Guk..guk..guk.. suara anjing pemburu yang sedang berlari mengikuti insting penciumannya diikuti derap suara kaki kuda memecah kesunyian hutan tempat Pangeran berburu. Buruannya sudah terlihat di depan mata. Pangeran mengambil anak panahnya dan siap untuk melepaskannya. Tetapi dia urungkan. Dia menurunkan panah nya. Pangeran memberi kode kepada prajurit untuk maju ke depan dan bersiap melindunginya. Mengerti dengan kewaspadaan pangeran para prajurit mengambil panahnya dan siap melepaskan anak panahnya kapan saja jika ada yang berani melukai san pangeran
Tangan Kanan Sang Baginda meniup peluitnya untuk memanggil para elangnya untuk melihat keadaan sekitar.
beberapa saat kemudian derap langkah kuda terdengar dari arah yang berlawanan. Prajurit yang berada di depan semakin waspada.
Jendral kembali meniup peluitnya, elangnya hinggap di tangan dan meberi kode bahwa ada beberapa orang yang menuju ke arahnya.
Semakin lama derap langkah kuda semakin terdengar. Ada empat prajurit yang menghampirinya. Menghentikan langkah kudanya turun dan berjalan mendekati sang pangeran.
Jendral memberi kode kembali pada prajurit untuk menurunkan panahnya.
Sang prajurit berjalan dengan menunduk membawa selembar gulungan surat.
"Mohon ampun pangeran, saya datang kemari menggangu acara berburu anda. Akan tetapi saya membawa surat penting dari istana Konoha untuk anda". Sambil menyerahkan surat tersebut. Jendral mengambil alih surat tersebut dan dengan hormat memberikan surat itu kepada pangerannya yang masih setia duduk di kudanya.
pangeran menerima surat dan membacanya. Setelah itu beliau menggulung lagi suratnya. Seakan tau isi surat tersebut, Sang jendral mengambil pedang Sang Pangeran. Lalu pangeran menagngkat pedangnya.
Para prajurit dan jendralnya menunduk memberi hormat kepada sang pangeran.'Aku Uciha Sasuke 24 tahun sang pangeran putera dari Raja Konoha terdahulu kini dipercaya menjadi Sang Penguasa Konoha'.
.
Karin sang selir pangeran berada di kereta kudanya. Sebentar lagi dia akan sampai di istananya. Dia tersenyum senang sebentar lagi akan bertemu sang pangeran. Rasa rindunya sebentar lagi akan terobati.
.
Perairan Konoha.
"Lepaskan aku brengsek !!" Teriak gadis bersurai merah muda berusia 18 tahun yang sedang diikat tiang kapal. Dia berteriak meronta-meronta meminta untuk dilepaskan. "Apa tujuan kalian membawa kami ke Konoha, ha!! Lepaskan aku"
Byuurr....
Wajah gadis tersebut disiram dengan air. Membuat sang gadis semakin terengah-engah untuk mengambil nafas.
"Diam bocah. Kau tau kau dijual ah tidak hanya kau tapi semua teman perempuanmu yang ada di sini". Sambil menunjuk para gadis yang sedang duduk ketakutan.
"Apa kalian tidak punya hati? Papa. Mama. Adik perempuanku dibunuh oleh para penjahat dan sekarang kau menjualku menjual kami semua, apa kau tidak punya hati!!".
Laki-laki berjongkok menyamakan dirinya dengan gadis itu. "Kami punya hati tentu saja, kami manusia. Kami melakukan hal ini pun terpaksa. Kami terpaksa karena kami juga membituhkan uang. Semoga setelah ini hidupmu bahagia" ucapnya lirih sambil mengelus pucuk kepala sang gadis. Gadis itu terbelalak dengan ucapan orang yang telah menawannya. Kemudian meninggalkannya.
"Sakura tenanglah" ucap Hinata menenangkan.
"Hm" air matanya kembali keluar. "Mama papa adik aku merindukan kalian..
"Ibu Permaisuri, Baginda Sasuke ingin menemui anda" ucap sang dayang dengan penuh hormat. Ibu Suri mengangguk.
"Salam Ibu" Sang baginda memeluk ibunya erat.
"selamat anakku, semoga Tuhan selalu melindungimu" Sang Baginda mengangguk. Sang Baginda kemudian memeluk Sang Putri. "Selamat Sang Baginda, semoga Anda menjadi Raja Yang Bijaksana" Baginda mengangguk "terimakasih Shion".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penguasa
DragosteRaja dengan segala kekuasaanya. Selir dengan segala ambisinya. Budak dengan segala pesonanya.