Bukan suara burung camar maupun gelombang ombak air laut yang membangunkan Bai Luo Yin pagi ini. Hal yg menarik perhatiannya adalah aroma lezat dari masakan Guhai yang sampai menerobos kamar.
Diisi dengan antisipasi atas Malasah kemarin, pengantin baru ini memutuskan untuk menghabiskan pagi hari di pantai untuk bersantai dan menikmati pemandangan lautan luas.
"Ayo kita berangkat!" Ucap Bai Luo Yin yang sudah setengah jalan keluar dari pintu.
Kamera Canon yang berkilauan sudah ada di genggaman Bai Luo Yin.
Guhai dengan cepat menarik kembali Bai Luo Yin, tangan Guhai mengambil kesempatan untuk merangkul disekitar pinggul langsing Bai Luo Yin.
"Eh, tunggu, kau perlu memakai sunscreen dulu!"
Tangan Guhai perlahan menggulung kemeja Bai Luo Yin dalam upaya untuk menggosok tubuh ramping dan berotot istrinya. Tapi Bai Luo Yin terlalu cepat dan menggenggam erat ujung kemejanya sendiri.
"Jangan terlalu mengganggu!" Bai Luo Yin memandangi Guhai.
"Tunggu sampai kita tiba di pantai saja!"
Dengan berat hati Guhai pun mengikuti kemauan istrinya yang sudah tidak sabar ingin segera ke tepi pantai dan mengambil foto-foto pemandangan sekitar.
Pasangan ini menemukan sebuah tempat yang hangat namun teduh dan cerah di sepanjang tumpukan pasir.
Tanpa basa basi mereka segera menyiapkan keperluan mereka, termasuk kursi dan meja lipat, handuk dan keranjang piknik yang Guhai sudah siapkan pagi ini.
"Duduk!" Guhai menepuk-nepuk tempat di sebelahnya, menyuruh Bai Luo Yin untuk duduk.
Bai Luo Yin segera melepas pakaiannya dengan cepat. Mengekspos kulit menggoda, dan agak berwarna keemasan terkena pantulan sinar matahari, membuat mulut Guhai langsung berair.
(Duh! Gimana coba bayangin Guhai ngences 😂😂😂)"Baiklah, sekarang pakaikan sunscreen ke tubuh suamimu!" Suruh Bai Luo Yin pada Guhai.
(Duh Yinzi, kamu tuh terima aja, nasibmu itu jadi istrinya Guhai >,<)"Tunggu dulu! Siapa suami di sini?" Respon Guhai cepat.
"Aku lebih besar di antara kita berdua, aku seharusnya yang jadi suami." Omel Guhai menolak.
Bai Luo Yin memukul punggung Guhai.
"Pernahkah kau melihat seorang suami memasak dan bersih-bersih seperti yang kau lakukan, istri?" Ejek Bai Luo Yin.
Guhai terlihat sudah sangat ingin protes atas apa yang Bai Luo Yin katakan, tapi ia mengurungkan niatnya saat matahari mulai meninggi dan mulai membakar kulit sempurna Bai Luo Yin.
"Aaiissshh! Oke! Oke! Duduklah sebelum kulitmu terbakar!"
(Duh so sweet banget sih Guhai) XDGuhai segera mengoleskan krim ke tubuh Bai Luo Yin. Cahaya matahari memantul ke tubuh Bai Luo Yin, membuatnya berkilau, membuat Bai Luo Yin seperti sepotong steak yang sangat lezat di hadapan mata Guhai yang bersemangat.
Pertama-tama pijatan Guhai polos dan profesional, namun seiring waktu berlalu berubah menjadi permainan yang lebih menggoda. Guhai menggerakkan tangannya dengan berani ke atas dan ke bawah tubuh Bai Luo Yin dengan santai. Menekan kuat otot-otot tersebut, memijit bahunya.
Bai Luo Yin tidak bisa berhenti mengeluarkan desahan dari bibirnya.
"Mmhhh, ya, di sana.."
Jari Guhai mulai menggambar sebuah garis lurus dengan jarinya pada tulang tajuk pedang Bai Luo Yin dan selanjutnya mengarah pada dadanya, berhenti pada puting Bai Luo Yin yang berwarna pink dan sensitif, menekan lembut di sekitarnya. Rasa merinding langsung terasa sampai tulang belakang Bai Luo Yin.
"Yinzi, apa kau tahu betapa aku tersiksa kemarin? Hanya menonton pantatmu yang padat berisi dan sempurna melenggak-lenggok di dalam kabin tapi tidak bisa menyentuhnya. Kau pasti melakukannya dengan sengaja, kan?"
