1

2.5K 53 7
                                    


"Aku bisa melakukanya. Itu bukan masalah besar. barang itu tidak akan sulit untuk dibeli. Ji Yeonhee, fighting!" Ji Yeonhee berjalan kedalam supermarket.

Tit tit tit
Tit tit tit
"Tolong cepat" ucap Ji Yeonhee dengan pipi yang merah tomat.
Brakk...
"Sialan!" Teriak seorang pemuda yang terjatuh
"Dia pasti gila" kata Ji yeonhee pelan
"Tolong cepat" ucap Ji yeonhee lagi dengan suara gugup kepada kasir.
Pipi Ji Yeonhee tidak bisa dikendalikan, pipinya sudah merah karena malu. Sang kasir pun mengatakan, "Pembalut malam dengan sayap harganya 6500 won. Perlu kutempatkan dalam plastik?" ucap sang kasir kepada Ji Yeonhee.
Ji Yeonhee pun mulai panik dan mengiyakan sang kasir "cepat cepat" ucap Ji Yeonhee sekali lagi.
"Jika kau beli dua, gratis satu" promo sang kasir
"Ha tidak terimakasih" tolak Ji Yeonhee yang semakin panik dan pipinya semakin memerah
"Itu sedang diobral, kenapa tidak beli satu lagi.." kata sang kasir yang belum selesai berbicara di sahut dengan Ji Yoenhee.
"Ini hari terakhirku! Oh tidak.." ucap Ji Yeonhee yang tak sadar telah mengatakan itu. Ji Yeonhee pun segera keluar berlari dari supermarket dengan pipi yang merah.

"Ha...wajahku terbakar" ucap Ji Yeonhee sambil memegang pipinya.
"Aku harap dia diganti! Dia sangat lambat" gerutu Ji Yeonhee di tengah perjalanan. Tiba tiba Ji Yeonhee merasa ada seseorang yang mengikuti dia. Dia pun menoleh kebelakang ternyata ada 4 orang berbaju tertutup sambil membawa koper.
Langkah Ji Yeonhee pun semakin cepat dan bertanya," siapa mereka? Kenapa mengikutiku?" Ucap Ji Yeonhee panik dengan suara ngos ngosan.

"Kita Terjebak disini untuk tiga bulan, kan?" Ucap lelaki itu .
"Benar ini akan menyebar di internet besok" jawab seorang lelaki itu.

"Apa?" Ucap Ji Yeonhee pelan sambil mendengar mereka berbicara.

"Diam saja kau kunyuk. Kau ingin senua orang dengar? Kita harus mengurusnya" kata seorang lelaki itu.

"Siapa mereka?" Kata Ji Yeonhee dengan panik dan sesekali melihat ke belakang.

"Mengapa maltida begitu berat?" Ucap seorang lelaki yang lain.

"Ma matilda?" Ucap Ji Yeonhee kaget sambil menghentikan langkahnya

Duar...
"Aaa...." brak Ji Yeonhee pun kaget dan tak menyadari ada kulit pisang di depanya. Sehingga dia pun terjatuh terlentang.
"Kumohon jangan kesini. Mereka akan membunuhku. Ini bukan hari mestruasi tapi hari terakhirku di bumi! Bagaimana ini? Haruskah aku pura-pura mati? Jangan kesini. Jangan kesini. Jangan kesini" kata Ji Yeonhee dalam hati yang sedang takut dan panik.
"Kau baik baik saja?" Tanya salah satu seorang lelaki itu.
Ji Yeonhee pun pelan-pelan membuka matanya, dilihat 4 orang yang di duga psikopat. Ji Yeonhee pun bangun dan langsung berlari meninggalkan 4 orang yang di duga nya psikopat.
"Dia kenapa?" Tanya seorang lelaki itu yang bingung.

Akhirnya Ji Yeonhee sampai dirumah. Ji Yeonhee masuk ke kamarnya dan berbaring sambil mengipasi pipinya yang merah api itu. Tiba tiba adiknya masuk ke kamarnya membuat Ji Yeonhee kaget.
"Kau mau mati?!" Teriak Yeonhee.
"Kau belum dengar? Ada yang pindah kerumah sebelah" jelas adiknya.
"Pindahan?" Tanya nya.
"Iya...ibu bilang mereka sekelompok cowok tampan" ucap adiknya.
"Hei! Apa yang kau pikirkan?!" Kata adiknya yang bingung dengan kakaknya yang tersenyum tidak jelas.
"Keluar! Kau tidak mau keluar?!" Ucap Ji Yeonhee sambil mengambil pistol mainan untuk menembak adiknya.
"Argh..tidak adil!" Teriak adiknya.
Ji Yeonhee pun kembali berbaring sambil melamunkan cowok tampan itu sampai dia tertidur.

Stay tune gaes
Ini mirip cerita aslinya kok :)

EXO NEXT DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang