpaksaku,

"Tak perlu sedikit lagi akan selesai, lebih baik sekarang kau duduk di kursi taman"perintahnya,

Perkataanya seperti sudah saling mengenal saja, so akrab, padahal aku tak mengenal siapa dia,begitupun sebaliknya,

"Tidak, aku kena hukuman juga, kau beritahu aku harus yang mana yang harus aku bersihkan? "Tolakku

"Tidak usah, kau duduk, aku tak mungkin membiarkan seorang wanita membersihkan taman yang becek seperti ini, osis itu benar benar tidak memandang siapapun jika sudah memberi hukuman"sahutnya,

Aku ternganga mendengar perkataannya, kukira dia itu buruk, ternyata aku salah, padahal aku belum mengenalnya, siapa dia itu ya? Membuatku penasaran,

promise in spring dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang