Midnight Moon

57.5K 2.5K 30
                                    

Bel pulang berdering dengan nyaring. Aku melangkahkan kaki  keluar dari kelasku. Tas ransel merah muda yang ku gendong penuh dengan buku. Cukup berat  rasanya. Menggendong tas yang penuh buku dipundakku yang mungil.

"Huh.... hari ini gurunya banyak yang tidak datang. Padahal beberapa bulan lagi kan ujian akhir." Gumamku sambil berjalan menggendong tas yang cukup berat.

Keluar dari lorong kelas, mega yang sinarnya begitu indah mewarnai langit. Angin sore yang berhembus lembut menyapu rasa lelah ini. Begitu aku sampai di depan gerbang sekolah, aku ingat ada barang yang tertinggal di kelas. Lekas aku berlari kembali ke kelas dan itu menyita waktu yang cukup lama.

Saat aku menemukan barang itu, baru ku sadari bahwa langit sudah sepenuhnya gelap. Aku langsung bergegas keluar dari kelas dan berlari menuju gerbang sekolah. Untungnya gerbang itu masih terbuka.

Aku berjalan kaki menuju rumah. Karena angkutan umum sudah tidak ada. Aku berjalan sambil memakai headset yang di sambung ke Hp ku yang ku simpan di saku rokku dan ku putar lagu kesukaanku.

"Kimi wa...... boku wa ai...... nanana."

Jalan malam sangat sepi dan hening. "Meow!" Suara kucing.
Aku terkejut saat melihat kucing hitam yang melintas di hadapanku. Aku  kehilangan keseimbangan dan jatuh. Aku merintih kesakitan sebab aku menduduki sesuatu. Aku baru sadar lagu yang aku putar berhenti. Saat aku merogoh saku rok ku, layar HP ku pecah. Aku kaget dan hendak menangis.

Di saat itu, seorang laki-laki datang menghampiriku. Dia melihat ke arah ku.
Sontak aku terkejut dan takut. Aku bangun dan berdiri dengan kaki yang bergetar. Laki-laki itu menatapku heran. Aku balik menatapnya. Laki-laki itu sangat tampan. Mukanya yang pucat pasi, bibirnya yang semerah darah, dan matanya yang sebiru laut yang disinari sinar rembulan. Aku tercengang dan aku baru sadar setelah menatapnya beberapa saat. Aku menundukan kepalaku dan jalan melewatinya. Namun, tanpa ku sangka laki-laki itu menarik tanganku dan menjatuhkanku kepada pelukannya.

Aku terkejut bukan main. Aku berusaha memberontak, tapi laki-laki itu memiliki tenaga yang tidak sebanding denganku.

"Hey! Lepas! Aku bilang lepas! Jika kau tidak melepasku maka aku akan berteriak!" Kataku mengancam sambil berusaha melepaskan diri.

"Jangan coba-coba untuk melakukan hal bodoh putri. Jika kau melakukan hal bodoh maka aku akan menyakitimu." Ancam laki-laki itu.

"Tunggu, apa kau bilang? Putri? Maaf tapi mungkin kau salah orang." Ucapku membantah.

"Kau pikir aku bodoh manusia? Aku bisa mencium aroma darahmu. Kau lah yang aku cari selama ini Princess Midnight." Ujarnya.

Aku tidak mengerti dengan semua ini. Namun baru aku sadri ada yang aneh dari laki-laki ini.

《Manusia? Lalu tubuhnya begitu dingin. Kulitnya pucat.》 Batinku.

Seketika laki-laki itu menyingkirkan rambut yang ada di bahuku dan menciumnya. Aku terkejut bukan main.

"Dasar tidak waras! Lepaskan! Hentikan!" Teriakku sambil berusaha melepaskan diri dari pelukannya.

Lalu, terasa ada sesuatu yang menancap di bahuku. Sesuatu yang tajam yang menembus kulitku. Rasanya sangat sakit seperti diterkam binatang buas. Seketika pandanganku kabur dan semua menjdi gelap

☆To Be Continued......

Hey kalian para Wattpad readers......
Tolong dukung cerita ku yang ke 2 ya mohon bantuannya. Dan jangan lupa juga dukung dan ikuti terus cerita 30 Days Ghost di Wattpad ya.......
Comentnya di tunggu terimakasih♡♡♡

Midnight Princess (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang