Ternyata dipuji cantik sama emak-emak jauh lebih membanggakan, dari pada dipuji sama laki-laki
•••••••••••••••
"Tuh kan telat, kata hati gue emang gak pernah salah." Zee berjalan mendekati gerbang sekolah yang telah tertutup, sambil menuntun sepeda yang tak kalah kotor dengan rok yang dia pakai sekarang mungkin orang melihat Zee akan berpikir Zee habis bajak sawah.Dia mengeluarkan uang koin dari saku bajunya, senyum Zee tercetak jelas di bibir. Mungkin ini kali pertama Zee terlambat datang ke sekolah karena dia termasuk murid teladan jadi terlambat itu mustahil bagi Zee.
Namun, kenyataannya sekarang berbanding terbalik Zee siswa teladan harus terlambat karna ulah seseorang yang Zee pun tidak tahu namanya. Kalo dia sampai bertemu lagi dengan laki-laki dan perempuan itu Zee akan bersumpah akan memberi dia pelajaran, Mungkin suatu saat. Zee membunyikan pagar dengan koin nya, hingga satpam pun menengok ke arah gerbang.
"Pak.. Pak Dudung.. Pak Dudung ganteng," Puji Zee, tak khayal itu hanyalah pujian semata agar dia bisa masuk ke dalam sekolah tanpa harus susah-susah dihukum.
"Zee tumben terlambat, darimana aja ?" tanya Pak Dudung.
"Iya ni Pak saya kesiangan jadi telat deh," bohong Zee.
"Bukain ya Pak please, saya tidak pernah telat ni cuma sekali ini" Lanjut Zee memohon agar dibukakan gerbang.
Satpam mengetukkan jari telunjuknya di dagu lantas berfikir. "Ya udah bapak bukain tapi janji jangan telat lagi ya."
"Siap Pak Dudung ganteng," Pak Dudung terkekeh mendengar ucapan Zee.
Zee berjalan mengendap-ngendap di koridor, berharap tidak ada yang tau dia datang terlambat.
Pukk
"Ehhh...kampreettt!! " teriak Zee, dia terkaget pasalnya tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Ah elu Ray, ngeselin banget sih. kaget kan gue !"
"Lah lagian ngapain lo jalan kek maling ?" tanya Ray sampil memperhatikan Zee dari atas sampe bawah.
"Kok rok lo kotor sih, lo habis darimana ? Ngapain ? terus kenapa bisa telat ? Tapi lo gak apa-apa kan ?" Seperti dibrondong pertanyaan, Zee hanya membalas dengan memutar bola matanya jengah.
"Udahlah Ray gak usah lebay gue gapapa tadi gue cuma jatuh aja." Ray hanya ber oh ria.
"Ray bantuin gue masuk kelas dong tapi gue ga mau ketauan takut dihukum" pinta Zee.
"Yahh lo telat udah hampir 1 jam pelajaran mending ntar aja deh masuknya pas ganti jam biar gak kena hukum."
"Iya juga sih terus gue kemana dong?" tanya Zee dengan polos.
"keatas genteng sono biar adem." ketus Rey.
"Yeeehh dasar dugong, yang ada gue jadi kripik di atap !"
"Terserah lo lah nanti kalo udah ganti jam lo masuk, dadah Zeee !"
Ray pergi dengan tangan yang melambay ke arah Zee sambil kissbye, dengan tampang tak berdosanya ia meninggalkan Zee. Zee menatap kepergian Ray dengan tatapan horor.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT
Teen Fiction"Tunggu, kita belum kenalan !" "Siapa yang mau kenalan sama lo ?" "Gua ramal kita na-" "Lo bukan Dilan jadi ga usah sok ngeramal !" ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Zeevagna Angelica gadis dengan sejuta pesona, gadi...