DUA

7 2 0
                                    

Ku rasakan hembusan tiap hembusan angin yang menerpa diriku, kini aku dan seorang pria di sampingku sedang duduk bersebelahan di bangku taman sekolah,beristirahat sebentar untuk menghilangkan lelah

Merasa canggung, ia bersikap seolah olah sudah mengenalku saja, padahal kami baru saja bertemu,

Namun sikapnya dingin,

"Kenapa kau dihukum?"Tanyanya padaku,

"Kau.. Bertanya padaku? "Tanya ku sambil menunjuk diriku sendiri,

"Tidak, aku bicara dengan nyamuk,dengan mu bodoh,siapa lagi disini selain dirimu!"omelnya padaku

"Ahh,aku kesiangan,mm bagaimana dengan dirimu?"tanyaku ragu

"Hahh, aku sudah biasa dihukum seperti ini, "jawabnya sambil berdiri jalan menjauhiku,

"Hey hey kau mau kemana? Bisa bisa hukumanmu akan ditambah kalau kau meninggalkan hukumanmu yang belum selesai!!"teriak ku menahan tangannya,

"Kau mau ikut? "Sambil memegang tanganku,

"A apa?! Tidak tidak, hukuman belum diselesaikan semuanya, lagi pula aku belum mengenalmu, kau hanya orang asing bagiku"jelasku sambil meronta mencoba melepaskan tanganku,

Raut wajahnya berubah ia perlahan lahan melepaskan tanganku dengan menatapku datar,

"Jika sekarang kau tak mengenalku,sebentar lagi kau akan segera tahu namaku"

"Eh? "

"Aku Daniel Valentino,jangan panggil aku 'Dan' panggil aku 'Niel',kamu? "

"A.. Aku? Ahh aku Ochi Olivia, panggil saja.. "

"Ochi? Oke aku sudah tahu nama panggilanmu, sekarang apa aku masih menjadi orang asing bagimu? "

"Mm.. "

"Mau ikut,?osis gak akan tahu kok,jika bel berbunyi hukuman berakhir,selesai mau tidak sekalipun hukuman kita,hukuman berakhir"jelas Daniel,

"Tapi.. "

"Ayolah, mereka manusia, kenapa kau takut pada mereka? Lagi pula kita sekolah bayar kan? Tak usah takut, ayo! "Sambil menarik tanganku,

"Mmm mau kemana? "Suara gemetarku

"Rooftop, itu tempat yang bagus, ayo"serunya,

POV END

***
Hembusan yang sangat enak menerbangkan rambut bersurai coklat milik Ochi, ia menghayati hembusan tiap hembusan nya,

"Satu tahun aku sekolah disini aku baru tahu jika ada rooftop dengan pemandangan sebagus ini"

"Syukurlah kau baru tahu, jadi aku senang karena aku yang pertama kali mengajakmu ke rooftop ini"

Ochi menatap Daniel yang sedang menikmati hembusan angin,

"Kau.. Baru saja mengenalku beberapa menit yang lalu, tapi sikapmu layaknya kau sudah mengenalku, apa kita sebelumnya pernah bertemu? "Tanya Ochi penasaran,

"Menurutmu?"

"Aku tidak tahu,apa kita pernah bertemu? Apa kau teman masa kecilku? "

"Kau beranggapan terlalu serius, tidak kita tidak pernah bertemu sebelumnya"

"Lalu kenapa sikapmu.. "

"Memang salah jika aku akrab denganmu? "

"Tidak juga tapi.. "

"Yang sudah pun sudah menganggapku sebagai parasit, jangan kau menganggapku parasit juga Chi, "

Ochi terdiam, "~apa maksud dari perkataannya ini, parasit? Jelas jelas dia manusia, sejak kapan juga aku menganggapnya parasit~"batin Ochi heran,

"Temanku,sahabatku, lebih parahnya orang tuaku menganggapku seperti parasit, kau satu satunya harapanku menjadi temanku, jadi kumohon jangan anggap aku sebagai parasit,tapi hentah jika kau mendengar cerita dari yang lain,mereka salah tanggap tentang aku"jelas Daniel tertunduk,

"Aku tak menganggapmu sebagai parasit, kau sendiri yang bilang dirimu itu parasit, "

"Kau sekarang berkata seperti ini, apa detik detik selanjutnya perkataanmu bisa aku percaya?"seru Daniel menatap Ochi,

"Memangnya apa yang salah dengan dirimu? "Heran Ochi

"Itu privasi, tapi yang jelas semua perkataan orang orang tak ada yang benar,mereka semua tidak tahu alur ceritanya,mereka hanya bisa menuduh,tak ada yang percaya padaku,"

"Alur?alur apa?cerita?cerita apa?aku tak paham maksudmu?"

Tring!!!!!

Bel masuk berbunyi,upacara pun telah selesai dan waktunya jam pelajaran pertama dimulai di setiap kelas,

"Bel berbunyi, kau tak kekelas?"Tanya Daniel

"Iya aku akan kekelas,oh iya dimana kelasmu?"

"Aku bolos pelajaran hari ini, jika kau mau kekelas,mau aku antar? "Tawar Daniel

"Ah tidak usah, "

"Aku ingin tahu kelasmu, apa tak boleh? "

"Boleh saja,tapi.. Jika kau bolos hari ini, jika ketahuan guru bagaimana? "Gelagap Ochi

"Tidak usah hiraukan aku ayo, "

~~~~~
Ochi POV

Tatapan semua siswa tertuju padaku dan Daniel, memangnya apa yang salah dengan Daniel, sampai sampai mereka semua menganggap Daniel itu adalah parasit,

Dalam diam, akhirnya aku sampai di depan kelasku,

"Oke, ini kelasku,"

"Ahh, baiklah, Ochi aku masih memegang perkataanmu tadi,aku percaya jika kau sudah tahu siapa diriku, kau akan menjauhiku, "

Kenapa perkataannya seperti mistis seperti ini,? Aku makin penasaran, memangnya siapa dia? Akupun ingin tahu kenapa mereka menjauhi Daniel,?

"Sebenarnya aku memang tak tahu siapa dirimu, tapi jika kau berkata seperti itu, itu adalah kata kata misteri yang baru saja kau ucapkan, "

"Sampai jumpa"pamitnya tanpa menghiraukan perkataanku,

***
"Kau tadi sungguh bersama Daniel tadi?"Tanya Bastian padaku,

"Memang kenapa? Ada yang salahkah? "Tanyaku bingung,

"Iya! Salah,kau belum tahu siapa dia,! Dia adalah  "

"Ap apa?! Pem pembunuh??!! Bass Jangan bicara sembarangan ,!"selaku tak percaya,

"Yehh dibilangin tidak percaya, dia telah membunuh kakaknya,dan dia itu seperti gengster,kau harus tahu itu,"

"Jangan ngaco Bass gak lucu! kau pasti sudah kena gosip"Tolak aku meyakinkan

"Terserah kamu mau percaya atau tidak, yang aku ingin jauhi dia Chi,"


"Kau sekarang berkata
seperti ini, apa detik detik selanjutnya perkataanmu
bisa aku percaya?"

Ucapan itu  .. Ucapan Niel saat di rooftop, jadi sebabnya semua orang menjauhinya?

"tapi yang jelas semua
perkataan orang orang
tak ada yang benar,
mereka semua tidak tahu
alur ceritanya,
mereka hanya bisa menuduh,
tak ada yang percaya padaku,"

Yang mana yang harus kupercaya? Daniel seorang pembunuh?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

promise in spring dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang