Sudah dua hari ini Sakura menghabiskan waktunya bersama Baginda Sasuke berada di dalam kamar. Sakura merasa menjadi seorang ratu. Dimana makanan,pakaian semuanya sudah ada yang menyiapkan untuk dirinya.
"Baginda hamba sangat bahagis bisa bertemu dengan Baginda" ucapnya sambil memeluk tubuh sang baginda. "Hn, aku juga bahagia Sakura.".
"Jadi siapa pria kuning yang selalu ikut denganmu itu baginda?" Tanya Sakura kembali. Sang baginda tidak mnjawab tetapi melempar pertanyaan untuk Sakura "Naruto, kenapa ? Kau mengenalnya?". Sakura menghela nafas dan duduk di tepi ranjang. "Huh, kalau hamba kenal aku tidak mungkin menanyakannya" ucapnya sambil pura-pura kesal kepada baginda. Sasuke terkekeh dengan tindakan Sakura. "Sudah jangan tanyakan Naruto. Sebut saja namaku seperti tadi" ucapnya sambil menarik Sakura. Sakura mendengarnya tersenyum dan kembali melakukan tugasnya di kamar.
.
"Sara, bagaiman penampilanku apakah aku cabtik, apakah kau sudah memeriksa kamar baginda?" Tanya selir Karin sambil berdandan menghadap cermin. Sara menatap Selir Karin dengan tatapan iba. "Selir-" belum selesai menjawab Selir Karin sudah memotong pemvicaraan sang dayang "malam ini aku yakin baginda tidak menolakku kembali". Dayang Sara hanya tersenyum kecut. Mengerti mimik muka sang dayang, Selir Karin bertanya kembali "ada apa Sara, katakan!" Sara menghembuskan nafasnya pelan "maaf Selir, tetapi Baginda Sasuke sampai malam ini masih bersama budak bernama Sakura".
Bruukk...
Selir Karin terjatuh dari berdirinya dia merasa sudah tidak kuat menopang berat tubuhnya. Dalam hayi ia bertanya mengapa, mengapa sang baginda tidak pernah menginginkannya mengapa. Sedangkan budak yang baru masuk istananini dengan mudah mendapatkan tempat baginda.
"Brengsek kau Sakura!!!!" Teriak Selir Karin dia menangis sejadi-jadinya. Sara menenangkan dan mengajak sang selir untuk berbaring di ranjang tidurnya.
.
Pagi ini Sakura keluar dari kamar Sang Baginda dan menuju kediaman harem. Dia tersenyum angkuh kepada seluruh budak-budak yang menatapnya benci.
"Sakura, akhirnya kau kembali" ucap Hinata sambil memeluk Sakura. Sakurapun membalas pelukan Hinata "terimakasih doamu Hinata".
Sakura mengadahkan kepalanya ke atas. Di sana di lantai atas Sang Selir menatapnya penuh dengan benci, amarah, iri, terluka dan Sakura membalas dengan mendongakkan kepalanya dengan senyum mengejek.
.
"Naruto, laporan apa saja yang kau terima saat ini?" Naruto merasa dipanggilpun mendekat dan membacakan laporan yang ia pegang "hari ini akan ada kunjungan dari Suna Baginda, Ia ingin kerjasama dengan menukar hasil gandum dan air". Sang Baginda mengangguk mengerti "kapan mereka tiba?" kemudian Sasuke mengambil cincin zambrut dan mempolesnya kembali. "Lusa baginda, hanya itu saja laporan untuk baginda hari ini." Sasuke kembali menganganggukcmengerti. "Pergilah ke Harem, dan ajak Sakura jalan-jalan di taman. Dengan cepat senyum Naruto merekah. "Baik baginda" Naruto begitu semangat dengan perintah Bagindanya saat ini. Dia menunduk hormat dan menuju harem. Begitu ringan langkahnya untuk saat ini.
."Bibi Tsunade bisa kau panggilkan Sakura ?" Tanya Naruto sambil mencari sosok merah muda yang akan berjalan-jalan di taman bersamanya. Entah jika bagindanya juga ikut nanti.
"Sebentar, Ino panggil Sakura untuk ke kemari" perintahnya pada Ino. Ino mengangguk dan ke dalam kamad Sakura.
Sakura berjalan setengah berlari untuk menemui Tsunade. Sakura memberikan hormat dan tetap menunduk.
"Sakura ikutlah denganku, aku akan membawamy ke taman".
"Taman?" Tanya Sakura dan langsung menatap wajah Naruto. Naruto yang dilihat oleh mata emelard itu membuat kedua pipinya merona sesaat. "Ekhm, sudah ikutlah" Naruto menjadi sangat gugup. Sial sejak kapan seorang jendral gugup ?
Sakura tersenyum manis kepada Naruto dan mengikuti langkah Naruto.
Tsunade yang melihat mereka berdua yang semakin menjauh hanya tersentum. "Bibi, apa yang akan terjadi kira?" Tanya Ino yang berada di samping Tsunade. "Astaga, aku tidak tau . Semoga mereka semua hidup" lalu meninggalkan Ino. "Ya semoga tetap hidup" dan Ino kembali melanjutkan pekerjaannya.
.
"Ini sungguh indah Naruto, banyak bunga-bunga astaga aku rasa aku tidak mau pergi dari sini" ucap Sakura dengan berputar-putar melihat taman bunga istana Konoha. Naruto tidak menjawab tetapi dia terus tersenyum dengan apa yang Sakura lakukan.
"Naruto! Boleh aku petik bunga ini, satu saja". Sakura menunjukkan bunga mawar merah yang sedang mekar merekah.
"Tentu saja" Naruto menjawab dan terus tersenyum. Berdiri di belakang Sakura.
Sakura nampak kebingungan cara memetik mawar itu agar tidak terkena duri."Aw." Sakura mengibas-ngibaskan tangannya ke udara. sektika Naruto menjadi panik. "Astaga Sakura jarimu terluka" dengan cepat Naruto memegang jari telunjuk Sakura yang terkena duri lalu menghisap jari itu. Sakura menunduk malu dengan apa yang dilakukan Naruto padanya. "Naruto, aku tidak apa-apa sungguh." Meludahkan darah Sakura yang ada pada mulutnya. "Ini bisa infeksi kau mengerti". Sakura mengangguk dan menyerahkan bunga mawar yang berhasil ia petik "ini untukmu Naruto, sebagai tanda terimaksihku untukmu". Naruto tersenyum dan mengambil mawar merah tersebut. "Aku yang berterimakasih, sebaiknya kita kembali".
Sakura berjalan dengan riang. Naruto yang terus memperhatikan Sakura dari belakang. 'Astaga kenapa gadis itu selalu membuatku tersenyum" Naruto menggeleng-gelengkan kepalanya dan melihat mawar yang ia pegang kemudian tatapannya menjado sayu 'kau indah, tapi kau juga mematikan. Kau dapat membuatku mati kapan saja'. Naruto berhenti berjalan dan terus mengelus-elus kelopak mawae merahnya.
"Naruto!!" Teriak Sakura dari kejauhan. Naruto terkaget dan mnyusul Sakura dengan berlari 'sungguh aku akan mati bahagia'.
.
Baginda Sasuke yang terus memperhatikan mereka dari balkon kamarnya tersenyum dengan apa yang ia lihat di taman bunganya.
Kemudian dia memasuki kamarnya dan memanggil penjaga kamarnya. "Bilang ke Tsunade mulai sekarang Sakura tinggal di kamarku". Prajurit itu memberi hormat dan melaksanakan tugas sang baginda.
Sasuke mengelus kembali cincin zambrut yang selama ini ia jadikan cincin terbaiknya.
'Aku penguasa Konoha, dan Aku juga Penguasa atas segala sesuatu yang ada dalam diri Sakura'.
Dan Sasuke meletakkan kembali cincinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penguasa
RomanceRaja dengan segala kekuasaanya. Selir dengan segala ambisinya. Budak dengan segala pesonanya.