CHAPTER 13

4.2K 335 100
                                    

Sasuke mengerutkan dahi saat matanya tertuju pada layar laptop di depannya. Tidak berhenti membaca data yang baru saja dia terima dari dinas kependudukan dan juga dari Luxury Arms tentang wanita bernama Kurenai Yuuhi. Tidak terlalu banyak catatan yang ada disana. Hanya wanita itu memang berasal dari Cina. Memiliki darah Cina dari ibunya. Tinggal di Tokyo sudah empat tahun setelah sebelumnya berada di Paris. Lulusan dari Juilliard School dan Universitas Beijing.

Sekarang dia bekerja di sebuah galeri seni di Tokyo dan juga mengajar di salah satu sekolah seni di daerah Shinjuku.

"Aku masih belum yakin apa hubungan wanita ini dengan pria itu?'' Gumam Sasuke begitu selesai membaca semua data yang ada di layar laptopnya.

Naruto meletakan sepiring sandwich isi tuna ke depan Sasuke. Pria ravennya belum sarapan semenjak mendapat kiriman data, pagi - pagi sekali.

"Aku tahu'' Naruto menarik kursi di seberang kursi yang di duduki Sasuke, memakan sandwich miliknya ditemani secangkir kopi.

Sasuke memicingkan mata mendengar ucapan Naruto, tatapannya meminta penjelasan dari pria itu.

"Aku meminta Neji untuk menyelidiki seseorang sebelum kita berangkat ke Skotlandia'' jelas Naruto. Pria itu mendorong sandwich di piring Sasuke lebih dekat ''Makanlah dulu, aku akan menjelaskannya padamu''.

Sasuke tahu Naruto tidak akan bicara jika dia tidak menuruti kata - kata pria itu. Dengan wajah kesal, Sasuke menggigit sandwich itu dengan gigitan besar, sementara Naruto menyerahkan sebuah dokumen yang di bawanya. Sasuke baru menyadari kalau pria itu membawa tumpukan kertas di tangannya.

"Kau sudah mencurigai seseorang dan tidak mengatakannya padaku?'' Sasuke merebut kertas itu dengan kasar dari tangan Naruto. Membuka - buka isinya. Matanya menyipit saat melihat sebuah tanda yang sepertinya pernah dia lihat, tercetak di kertas itu seperti sebuah simbol atau logo perusahaan sebenarnya.

"Ini apa?'' Tunjuk Sasuke pada simbol berbentuk salib tapi berbeda yang Sasuke ketahui bernama Ankh itu.

"Itu logo yang aku gunakan untuk produk terbaruku. Kau ingat kan, virtual reality'' jelas Naruto santai.

"Kau,...'' telunjuk Sasuke mengarah pada Naruto ''Kau menggaji pembunuh itu?'' Tuduhnya.  

"Tidak secara langsung. Dia bukan karyawanku, kebetulan dia adalah salah satu teknisi dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaanku untuk mengerjakan proyek itu'' sahut Naruto.

Sasuke mengerjap lagi. Ini kebetulan yang aneh, oh, tapi tidak. Pembunuh itu sudah merencanakan ini sejak lama, jadi semua yang dia ketahui bukanlah kebetulan semata.

Sasuke memperhatikan wajah seorang pria, cukup tampan, berusia dua puluh empat tahun, menurut catatan. Berambut merah dengan mata hazelnya yang menawan, namun Sasuke merasakan aura dingin dari tatapan mata itu, padahal itu hanya foto.

Bergeser ke bawah, Sasuke melihat biodata yang tertulis disana. Lee Jeon Gal, warga negara Korea dan sampai saat ini Sasuke belum bisa menyimpulkan apapun dari apa yang dia baca selain satu fakta bahwa pria itu teman kencan sahabatnya Sakura.

"Akan kujelaskan'' Naruto mengelap mulutnya dengan serbet yang sudah disediakan setelah menyelesaikan sarapannya.

"Kau memang harus menjelaskan ini. Kau tidak menuduhnya tanpa bukti kan?''.

"Tentu saja tidak'' sahut Naruto ''Nama aslinya Sasori''.

"Sasori? Bukankah dia seorang dokter?'' Tanya Sasuke berusaha mengingat apa yang pernah dibacanya.

"Ya. Dia yang terdaftar sebagai anak dari Kakashi, seorang dokter hebat di Skotlandia. Aku curiga dengannya saat Sakura menyebutkan nama teman kencannya. Jeon Gal, Jeongal, itu nama lain Sasori dalam bahasa Korea. Hal itu membuatku curiga, makanya aku meminta Neji untuk menyelidikinya. Dan aku justru tidak tahu dia adalah salah satu yang terlibat dalam proyek yang tengah aku kerjakan''. 

BLEEDING HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang