Gadis itu dengan perlahan mulai membuka matanya.Seberkas cahaya menerobos masuk lewat jendela kamarnya yang sedikit terbuka.
Ia menyipitkan matanya,mencoba melihat ke arah jam yang menempel pada dinding kamar putihnya.Gadis itupun segera bangkit dari tidurnya,dan mencoba meraih ponsel berwarna silver kesukaannya."Sepi..."Ucapnya mencoba menghibur diri.
Gadis itu dengan cepat membuka jendela kamarnya,dan melihat keluar.
Hawa dingin itu telah berakhir tidak ada sebongkah salju,ataupun daun yang membeku,hanya ada bunga yang siap bersemi.Gadis itu menghela nafas berat sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mandi,dan berjalan-jalan ke luar.
Airnya dingin,mungkin gadis itu akan menunggu beberapa saat sampai mesin air panas di rumahnya dapat menghangatkan air yang akan digunakannya untuk mandi.
Setelah merendam tubuhnya dengan air hangat,gadis itu segera keluar dan mengambil handuk.Sesegeranya dia menyisir rambut,dan merapikan bajunya,gadis itu segera mencari boots untuk melindungi kakinya dari dingin.Gadis itu sibuk merogoh lemari sepatu miliknya,lalu kemudian ia tersadar bahwa musim salju telah berakhir.Yang berarti dia tidak memerlukan boost hangatnya,karena hawa udara tidak begitu dingin.
Gadis itu dengan pasrah membereskan sepatu-sepatu yang berantakan karena dirinya sendiri.
Setelah beberapa menit setelah mencari sepatu yang cocok,gadis itu lekas keluar rumah,dengan rambut coklatnya yang dia biarkan tergerai indah dipunggungnya.
Gadis itu pergi berjalan ke taman.
Sepi.Tidak ada orang.Salju keputihan yang mulai mencair itu jatuh tepat di pipi gadis pemilik rambut kecoklatan itu.Gadis itu tersenyum,lalu mengusap pipinya.Dengan gembiranya dia menginjak genangan air,dan mencari kupu-kupu diantara bunga-bunga.Lalu akhirnya dia berhenti karena sadar bahwa orang-orang semakin berdatangan.
Matahari siang mulai datang.Dengan senyuman gadis itu kembali ke rumahnya.Tidak ada orang di rumah.
"Sepi..."Gadis itu menatap sekeliling ruangan rumahnya."....seperti biasanya"
Dia membuka pintu kamar,lalu melihat sebuah surat putih yang tergeletak di kasur miliknya.
Dengan cekatan gadis itu langsung membukanya.
'hello Luna,Sudah lama tak bertemu...
Apakah kamu kesepian?'Gadis itu tersenyum lalu segera berlari keluar rumah.Ia pun meraih gagang pintu dan tertawa bahagia.Dia dapati pria tinggi dengan mata coklatnya yang menatapnya tajam.Lalu pria itu ikut tersenyum ketika melihat gadis itu ikut tersenyum.
"Ayah!"Dengan cekatan gadis itu memeluk pria yang dipanggilnya ayah,lalu gadis itu menangis.
The End
'hello Luna,Sudah lama tak bertemu...
Apakah kamu kesepian?Ayah merindukanmu...'
____________
Kegabutan yang membuat cerita ini.