Guhai bernafas ke arah leher Bai Luo Yin dan menggigit kuping Bai Luo Yin, lalu menjilat sekelilingnya."Dengan sengaja pantatku!" Bai Luo Yin membalas dengan suara yang terdengar sesak dan terengah-engah.
Merangkul lebih dekat pada Bai Luo Yin dari belakang. Guhai menarik tubuh Bai Luo Yin berbalik menghadap Guhai, meremas-remas tubuh bagian bawah Bai Luo Yin (pantatnya Yinzi).
Sekarang giliran Bai Luo Yin yang menyerang balik, menjambak penuh rambut Guhai dan hendak mencium bibir Guhai, ketika suara berisik terdengar dari sudut dekat mereka.
Mereka berdua segera menghentikan aktivitas yang sudah mulai panas itu, dan kembali bersikap normal dan mulai berbincang-bincang.
300 meter dari mereka ada sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang, berjalan ke arah tempat piknik Guhai dan Bai Luo Yin berada.
"Sialan sekali!" Guhai mengomel frustasi, karena belum selesai dengan hal yang akan mereka lakukan tadi.
Bai Luo Yin lebih dulu memutuskan untuk pergi, namun ikut mengomel kesal juga.
(Duh Yinzi kamu tsundere nya level tinggi kali ya!)Beberapa menit berlalu, Bai Luo Yin mulai melihat kulit Guhai mulai terbakar.
"Da Hai, biarkan aku mengusapkan sunscreen ke tubuhmu. Kulitmu mulai memerah."
Bai Luo Yin dengan manisnya menolong Guhai seperti seorang kekasih yang prihatin. Hal tersebut membuat hati Guhai meleleh dan keterbatasan diantara mereka berkurang."Jadi, kau ingin berjemur atau berenang?"
"Hmm, Ayo kita makan dulu saja!" Bai Luo Yin bertepuk tangan dengan riang.
Guhai memutar kedua bola matanya, mengetahui dan berjalan untuk mengeluarkan kue bolu rasa lemon yang dia beli di toko kue terdekat. Bai Luo Yin segera menyambar potongan kuenya sekali telan. Setelah itu melihat Guhai hendak menggigit kuenya, Bai Luo Yin langsung menyambar dan menggigit potongan kue Guhai juga.
"Hei, hei, apaan kau?" Dengus Guhai.
Namun, melihat ada sedikit krim kue yang menempel di hidung Bai Luo Yin, Guhai langsung menakup wajah Bai Luo Yin dan segera menjilat krim tersebut. Guhai juga dengan segera mengganti haluan untuk mencium bibir Bai Luo Yin yang manis. Merasakan bibir Bai Luo Yin yang bercampur krim manis tersebut.
Tiba-tiba, Guhai merasakan sesuatu yang dingin, basah dan lengket di pipinya. Guhai segera menarik dirinya dan melihat cengkram puas Bai Luo Yin. Dia melihat botol krim kocok ada di tangan Bai Luo Yin.
"Kau! Bedebah kecil!" Guhai mengelap wajahnya dan segera mengejar Yinzi yang sudah berlari cepat ke dalam air dan mengejek Guhai. Hal yang dilakukan mereka pun menarik perhatian tak diinginkan dari keluarga yang berada tak jauh dari mereka.
Terganggu dengan suara bising yang Guhai dan Bai Luo Yin buat, orang tua dari keluarga tersebut melirik pandangan pada mereka. Guhai hanya memberikan senyuman dan segera berbalik untuk melihat kemana Bai Luo Yin berlari, tapi Bai Luo Yin tak terlihat dimana pun.
Merasakan panik, Guhai berlari lebih cepat ke dalam air, berulang kali memanggil Bai Luo Yin.
"Yinzi! Yinzi! Di mana kamu?"Mata Guhai yang tajam menelusuri air laut yang sebening kristal untuk mencari tanda apapun dari Bai Luo Yin. Tapi tak ada satu tanda pun yang dapat di temukan Guhai.
"Bai Luo Yin, jangan bercanda! Aku peringatkan kau untuk keluar sekarang juga!"
Namun, tak ada satupun jawaban atas panggilannya..
Hanya suara ombak menembus telinga Guhai..#To be continued
Mau kasih spoiler ga ya? Mmm jangan deh. Biar tambah penasaran..
#dududududu.. 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted III - Indo Trans
FanfictionStory after married. Cerita ini bukan cerita asli yang di buat oleh Miss Chai Jidan selaku pengarang asli novel Addicted. Saya hanya mendapati cerita dari salah satu penggemar Addicted. Saya tertarik dengan ceritanya karena menarik dan sangat bagus...