"Marry,apakah dunia ini indah seperti yang mereka katakan?"Tanya seorang gadis kecil bermata biru dengan bibirnya yang kering.
Gadis yang ia sebut 'Marry' itu tidak menjawab apa yang gadis kecil itu tanyakan.
Gadis kecil berkepang dua itu memainkan jari tangannya yang berkeriput karena air.
"Marry?"
Hening.Gadis yang ia sebut 'Marry' itu tak menjawab.Dia menangis.
"Marry,kenapa kau menangis?"Tanya gadis kecil berpakaian kumuh itu.
Gadis yang ia sebut 'Marry' itu diam dalam sepi.Hilang dalam mimpi.Dan pudar dari hari.
Gadis kecil itu menatap langit yang mendung.Rintik-rintik air mulai jatuh dari angkasa,dengan seberkas senyuman,gadis berkepang dua itu membuka pintu dan segera menari-nari bersama sang hujan.
Kedua lengannya terangkat di angkasa.Kaki-kaki mungilnya menginjak genangan air dengan sengaja.Dia menangis di dalam kebahagiaan.
Marry melihat gadis kecil itu iri.Bagaimana dia dapat bahagia,hanya karna hujan?
"Marry,ayo kemari!!"Pinta gadis kecil itu bersemangat.
Marry tersenyum sembari menyeka pipinya yang basah.
Setelah hujan itu pergi,gadis kecil itu segera masuk ke rumah.Baju dan rambut coklatnya itu basah dan kotor.
"Marry,kenapa kau tak ingin bicara padaku?"
Marry tersenyum kecut.
"Marry,kau beruntung..."Gadis kecil itu duduk terdiam di lantai."....dapat melihat langit,dan dunia semaumu..."
Marry menunduk.Dia mengingat betapa malangnya nasib gadis kecil ini.Gadis kecil yang seharusnya dicintai malah dimaki-maki oleh dunia.Terkurung dalam api,dan terikat pada benci.
"Luna,apa yang membuatmu bahagia?"
Tanya Marry dengan sisa senyuman di wajahnya.
Gadis itu menoleh pada Marry,dan tersenyum lebar.
"Freedom..."Jawab gadis kecil itu lirih.
__________________
Another Gabut Story....
Wkwkwk....
[Kuingin push rank...]
_____________
"Luna,kenapa kau dapat tertawa dalam kesengsaraan ini?"
Gadis kecil itu meraih tangan Marry lalu menatapnya dalam.
"Bersyukur.Itu yang biasanyaku lakukan...."
